25. Shopping Day

743 90 9
                                    

Ramein kolom komentar ya guys, 30+ komen untuk CH selanjutnya. Supaya author semangat menulis CH barunya. Hehe Thanks semua selamat membaca.
.

.

.

Kegiatan ngidam tadi adalah ngidam yang sangat mengasyikan bagi Alina. Sekarang dia harus bertanggung jawab membersihkan muka suaminya dari semua make up yang menempel. Memang agak lama karena peralatan make up Alina kebanyakan waterproof atau anti luntur. Membersihkannya pun khusus menggunakan remover waterproof.

Muka Rakana memang sangat pasrah sedari tadi, mau diapakan saja terserah pada istrinya. Moody Alina memang sangat-sangat dihindari oleh suaminya itu. Karena bumil yang moody bisa melakukan apapun termasuk mengancam tidak mau tidur bersama alias tidur di luar. Berumah tangga itu ya seperti ini kadang yang punya rumah kalah sama pendatang baru.

Sekali, dua kali Alina dengan telaten membersihkan muka Rakana. Dia harus memastikan wajah suaminya itu bersih dari make up agar tidak ada jerawat yang timbul. Rakana duduk di kursi dan Alina duduk di pinggiran ranjang mereka yang agak tinggi, terlihat Alina sejajar dengan Rakana jadi tidak mendongak lagi.

"Mas" panggil Alina

"Hm" deheman dari Rakana, matanya masih terpejam karena masih membersihkan area mata.

"Kumisnya Alina cukurin ya, kaya Bapak-bapak ih"

"Lah emang udah jadi Bapak-bapak kan, lupa anda Nyonya?" tanya Rakana

"Enggak lupa kok, cuma udah geli aja tiap Mas cium selalu kena kumisnya" protes Alina

"Oh gitu, kaya gini ya" dengan sengaja Rakana menyusupkan kepalanya ke leher istrinya. Tentu membuat Alina sangat geli.

"MAS! IH GELI"

"Geli ya?" masih terus mengisengi Alina.

"Udah capek" Alina memeluk suaminya itu, tidak ada tenaga untuk menopang tubuhnya setelah mendapat serangan dari Rakana.

"I love you so so so so much" bisik Rakana sembari mengeratkan pelukkannya.

Tentunya Alina sangat terkejut mendengar bisikan cinta dari suaminya itu. Jarang memang seorang Rakana Abimanyu mengutarakan kata-kata cinta untuknya, bisa dihitung lah dengan jari. Lebih sering memang dengan perhatian-perhatian kecil untuknya dan keluarga.

"Me too Mr. Abimanyu" Alina membalas ungkapan Rakana.

"Bentar aku olesin shaving foam dulu sama ambil alatnya"

Terpaksa Alina melepas pelukan suaminya itu, pelukan ternyamannya saat ini. Tidak lama karena Rakana langsung kembali dengan area mulut berbusa dan alat cukur serta handuk di tangannya. Perlahan dia menikmati setiap tangannya bergerak mencukur kumis suaminya itu.

"Menikmati Ma?"

"Ya sangat, kan kalau begini tambah ganteng suamiku"

"Mau minta apa sih? Kok puji-puji kaya gini" Rakana menangkap sinyal gelagat dari Alina.

"Ketahuan ya? Ayo temani aku ke mall Mas. Baju aku sudah banyak yang sempit" ucap Alina

"Ayo, nanti sore ya sayang. Sekalian kita pacaran" ucap Rakana

"Tapi ada bayarannya loh, sini Mas bisikin" Rakana membisiki Alina.
.

.

.
Sorenya benar mereka pergi ke mall untuk berbelanja baju untuk Alina. Mereka berangkat jam 4 sorean untuk menghindari macetnya kota Jakarta di jam sibuk. Berkeliling dari store ke store yang lain untuk mencari baju yang sesuai dengan style bumil. Tidak lupa juga membeli beberapa barang untuk baby. Menyicil sedikit-sedikit kalau nanti dibeli saat hamil tua takut terlalu over bergeraknya.

Breath (Sequel Of Alina Journey) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang