Berseluk || 23

12 5 4
                                    






Berseluk

Rigel yang masih seru melihat keadaan Arka tiba-tiba merasakan hawa dan lingkungan yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rigel yang masih seru melihat keadaan Arka tiba-tiba merasakan hawa dan lingkungan yang berbeda. Benar saja, dia sekarang sudah berada di dalam gua yang barusan dia lihat.

Tetapi, dia masih bingung apakah tempat yang dia berada sekarang sudah melewati laba-laba besar itu atau belum.

Belum sempat berjalan, sudah terjawab pertanyaan yang dia bingungkan tadi. Di depannya, terlihat laba-laba yang sangat besar layaknya manusia. Dia hanya bisa melihat delapan bola mata laba-laba besar itu, karena tidak membawa penerang seperti Arka.

Dengan segera Rigel menutup mata dan melenyapkan laba-laba yang ada di depannya. Saat dia membuka mata kembali, laba-laba tersebut sudah menghilang tanpa jejak.

Kemudian, dia mulai memikirkan...

"Kalau memang gue game master, harusnya gue bisa menciptakan apapun!"

Rigel kembali menutup mata, mengangkat tangan ke atas, lalu mengepalkan tangan. Sebelum tangannya terkepal sepenuhnya, terasa sesuatu pada genggamannya. Saat Rigel membuka mata, terlihat lah sebuah senter yang sangat besar. Setelah menyalakan senternya, dia kembali melanjutkan perjalanan menuju danau luas itu.



Sementara Arka, Rigel, dan Vega sudah mulai berjalan menuju ke danau luas itu, Rafael masih duduk santai memperhatikan pemandangan indah di depannya ditambah dengan pemain-pemain yang mulai rusuh.

Tidak terasa, sudah beberapa jam terlewati. Vega yang kini sudah mencapai tangga ke 573 tiba-tiba menghadapai suatu masalah. Tangga yang dia turuni semakin terjang dan tidak beraturan, sudah ada beberapa player yang jatuh akibat susunan tangga itu.

Bukan hanya itu, tenaga Vega untuk menuruni tangga sudah melewati batas, dia sekarang sangat lelah dan menyesali pilihannya.

Arka sepertinya juga sedang mengalami sedikit masalah, ranting berapi itu sudah hampir terbakar seluruhnya. Penglihatannya semakin gelap, dia hampir tidak bisa melihat apa-apa.

Tetapi berbeda dengan Rigel, dia memilki senter besar yang cukup menerangi jalannya sekitar 10 meter kedepan.

Rigel masih penasaran apa yang dapat dia lakukan sebagai game master. Melenyapkan senjata, menghilangkan orang, membuat barang, semua sudah dia lakukan.

"Apa mungkin gue juga bisa ciptain orang?"

Dia pun menutup mata dan membayangkan seseorang, tetapi malah Ibunya yang pertama kali dia bayangkan.

"Rigel..."

"AAAA!" kaget Rigel.

Dia segera melenyapkan Ibunya, tetapi tidak bisa dikarenakan oleh ketakutan yang dia alami. Dia segera berlari melewati jalur kanan, jalur yang Arka pilih.

Untung saja jaring laba-laba itu masih ada, jika tidak, mungkin Ibunya sudah dapat mengejar dia.

Rigel berlari sedikit jauh lagi dari jaring laba-laba itu untuk menghindari hal aneh yang ada di belakangnya.

Rigel kembali mencoba menciptakan seseorang. Dia menutup mata dan membayangkan seorang gadis cantik.

"Yesh!" seru Rigel karena didepannya berdiri seorang gadis yang sangat cantik.

Tetapi Rigel bingung, mengapa gadis itu tidak bergerak sama sekali.

Rigel kembali berjalan ke depannya sambil melihat kanan, kiri, depan, belakang untuk menjaga keamanannya.

Tiba-tiba dari depan terdengar.
"TOLONGG!"

BerselukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang