Sepanjang berjalannya seminar Alina terus fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara. Sesekali dia mencatat apa yang sekirannya perlu. Seminar ini memang dihadiri oleh dokter dari berbagai daerah di Jakarta. Jumlah pesertanya juga banyak, tidak hanya dokter tapi juga calon dokter juga diperbolehkan untuk mengikuti.
Alina juga bertemu beberapa teman semasa kuliah, untuk lingkup Jakarta sesama dokter sudah saling tahu dan mengenal. Sesekali Alina dan Kevin menyapa orang yang mereka kenal tadi, sedikit mengobrol juga bertukar kabar. Seminar ini juga menjadi ajang untuk memperluas pertemanan dan relasi kerja.
"Alin bisa pinjem catatan? Kemageran aku berulah tadi" pinta Kevin
"Sekatapun kamu enggak nyatet?" tanya Alina
"Enggak" Kevin hanya menampilkan senyum canggungnya.
"Nih catet sekarang, enggak ada pinjem meminjem kalau diperlukan besok-besoknya" ucap Alina
Untung memang sedang diadakan isoma, jadi Kevin bisa menyalin. Bukannya karena Alina pelit tapi nanti bakal menjadi kebiasaan jelek. Maklum dia sudah terbiasa seperti itu dari jama dia sekolah, Alina tidak mau bukunya sampai menginap rumah teman. Takut nanti hilang dan tentunya membuat Alina susah sendiri jadinya.
"Eh btw, kamu akselerasi apa gimana kok udah Sp,A aja?" rasa kepo dari Kevin muncul.
"Sekolah biasa si, cuma ya kuliahnya ngebut aja" jawab Alina
"Gila keren. Bergadang terus tiap malem aku mau lulus aja, itu aja masih tertunda-tunda gegara ini, gegara itu" Kevin menceritakan masa kuliahnya.
"Bergadang ya sama, abis kelar praktek enggak bisa tidur karena abis praktik membedah kadaver ya lanjut nugas aja sampe tipes"
"Enggak sehat pokoknya"
"Emang enggak sehat banget Lin" tanggapan dari Kevin sembari menulis catatan.
"Ya begitulah kuliah kedokteran, me time aja jarang apalagi sama keluarga atau pacar" ucap Alina
"Wah pasti kamu udah mengalami sulitnya pacaran waktu kuliah kedokteran?"
"Eh sorry malah tanya urusan yang bersifat pribadi" Kevin meminta maaf karena telah menyinggung soal percintaan Alina dulu.
"Ya begitulah, memang sulit karena sama-sama sibuk. Kamu pasti taulah Vin gimana rasanya punya pacar tapi kaya enggak punya pacar? Tiap hari bergumul terus sama buku-buku tebal" ucap Alina
"Enggak Lin, aku belum pernah pacaran sama sekali. Jadi aku enggak pernah ngerasain itu" jawaban Kevin tentu membuat Alina kaget, seorang dr. Kevin belum pernah pacaran.
"Ih! yang benar. Pasti banyak wanita yang suka sama kamu, masak enggak ada satu yang tertarik"
"Pasti adalah wanita yang kamu sukai, masak mau sendiri aja" ucap Alina
"Sekarang ada, awal pertemuan sudah membuat aku jatuh hati" ucap Kevin menampilkan senyum lebarnya. Pria itu menceritakan dengan wajah sumringah.
"Semoga wanita itu adalah jodohnya kamu Vin, segera dinyatakan takut diambil orang"
"Iya tenang aja Lin, dia akan segera menjadi milikku" ucap Kevin dengan sangat percaya diri.
"Udah? Sini, tuh udah mau mulai lagi" Alina meminta buku catatannya dari Kevin.
Setelah sesi terakhir selesai Alina langsung pulang, tentunya diantar oleh Kevin. Seminar sendiri berlangsung selama 5 jam dari mulai pukul 9 pagi. Ada tiga pembicara yang mengisi materi tadi, acara menjadi agak lama karena saat proses tanya jawab berlangsung banyak peserta yang mengajukan pertanyaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/289861422-288-k514442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath (Sequel Of Alina Journey) [END]
RomanceMenceritakan kehidupan setelah menikah Alina Roselyne Caxton dan Rakana Abimanyu. Alina yang baru saja membina rumah tangga dihadapkan situasi yang berbeda dari pasangan biasanya. Menikah dengan Duda beranak satu membuat ia otomatis menjadi ibu samb...