13. Merasa Tidak Becus

1.1K 104 0
                                    

"Selamat pagi Miss Emma" ucap Alina

"Selamat pagi Bu Alina, silakan duduk" ucap Emma sembari mempersilakan Alina untuk duduk.

"Begini Bu, Rila dan Caroline tadi bertengkar saat pertengahan kegiatan outdoor. Itu menyebabkan Carol terluka akibat dorongan dari Rila"

"Astaga, lalu bagaimana dengan anak saya Miss?" tanya Alina

"Rila sepertinya baik-baik saja. Hanya baju dan rambutnya acak-acakan Bu. Sekarang mereka sedang ditangani di ruang kesehatan. Ada kemungkinan Carol juga menyerang Rila" ucap Emma

"Rila tidak pernah seperti itu Bu, mungkin ada sesuatu hal yang membuat Rila menjadi emosi dan marah" ucap Alina menyampaikan pendapatnya. Dia sangat hafal bagaimana Rila kalau merasa bete karena diganggu.

"Ohh ini, Ibu dari Rila! Tolong anaknya dididik dan diurus dengan benar! Anak saya terluka karena perbuatan anak kamu. Ini coba lihat, banyak luka dan lebam" ucap Mayang yang merupakan ibu dari Caroline. Mayang menunjukan foto luka-luka Carol.

"Ups! Anda itu kan ibu tiri. Mana bisa mendidik dan mengurus Rila dengan benar" sambung Mayang

"Anda itu hanya orang luar, jadi tolong jangan ikut campur! Tamu itu hanya akan ada di ruang tamu tidak masuk sampai ke dapur" ucap Alina, maksud perkataan Alina adalah bukan kapasitas Mayang untuk mencampuri urusan keluarga Alina.

Tentunya Alina kaget mendengar pernyataan dari Mayang. Dia sangat jengkel, wanita itu seakan mempermalukan Alina seolah Alina tidak becus mengurus anaknya. Bukan kapasitas Mayang juga untuk menilai apa yang dilakukan Alina.

"Saya selaku orang tua Rilangit meminta maaf atas perbuatan Rila pada Carol. Silakan berobat ke RS Sanjaya, saya yang akan menanggung biaya pengobatan Carol" ucap Alina

"Memang harus begitu" celetuk Mayang

"Tapi saya ingin mendengar cerita versi Carol dan Rila. Serta tolong cek cctv yang merekam kejadian itu. Saya yakin sekolah ini mempunyai cctv perekam suara"

Perubahan wajah Mayang terlihat setelah Alina menyelesaikan perkataannya. Wajahnya sedikit cemas, gocha Alina berhasil. Dia tidak sepenuhnya percaya bahwa Rila menyerang tanpa ada sebab.

"Baik Bu, saya juga setuju. Untuk memperjelas apa yang terjadi" ucap Emma

"Setuju. Saya akan melihat Carol dulu"

"Anda takut Ibu Mayang? Biarkan Carol menjelaskan kejadian versinya tanpa pengaruh anda" ucap Alina

"Untuk apa saya mempengaruhi Carol? Dia anak saya. Carol membutuhkan saya!" ucap mayang

"Rila juga membutuhkan saya! Tapi biarkan mereka menjelaskan sendiri" ucap Alina

"Cukup Ibu Alina! Ibu Mayang sebaiknya di sini saja! Tidak ada yang boleh keluar" ucap Emma

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, akhirnya ada guru yang membawa bukti yang diminta. Mendengar rekaman pernyataan dari Rila, memang sesuai dengan feeling Alina. Carol yang mengganggu Rila dulu. Rekaman Carol sungguh tidak terduga, ternyata ibunya lah yang mengajarkan Carol untuk mengganggu Rila. Alina jadi lebih tahu kenapa Rila bisa mendapatkan kata-kata "ibu tiri itu jahat suka memarahi dan memukuli".

Rekaman cctv juga menunjukan bahwa Carol dulu yang memulai pertengkaran. Alina bersikap maklum anak-anak seusia Rila itu mudah terpancing. Kalau begini sudah bisa diselesaikan masalahnya. Di mata Alina, baik Carol dan Rila sama-sama salahnya. Semoga keputusan sekolah adil dan tidak berat sebelah.

"Baik, saya menyimpulkan bahwa semua salah. Baik Rila ataupun Carol, Rila salah karena telah melukai Carol dan Carol salah karena melakukan tindakan yang membuat Rila marah"

Breath (Sequel Of Alina Journey) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang