"Tampak penjaga berbaju hitam menundukkan kepalanya melihat mobil Edo memasuki pintu gerbang, Raya yang pertama kali melihatnya langsung merasa terkejut sekejap dia merasa berada di kerajaan."
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Edo yang telah turun duluan membukakan pintu untuk Raya dan segera mereka langsung menghampiri kamar Juna. Nyonya Amara yang dari tadi menunggu nya langsung menyuruh Raya ke kamar Juna.
Seketika Raya yang tiba dikamar Juna melihat Nyonya Amara yang telah meneteskan air mata"Akhirnya kamu datang juga Edo" Ucap Nyonya Amara
"Iya Nyonya, terus bagaimana Juna" Jawab Edo
"Lihatlah Juna tidak ingin aku masuk"
Ditengah pembicaraan Juna kembali membanting barang dan seketika membuat semuanya terkejut dan betapa terkejutnya Raya melihat kamar itu menjadi berantakan gara-gara amukan Juna, di atas kasur Juna yang masih berbalik menghadap jendela tidak menyadari kedatangan Raya
"Nona masuklah, mungkin dengan Tuan Juna melihat anda bisa membuatnya tenang" Ucap Edo membuyarkan lamunanku
"Iya nak, saya mohon" Sahut Nyonya Amara
Dengan menghembuskan nafasnya Raya memberanikan diri untuk masuk, sedangkan Edo yang menghampiri nyonya Amara menyuruhnya untuk istirahat karena tidak baik untuk kesehatannya, tetapi tetap saja Nyonya Amara menolak untuk istirahat melainkan ia mau melihat bagaimana Raya menenangkan putra kesayangannya itu.
kembali lagi ke Raya dan Juna
"Astaga kenapa kamar ini seperti kapal pecah yah" Ucap Raya sedikit bercanda
Dan seketika Juna membalikkan badannya Juna langsung terkejut melihat ada gadis yang sedang berdiri menatap kearah seluruh kamarnya.
"Apa aku mimpi apa itu Raya dia kenapa disini" ucap Juna dalam hatinya
Dengan segera Juna mengubah posisinya lagi membelakangi Raya,
"Hmm seperti yang kau lihat" jawab Juna dengan perasaan campur aduk
"Kamu kenapa kemari" Tanya Juna dengan sedikit menahan air matanya
"Aku hanya cuman mau bilang apakah kamu sudah puas bunuh diri" ucap Raya dengan tegas dan semua orang disana terkejut mendengar perkataan Raya begitu pun dengan Nyonya Amara yang tiba-tiba berubah menjadi agak marah, tetapi dia menahan marah tersebut dia ingin melihat kenapa Raya mengatakan itu.
"Apakah kamu sudah puas, jawab" ucap Raya lagi
"Tidak apa-apa, aku hanya bosan dengan diriku seperti ini" ucap Juna yang masih merasa gugup dan takut baru kali ini dia setakut ini dimarahi oleh wanita
"haa, gimana maksudmu, apa kau sudah jago bertindak seperti ini, apa kau sudah kuat seperti ini, haa jawab" lagi-lagi Raya bertanya dengan kesal, sekarang ini Juna tidak membelakangi Raya malah menatap wajah Raya dengan mata sudah sembab
"Jujur aja aku kecewa sama kamu Juna" ucap Raya dengan perasaan marah
"Kenapa emang nya aku sudah puas, ada apa dengan mu tanya dirimu kenapa aku seperti ini, kenapa kamu tidak datang tadi pagi haa" jawab Juna dengan menatap Raya
"Hahaha..." Seperkian detik Juna dikagetkan dengan tawa Raya dengan misterius "Asal kamu tau aku tidak datang karena aku sedang sakit, ini aja aku sudah susah banget untuk kesini badanku sakit dan aku demam makanya aku tidak datang" jawab Raya dengan marah
Juna yang tadinya menatap Raya langsung tertunduk. "maaf" Ucap Juna
"Apa maaf, sekarang kau minta maaf, kamu tidak tau betapa khawatir nya keluargamu dengan tindakan seperti ini, dimana kamu taruh hatimu, aku tau kau begini karena keadaanmu, tapi masih banyak diluar sana orang yang mempunyai kekurangan yang sangat besar mereka tidak mempunyai uang, dan tempat tinggal terus mereka terus berjuang demi hidup, tetapi kau disini dengan seketika kau mau bunuh diri," Jawab Raya dengan begitu marah
"Iya aku minta maaf Raya, aku sadar perbuatanku seperti ini membuat orang khawatir aku minta maaf" ucap Juna dengan sedih
"Aku sudah kecewa denganmu Juna" Ucap Raya dengan sedih
Edo yang mendengar perkataan Juna langsung kaget sebab baru kali ini Juna begitu ketakutan dan gugup dihadapan wanita, dia juga meminta maaf dengan beribu kali, begitu pun dengan Nyonya Amara yang merasa senang melihat Raya yang telah membuat anaknya menjadi tau betapa susah untuk hidup.
Nyonya Amara pun menyuruh Edo untuk pergi dari kamar Juna dia ingin memberikan waktu untuk mereka berdua, Edo pun setuju dan langsung bergegas meninggalkan Raya dan Juna.
Kembali ke Raya dan Juna
Setelah mendengar ucapan Raya yang sangat kecewa atas tindakannya, Juna langsung tertunduk sambil menitihkan air mata nya. Sekejap Raya yang melihat itu menjadi ikut sedih, Raya yang ikut sedih langsung mendekatkan diri ke Juna yang sudah dari tadi menahan air matanya.
"Jun, maaf kalau perkataan ku tadi membuat kamu sedih" ucap Raya dengan perasaan sedih
"Tidak apa-apa Ray, maaf juga kalo aku sudah susahkan kamu" jawab Juna
Merasa ikut sedih Raya langsung mendekati Juna dan tanpa aba-aba Juna langsung memeluk Raya
"Maaf membuatmu khawatir, aku begini karena aku takut kau pergi" Ucap Juna sedikit menahan air matanya
"Yah, aku tau kau seperti ini, tapi ingat juga dengan keluargamu" Jawab Raya
Melihat Juna yang sudah agak lebih baik, Raya memutuskan untuk panik pulang apalagi sudah malah ditambah tubuhnya masih tidak kuat menahan sakit kepalanya, Untung saja demamnya sedikit tertutupi dengan AC
"Yaudah Jun, soalnya ini sudah larut malam aku pulang dulu ya, lain kali jangan berbuat seperti ini lagi" Sedikit tersenyum
"Hmm, aku tidak akan mengulanginya lagi" Ucap Juna dengan senyum
"Oiya besok aku akan mengadakan pesta dirumah ini, ya aku mau kamu datang besok" ucap Juna dengan memohon
"Okeh besok aku akan datang kesini tapi tidak sendiri, aku akan mengajak sahabat ku"
"Baiklah tidak apa-apa yang penting kamu datang"
Setelah berpamitan Raya kemudian Raya kembali kerumahnya, dengan capeknya langsung ke arah kamar mandi terus membersihkan dirinya setelah itu ia langsung menuju ke arah tempat tidur dan melemparkan tubuhnya ke kasur dan tertidur lelap, sekarang sudah sedikit sehat.
Begitu pun Juna yang sudah dari tadi tidur setelah Raya meninggalkan kamarnya.
Semoga kalian suka dengan Ceritanya
Jangan lupa untuk komen dan kasih bintang ya ⭐⭐
See you tomorrow
😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Pria Lumpuh Mencintai Wanita Sempurna
RomanceKisah Tragis Seorang Pria Yang Lumpuh Akibat Dari Kecelakaan Yang Mengakibatkan Traumatis Mendalam dan Ditambah Cinta Pertamanya Pergi Saat Ingin Tunangan