Berseluk || 41

13 4 0
                                    





Berseluk

Terdengar auman yang sangat keras dari langit, diikuti satu auman lagi dari bawah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar auman yang sangat keras dari langit, diikuti satu auman lagi dari bawah mereka. Auman itu begitu keras hingga meretakkan lapisan es tempat mereka berdiri tadi.

Dari langit, turunlah seekor naga yang begitu besar dan panjang, ekornya masih tertutupi oleh awan. Tubuh naga itu melilit dan mengelilingi portal, seakan melarang Vega untuk bergerak masuk ke portal. Lalu dari dalam laut di bawah lapisan es, tampak bayangan yang perlahan-lahan semakin besar.

Kemudian muncul seekor ular raksasa, membelah lapisan es di atasnya. Lapisan es yang semula utuh itu kini pecah menjadi ribuan pulau es.

Kini Vega mengerti, bahwa jalan keluar untuknya tidak lah mudah. Vega mengerti bahwa rencananya telah gagal. Tampak di depannya hanya ada dua jalan absolut : kebebasan atau kematian.

Naga dan ular itu membuka mulut mereka. Sebuah bola cahaya raksasa terbentuk di masing-masing mulut mereka. Tak berhenti sampai di situ, Rigel juga sekali lagi membawa pedang di tangannya.

Naga dan ular itu menembakkan bola cahaya ke arah Vega. Kedua bola cahaya itu telak mengenai Vega. Perisainya yang kokoh pecah berhamburan untuk yang kedua kalinya, diikuti sebuah sinar yang membutakan.

Sinar itu redup, dan tampak Vega yang berlumuran darah. Vega kali ini benar-benar terdesak. Walaupun hanya sedikit lagi, Vega akan menemui kebebasan, hanya sedikit lagi, kesabaran dan penantiannya akan terbayarkan, hanya sedikit lagi, Vega bisa mendapatkan kenyamanan yang dari dulu dia dambakan, tetapi Vega belum bisa bangun dari mimpi buruknya. Tantangan sekali lagi terhampar di depan matanya.

Vega sudah muak. Hanya ada satu hal di pikirannya: bagaimana caranya agar ia bisa cepat keluar. Matanya yang semula biru berubah menjadi perak. Wajahnya yang dari tadi menunjukkan ketenangan kini mulai menunjukkan sedikit kemarahan. Dengan mengerahkan segala kemampuannya, Vega akan bertarung, mempertaruhkan nyawanya sekali lagi.

Berbeda dari sebelumnya, Rigel kini mengayunkan lima ayunan pedang dengan sangat cepat. Badai es, petir dan tsunami yang mematikan, meteor penuh amarah yang siap menghancurkan, dan ledakan yang mahadahsyat muncul dari lima ayunan pedang yang diayunkan Rigel.

Vega yang sudah mengerahkan segala kekuatannya pun kesulitan mengimbangi serangan Rigel. Walaupun begitu, Vega cukup berhasil mengantisipasi serangan Rigel sehingga kerusakan yang diterimanya dapat ia minimalisir.

Sayangnya, kerusakan minimal yang dapat ditanggung Vega adalah kehilangan kaki kirinya dan luka-luka fatal muncul menggores tubuhnya.

Vega memutar kedua tangannya yang terkepal dan memukulkan kedua tangannya. Pemulihan instan yang memakan kekuatan ini setidaknya bisa membuat Vega tetap dapat bertarung dengan menutup luka-luka fatal yang diterimanya.

Naga dan ular itu kemudian berubah wujud. Tubuh mereka meleleh menjadi aura keemasan, menyelubungi tubuh dan pedang Rigel.

Vega merasakan ketakutan luar biasa. Seluruh tubuhnya menolak untuk melawan Rigel yang berdiri di hadapannya. Vega melihat ke atas dan menyadari bahwa naga itu perlahan menghilang. Vega segera melesat, dengan seluruh kekuatannya, dengan seluruh harapan dan impiannya. Tubuh Vega dibalut oleh aura perak, menuju ke arah portal.

Vega mengulurkan tangannya, hampir mencapai portal. Tinggal sedikit lagi. Rigel tiba-tiba muncul di atas Vega dengan posisi pedang siap diayunkan.

"GGGAAARRRR"

Kilat yang begitu terang turun dari langit, membelah portal beserta langit, mengguncang lautan es.

Tebasan pedang telak mengenai Vega. Kini kisah Vega telah berakhir. Harapannya selama 5000 tahun terbenam di dasar lautan dingin.

Rigel sudah tak berdaya. Seluruh kekuatan lepas dari tubuhnya. Satu serangan itu telah memakan hidupnya. Rigel perlahan tenggelam ke dasar laut.

Vega jatuh dari langit, tak ada lagi kuasa yang dapat menyelamatkannya.

"Selesai...," Terdengar suara kecil dari Vega, serta seberkas air mata.

Arka menyaksikan pertarungan dahsyat itu. Pikirannya tidak dapat mengerti apa yang terjadi. Hanya satu kalimat yang terlintas,

"Biarlah aku bangun."

Langit menggelap, awan turun mengelilingi Arka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BerselukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang