Suasana pagi hari di Jogja memang sangat berbeda untuk Alina. Walau memang ada kenangan kelam yang pernah terjadi di sini, sudah dia tutup dengan banyak kenangan bahagia semasa kuliah. Mereka memang memutuskan untuk berangkat kemarin sore biar sampai Jogja langsung bisa istirahat tidak tergoda untuk kuliner malam.
Selama penerbangan juga lancar jaya, tidak ada masalah sama sekali. Kandungannya pun juga sangat aman memang sedang mengajak kerja sama. Semalam memang tidur bertiga, Rila berada di antara Rakana dan Alina. Anaknya itu takut tidur sendiri karena ya maklum bukan di rumah sendiri. Untung saja ada kamar dengan ranjang yang muat menampung mereka bertiga.
"Loh kok mandi? Apa enggak dingin" tanya Rakana dengan suara serak khas bangun tidur.
"Enggak udah biasa Mas, sana subuhan. Aku tadi sudah" ucap Alina
"Rila kayaknya kecapekan banget deh"
"Iya maklum"
Alina memutuskan untuk ke dapur, tenggorokannya tengah mengalami kekeringan harus segera diberi air. Masih sangat sepi karena memang masih jam setengah 5 pagi, mungkin Alana dan Dimas masih menikmati mimpinya. Memang tadi malam mereka tidur lebih awal dari biasanya.
"Ah segarnya"
"Loh Mbak Alin sudah bangun" ucap Arum yang terkejut dengan kehadiran Alina di dapur.
"Hehe iya, Bibi mau ke pasar?"
"Iya Mbak, mau titip sesuatu?"
"Itu jajanan pasar seperti biasanya"
"Oh siap Mbak, Bibi pergi dulu ya Mbak Alin. Kalau mau masak sarapan sederhana dikulkas ada beberapa bahan makanan"
"Nggih Bi, hati-hati"
Hanya ada telur, daun bawang dan beberapa bumbu saja. Alina hanya memasak nasi dan telur dadar, simpel merakyat karena seperti masakan tanggal tua anak kos. Bau masakannya memang sampai keseluruh penjuru rumah mengundang siapapun untuk makan. Ritual pagi juga tidak terlupakan yaitu meminum susu hamilnya. Kurang lebih 1 jam menunggu nasinya matang sempurna.
"Harumnya sampai kamar Mbak" ucap Alana yang masih mengenakan baju tidur.
"Haha padahal cuma dadar telur doang Lan"
"Iya tapi mengugah selera, padahal aku baru saja mau tidur lagi setelah susuin Kala"
"Sana makan, tuh baru mateng nasinya"
"Pagi sayang" Rakana datang lalu memeluk erat Alina, sesekali memberikan kecupan dikepala istrinya.
"Pasti tadi tidur lagi"
"Iya lah ngelonin anak"
"Assalamualaikum, ini Mbak titipannya" ucap Arum menyerahkan sekantong plastik penuh jajanan pasar.
Ada beberapa jenis jajanan pasar yang Bi Arum beli, memang sangat hapal dengan jananan kesukaan Alina. Onde-onde, klepon, getuk goreng, putu, lupis, risol dan masih banyak lagi. Mengabsen sembari menatanya saja sudah membuat air liurnya mau menetes.
"Ini apa?" tanya Rakana
"Getuk goreng, enak Mas manis rasanya"
"Mbak ini mau dimasakin Apa?" tanya Arum
"Mau makan sayur apa?"
"Sop aja Mbak seger" ucap Dimas yang baru keluar bersama Kala di dalam gendongan. Alana hanya mengangguk-angguk saja sembari sarapan awal dengan lauk telur dan risol.
"Bi tolong bikin sop sama sambel aja untuk lauk udah Alin bikin tadi"
"Mama" panggil Rila
"Eh sudah bangun, ini minum air putih dulu" harus dibiasakan bunda-bunda agar sehat.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath (Sequel Of Alina Journey) [END]
RomanceMenceritakan kehidupan setelah menikah Alina Roselyne Caxton dan Rakana Abimanyu. Alina yang baru saja membina rumah tangga dihadapkan situasi yang berbeda dari pasangan biasanya. Menikah dengan Duda beranak satu membuat ia otomatis menjadi ibu samb...