Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki memasuki rumah. Alina sudah hafal itu langkah kaki Rila. Dia segera bangkit dari duduknya untuk menyambut Rila."Assalamualaikum, Rila pulang"
"Waalaikumsalam, bagaimana hari Rila di sekolah tadi? Menyenangkan? Rila belajar apa saja tadi sama miss vany?" tanya Alina mendekati anaknya tersebut.
Tidak ada jawaban dari Rila, anak itu diam melewati Alina yang mendekatinya. Wajahnya tanpa ekspresi saat melihat Alina. Rila langsung menghampiri Bi Minah dan mereka berdua pergi ke kamar untuk mengganti baju. Wajah Bi Minah pun juga terlihat kaget melihat Rila melewati Alina.
"Apa Rila sakit?" ucap Alina, dia memutuskan untuk mengecek keadaan anaknya itu. Tidak biasanya Rila bersikap begitu.
Tok
Tok
Tok
"Mama masuk ya sayang?" tidak ada jawaban dari Rila, Alina segera masuk ke kamar anaknya. Terlihat Rila yang sedang terduduk di kursi belajarnya.
"Rila kenapa sayang? Ada yang sakit?" tanya Alina, tangan Alina bergerak menyentuh dahi Rila mengecek suhu tubuh. Tangan Alina dihempaskan dengan kasar oleh Rila.
"Aku enggak mau disentuh sama Tante" ucapan Rila membuat Alina terkejut. Rila memanggilnya Tante untuk pertama kalinya dengan keinginan sendiri.
"Nona Rila jangan begitu, tidak baik" peringatan dari Bi Minah
"Tante sebaiknya pergi, keluar dari kamar Rila! Rila enggak ingin lihat wajah Tante. Pergi pergi!" teriak Rila
"Nyonya Alina sebaiknya keluar dulu, biar saya yang menenangkan Nona Rila" ucap Bi Minah, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Alina keluar dengan wajah yang masih shock. Dia mendapatkan penolakan dari anaknya. Dada Alina sesak saat Rila tidak ingin melihat dan menyuruhnya keluar. Apa mungkin Rila ada masalah di sekolah?pertanyaan itu yang berada di otak Alina.
Satu jam, dua jam, tiga jam bahkan sampai sore Rila tidak keluar dari kamarnya. Makanan yang di buat oleh Alina pun ditolak oleh Rila. Rila malah meminta Bi Minah untuk membuatkan makanan lain. Jujur kejadian hari ini membuat Alina terus kepikiran.
"Assalamualaikum, Mas pulang" ucap Rakana membuat Alina tersadar dari pikirannya. Alina segera mendekat untuk mencium tangan suaminya itu.
"Waalaikumsalam" jawab Alina
"Rila mana? Kok sepi tumben" tanya Rakana yang tidak melihat keberadaan Rila.
"Rila ada di kamar Mas, sepertinya dia mood dia hari ini tidak baik" jawab Alina, Dia sengaja tidak menceritakan kejadian tadi siang kepada Raka. Alina belum tau pasti kenapa Rila sampai berbuat seperti itu.
Cup
"Bagaimana hari kamu sayang? Apa baby rewel hari ini" ucap Rakana
"Seperti biasa, dia tidak rewel sama sekali" ucap Alina
"Mau mandi dulu Mas? Biar Alin siapkan air"
"Iya, udah gerah banget. Siapin baju ganti Mas aja, Mas mau mandi air dingin soalnya" ucap Rakana
Setelah menyiapkan baju ganti suaminya, Alin memilih turun untuk memanaskan makanan yang telah dia buat. Menata satu persatu di meja, Alina juga memasakan makanan kesukaan Rila. Berharap kalau anaknya itu turun dan makan bersama di meja.
Senyum Alina muncul ketika melihat suaminya menggendong Rila. Mendudukan anaknya di depan Alina. Tampak wajah Rila masih sama tanpa ekspresi melihat Alina.
![](https://img.wattpad.com/cover/289861422-288-k514442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath (Sequel Of Alina Journey) [END]
RomanceMenceritakan kehidupan setelah menikah Alina Roselyne Caxton dan Rakana Abimanyu. Alina yang baru saja membina rumah tangga dihadapkan situasi yang berbeda dari pasangan biasanya. Menikah dengan Duda beranak satu membuat ia otomatis menjadi ibu samb...