Terkadang kita memang hanya perlu menjalani satu waktu dengan begitu saja. Tanpa harus memusingkannya yang macam-macam karena semesta memang punya rencananya masing-masing.
Entah bagaimana akhirnya, entah bagaimana jadinya nanti, kita percayakan semua kepada semesta.🌼🌼🌼
______________________________________
Setelah Alendra keluar dari area perpustakaan, Marchel yang memang sedari tadi mencari keberadaan Alena karena ada satu hal penting yang mau ia beritahu pada Alena, Marchel baru saja bisa menemukan keberadaan cewek itu di perpustakaan sekarang.
Marchel langsung masuk ke dalam perpus dan menarik lengan Alena supaya bergegas "ada apa si kak?"dengan suara yang masih bindeng Alena bertanya pada Marchel sebelum ia benar-benar meninggalkan perpus.
"Ngejelasinnya nanti aja ya Na, soalnya ini penting dan mungkin ini semua bisa ngasih jawaban ke lo tentang kita yang nggak asing sejak pertama kali bertemu"penjelasan Marchel yang terdengar sedikit rumit membuat Alena memasang tanda tanya besar di benaknya
"S-soal apa ya kak?"
"Pokoknya tanya-tanyanya nanti dulu ya Na, sekarang kita harus pergi ke sauatu tempat. Toh kamu pingin bertemu sama ayah kan?"setelah itu Marchel menarik Alena ke parkiran dan langsung bergegas pergi.
Mereka tidak tau kalau ada yang memperhatikan merek dari jarak yang lumayan jauh walaupun masih dalam satu area parkir sekolah.
****
Di sinilah Alena dan Marchel sekarang.
Marchel membawa Alena memasuki salah satu restoran ternama dan di persilahkan untuk memasuki salah satu ruangan VIP yang sudah dipesan seseorang.
Ketika membuka pintu ruangan VIP itu, Alena dapat melihat seorang pria setengah baya dan juga "ibu? Kok ibu bisa ada di sini?" Alena dapat melihat raut wajah ibunya yang nampak habis menangis itu
Alena merasa suasana yang mencekat dan perasaan bingung dominan ia rasakan sekarang. Belum tau apa yang sedang terjadi dan siapa pria di depan ibunya itu?
"Na, ini ayah sayang" mendengar satu kalimat itu membuat Alena mematung di tempat dan mencekal dengan kuat jemari Marchel yang menggenggamnya sedari tadi
Tanpa di perintah air mata Alena luruh seketika. Terlihat Rahayu juga meneteskan air matanya.
Inilah satu fakta besar yang sudah diketahui Marchel sebelumya. Ketika ia pertama kali tau wajah ibunya dari foto album, ketika ia tau memiliki seorang adik perempuan, dan ketika ia bertemu Alena di sekolah. Semuanya berhubungan.
Hingga sampai pada satu ketika ia melihat ayahnya bertemu dengan rahayu-ibunya terakhir kali ia pergi membawa Alena untuk berjalan-jalan akhirnya.
Setelah itu, pertemuan antara Marchel, ayahnya dan Rahayu-ibunya dan juga Alena terjadi. Waktu itu Marchel juga mungkin merasakan satu hal yang sama dengan yang dirasakan Alena saat ini.
Benteng pertahanan seorang Marchelino akhirnya luruh di dekapan keluarganya yang telah utuh.
"Alena, ini ayah kamu"Brabta langsung berdiri dari kursinya dan langsung memeluk gadis kecilnya yang benar-benar sudah snagat ia rindukan itu
Alena dapat merasakan dekapan hangat seoranga ayah. Alena benar-benar merasakan pelukan seseorang yang bahkan wajahnya saja ia tak ingat. Alena benar-benar rindu sosok itu dan kini ia berada di dekapan ayahnya. Walaupun ia tak ingat bagaimana wajah bahkan sosok ayah di benaknya, nanum hubungan batin antara keluarga yang benar-benar terjalin begitu erat membuat Alena yakin bahwa beliau adalah ayahnya.
"A-yah?"Alena membalas pelukan hangat dan penuh dengan rasa rindu yang teramat dalam itu.
Ruangan VIP ini kini telah menjadi saksi bisa pertemuan sebuah keluarga kecil yang telah lama saling merindu. Yang telah lama berpisah karena salah satu masalah di masa lalu.
Rahayu menarik tangan Marchel dan bergabung ke dalam pelukan penuh rindu itu bersama dengan Alena dan Brabta.
"Ayah minta maaf sama kalian semua. Ayah minta maaf baru bisa menyatukan kita semua sekarang. Ayah minta maaf soal nenek kalian yang dulu memecah belah keluarga kecil kita ini. Ayah minta maaf"banyak sekali kata maaf yang terlontar dari mulut seorang kepala keluarga sambil meneteskan air matanya yang merasa dirinya benar-benar bersalah mengenai peristiwa di masa lalu itu.
"Mas, aku sudah bilang. Ini semua bukan salah kamu dan seharusnya pertemuan ini menjadi pertemuan bahagian keluarga kecil kita"tutur seorang wanita tangguh mereka. Rahayu.
"Ayah berjanji akan membahagiakan keluarga kecil kita. Ayah sangat senang sekali bisa menemukan kalian lagi. Ayah sangat bersyukur"Brabta menciumi puncak kepala Alena
"Ibu"semua mata kini tertuju pada Marchel.
Mereka melonggarkan pelukan anatara satu dan lainnya. "J-jadi lo kakak gue? Dan ibu, ini beneran ayah? Ini beneran keluarga Alena? Ini benerankan Bu? Terus ibu kenapa nggak di rumah sakit nemui Tante?, Ini sebenernya ada apa sih?"tentu saja ini semua masih nampak sangat membingungkan bagi Alena yang benar-benar tidak tau apa- apa
"Na, ini gue Marchel. Gue beneran kakak lo. Dan ini Brabta. Beliau ayah kita"Marchel menjelaskan dengan alon kepada Alena. "Nanti, kalo kita sudah sampai di rumah gue bakal nunjukin satu fostk yang bikin lo yakin kalau gue itu kakak lo"
"Semuanya, ayah minta maaf. Dan Rahayu, Marchel, Alena. Kita mulai buka lembaran baru keluarga kita ya. Kita tinggal sama-sama mulai hari ini" tutur Brabta dengan mengelus punggung Rahayu-wanita yang amat sangat ia rindukan sejak perpisahan yang seharusnya tak pernah terjadi itu.
Dulu waktu umur anak mereka masih kecil, Rahayu dan Brabta terpaksa harus berpisah karena orangtua dari Brabta tak merestui pernikahan mereka.
Padahal Brabta sangat mencintai Rahayu.
Beberapa belas tahun berlalu dan kini waktu telah membuktikan betapa kuat ikatan cinta di antara sepasang anak Adam itu.
Brabta dan Rahayu seta kedua anak mereka ini kembali bersama dalam ikatan cinta dan kasih sayang keluarga yang sangat erat tak tergantikan.____________________________________
Gimana chapter ini gaysssss?
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria With Senior [•END]
Novela JuvenilPart lengkap✅ Alena, gadis yang selalu menerima keadaan yang sedang ia alami dan mengikuti begitu saja takdir semesta. Ia tinggal hanya bersama ibunya seorang dan sering bertanya-tanya dimana ayahnya? Namum tak ku Jung mendapat jawaban. Dari mulai...