EUPHORIA 20

224 26 8
                                    

   Melihat kalender ternyata hari ini libur. Betapa senangnya hati Alena merasakan hari libur selama tiga hari berturut-turut yaitu Jum'at karena hari ini tanggal merah, Sabtu dan minggu.

"Huamm,,, ibu ko belanjanya banyak banget?"tanya Alena kepada Rahayu-ibunya yang baru saja pulang dari belanja.

Tentu saja Alena baru bangun tidur dengan kaus dan celana selututnya tak lupa rambutnya yang belum ia sisir. Alena duduk di kursi meja makan sembari mengumpulkan nyawanya sepenuhnya.

"Na hari ini kan libur ya? Nana bantuin ibu ya"kata ibunya sambil mengecek belanjaannya satu persatu

"Bantuin bikin kueh ya Bu?"tanya Alena

"Iya, hari ini ibu dapat pesanan tiga ratus paket mika untuk panti asuhan, katanya si mau ada acara gitu Na"jelas ibunya Alena

"Waaah banyak banget Bu tiga ratus paket"seketika Alena berbinar "siyaap lah kalau gitu Alena mau mandi dulu ya Bu"ucapnya sebelum beranjak menuju ke kamar mandi.

Sekitar lima belas menit berlalu akhirnya Alena selesai membersihkan dirinya.

Alena melihat ibunya tengah membuat risol kemudian ia membantunya.

"Eumm Nana nanti bantuin ibu nganter ini semua ke Panti asuhan harapan bunda ya Na"kata ibunya

"Siyaapp ibunda"jawab Alena dengan nada menirukan suara pemain drama kolosal

Ibunya hanya terkekeh "andai ayahmu tau putrinya tumbuh secantik ini ya Na"tiba-tiba Rahayu berucap demikian

Sontak suasana langsung berubah hening. Alena dengan tangannya yang sibuk memotong wortel dan kentang untuk isian risol hanya menunduk fokus. Ia sendiri tak tau mengapa ibunya berucap demikian setelah sekian lama tak membahas soal ayahnya.

"Eumm Bu"satu kalimat yang membuat Rahayu menengok kepanya

"Iyaa kenapa heumm?"tanya Rahayu lembut

"Eumm Nana kan sudah besar ya Bu"agak sedikit menggantungkan ucapannya dan ibunya pun mengangguk

"Iya, Nana sudah besar. Sudah mau tujuh belas tahun kan"sambung ibunya

"Nah berarti Nana sudah boleh tau, ayah dimana kan Bu?"Alena memelankan nada bicaranya. Sungguh ia sudah ingin sekali menangis sekarang.

Percayalah tumbuh dari kecil sampai sebesar ini tanpa tau bagaimana sosok ayahnya di hidupnya membuat Alena menjadi gadis yang sangat lemah jika membahas soal orangtua.

Matanya mulai berkaca-kaca. Tetapi ia tahan agar tak runtuh sekarang juga.

"Oh tuhaaan, maafkan aku kalau sudah salah dalam berbicara"Alena merapal dalam hati.

"Na, sebelum ibu memberitahumu soal ayahmu. Boleh Nana janji satu hal?"kalimat yang terucap oleh ibunya membuat Alena terenyuh

"Janji? Janji apa ya Bu?"tanya Alena penasaran

"Nana harus janji kalau suatu hari nanti Nana bertemu dengan ayah dan kakak, Nana tidak boleh marah kepada keduanya ya Na. Karena semua masa lalu yang ibu dan kita alami dulu hingga membuat kita semua berpisah itu seolah terjadi begitu saja. Diluar kendali dan dugaan ibu bahkan ayah"Alena melihat manik mata indah ibunya mulai berkaca-kaca

"Iyaa Bu, Nana janji. Nana bakalan menerima ayah dan kakak jika suatu hari kita dipertemukan kembali."ujar Alena dengan perasaan yang sangat gembira.

"Eeh tunggu-tunggu, Alena punya ka-kakak?"tanya Alena bingung

Rahayu tersenyum lembut "iya, mungkin Alena nggak inget dulu kan waktu kita berpisah, kalian masih kecil"jelasnya

"Humm jadi nggak sabar mau ketemu kakak sama ayah. Tapi Bu kalau dulu baik-baik saja bagaimana kita bisa pisah? Maaf Bu, Alena hanya ingin dengar cerita yang sesungguhnya tentang keluarga kita. Maaf jika mungkin ini lumayan perih untuk diingat"Alena memeluk ibunya yang masih memegang spatula

"Tak apa Na, sekarang sudah waktunya kamu tau semuanya"Rahayu mengelus lengan putrinya. Kemudian Alena dan ibunya duduk berhadapan di kursi meja makan dengan tangan mereka masing-masing fokus pada kulit lumpia untuk risol

"Jadi, dulu ibu sama ayah menikah tanpa restu dari ibunya ayah-neneknya Alena. Ibu sama ayah menikah karena kita masing-masing punya perasaan cinta dan sayang yang sama-sama besar. Kami wudah pacaran sejak kelas delapan SMP, kemudian SMA dan kemudian kita dipisahkan oleh jarak, ayahmu pergi untuk kuliah di luar kota. Setelah ayahmu menyelesaikan studinya, mungkin karena berjodoh dan takdir kita dipertemukan kembali Dengan status sama-sama belum menikah."Rahayu mulai bercerita. Alena mendengarkannya dengan intens.

"Setelah itu ayahmu melamar ibu dengan di depannya kakekmu. Tapi tidak lama nenekmu marah-marah ke ibu dan membawa satu wanita dengannya dan memberitahu kami bahwa ayahmu akan dijodohkan dengan wanita itu. Nenekmu tidak suka pada ibu tapi kakekmu sangat merestui hubungan kami"Rahayu melanjutkan ceritanya.

"Terus Bu, eumm eyang sudah merestui hubungan ibu sama ayah?"tanya Alena.

Alena memanggil ibu dari ibunya yaitu eyang. Alena tahu ayah dari ibunya sudah meninggal sejak ibunya masih kecil.

"Eyang mah pasti merestui apapun kemauan ibu kan? Hahaha"keduanya tertawa. Yhaa Alena tau eyangnya sangat baik padanya dan lembut seperti ibunya. Tapi, setelah Alena TK eyangnya pergi untuk selama-lamanya.

"Terus ayahmu tentu nggak mau dijodohkan dengan orang yang tidak ia kenal. Akhirnya setelah mendapat izin dan restu dari kakekmu kami menikah diam-diam di luar kota tanpa sepengetahuan nenekmu. Kami hidup bahagia sampai kamu berumur sekitar tiga tahun dan nenekmu datang dan memaksa kami untuk pisah."memori beberapa belas tahun terputar kembali di benak Rahayu.

Alena yang mendengarkan cerita masa lalu ibunya dan dirinya kecil. Hatinya seolah ingin memencak sekarang juga. Matanya yang sedari tadi berkaca-kaca tak kuasa ia tahan. Dan akhirnya semuanya runtuh.

Alena kembali memeluk ibunya. Bahkan yang Alena herankan yaitu, ia tau ibunya berat menceritakan hal itu tapi? Mengapa ia malah tersenyum kepadanya

"Sudah ya Bu, Alena sudah tau kelanjutannya. Jangan dilanjutkan lagi Bu, Alena sangat bangga dilahirkan dari rahim seorang ibu yang kuat banget kayak ibu"ujar Alena

"Dan sekarang, kita sama-sama berdoa supaya keluarga kita kembali ya Na, walaupun ibu bahkan nggak tau dimana sekarang ayahmu dan kakakmu berada"senyuman lembut ibunya kini berganti dengan senyuman hampa dan menyakitkan. Alena tau itu. Ia juga merasakannya.

______________________________________

Nyatanya orang yang kita anggap kuat selama ini adalah orang yang paling rapuh...
Terimakasih sudah bertahan dan berjuang ya Bu
-Alena

______________________________________

NEXT...

Euphoria With Senior [•END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang