EUPHORIA 32

171 14 0
                                    

    
    Oooh ini soal Alena ya? Hahaha"Marchel malah tertawa membuat emosi Alendra melonjak

"Kenapa Lo terang-terangan pergi bareng Alena, makan bareng di cafe, sering berangkat pulang bareng sama Alena si depan gue MARCHEL!"Alendra benar-benar sudah diujung emosi kali ini dengan wajahnya yang sudah merah padam karena menahannya agar tak menghabisi sahabatnya yang tak melawan sama sekali

"Ahahah ini salah paham Ndra, mungkin yang ada di fikiran lo sekarang berbanding terbalik sama fakta yang sebenernya terjadi di antara hubungan gue sama Alena"dengan entengnya Marchel tertawa renyah karena ia tak menduga sama sekali kalau Alendra akan melakukan hal begitu kepadanya karena Alena

Berarti dugaan Marchel selama ini benar. Alendra ada rasa terhadap Alena, dan soal sifat isengnya terang-terangan melakukan satu hal yang membuat Alendra cemburu itu berhasil. Tapi, Marchel menyesali hal itu karena akibatnya ia mendadak mendapat bogem mentah sekarang

"Ndra, lo tenang dulu. Ini semua salah faham dan sekarang kayaknya biar lebih jelas ayok ke rumah gue buar lo nggak salah faham lagi"dengan wajah lebamnya Marchel berucap dengan tenang ke Alendra. Ia tak marah sama sskali.

Fyuuuh..

Alendra menghembuskan nafasnya panjang dan mengalihkan pandangannya dan melihat Marchel "eeeh muka lo lebam Chel, aduh sorry gue tadi emosi"Alendra berkata dengan lirih sedikit kaget

"Santai, gue tau perasaan lo. Sebenernya ini pyur salah faham Ndra, dari awal gue memang udah tau kalo lo suka sama Alena hehehe"Marchel membenahi sepedanya yang roboh dan menaikinya

"Ya terus kenapa lo malah ngasih interaksi-interaksi yang seharusnya nggak lo lakuin di depan gue Chel"Pikiran Alendra kini masih ruwet mengenai perasaanya namun sudah mulai dapat ia kendalikan emosinya

"Makannya ayok ke rumah gue biar lebih jelasnya" Marchelino mengontel sepedanya duluan meninggalkan Alendra yang juga mengikutinya dari belakang menggunakan motornya

Sesampainya di rumah Marchel, Alendra langsung di suruh ke halaman belakang oleh Marchel

"Coba lo liat, di rumah gue tuh ada siapa tu"Marchel menunjuk ke salah satu gazebo dimana ada seorang yang yang amat dikenali Alendra

"Alena? Gimana bisa dia disini? Dirumah lo?"Alendra berhenti sedikit jauh dari ambang pintu halaman belakang rumah Marchel

"Dia itu adek gue Ndra, ceritanya mah panjang banget kalo di ceritain. Mulai dari pertemuan ibu sama ayah yang nggak disengaja sampe akhirnya keluarga gue utuh lagi. Dan Alena ternyata adik kandung gue yang pernah gue ceritain ke lo sebelumnya"Marchel menjelaskan semuanya kepada Alendra

"Sorry, gue kemarin cuma iseng bikin Lo cemburu, gue nggak tau kalo bakalan sampe jadi ruwet kayak gini hehehe"Marchel terkekeh dan menuju taman belakang rumahnya diikuti Alendra di belakangnya

Alena yang tengah mengobrol dengan teman-teman kakaknya itu langsung berdiri ketika mendapati lebam di wajah Marchel yang berjalan ke arahnya

"Loh, kak muka Lo kenapa?"Alena langsung bertanya diikuti yang lain

"Ininih ada orang yang salah faham habis itu ngasih gue bogeman tiba-tiba"

"Aduuuh ada-ada aja tuh orang kurang kerjaan banget sih. Siapa kak orangnya? Kalo sampe Nana ketemu bakalan Nana unyet-unyet sampe jadi kecobro dah tuh orang"Marchel tersenyum dan melirik Alendra yang duduk di samping Devan sambil memainkan ponselnya

Alendra bergidik ngeri melihat Alena yang marah dan tak terima ketika ia mendapati luka di wajah kakaknya itu, dan itu semua akibat bogemannya

"Benar-benar Nana ambilkan es batu buat ngompres"Alena langsung beranjak dan mengambil es batu

"Siapa yang ngebigem lo Chel?"Axel bertanya

"Tuh yang duduk di samping Devian tuh"Marchel menunjuk ke arah Alendra yang masih diam saja sedari tadi

"Mampus lo bang kalo sampe si Alena tau, bakalan jadi kecombro lo"ledek Dafa yang menakut-nakuti Alendra.

Mereka sebenarnya penasaran masalah salah paham soal apa di antara Marchel dan Alendra, tapi mereka tentu saja tidak mau ikut campur urusan pribadi mereka. Kalau sudah waktunya cerita pasti nanti juga mereka akan tau sendiri nantinya

"Ya sorry, itu kan salah Lo juga Chel"enteng Alendra sambil mengedikkan bahunya dan menyeruput jus alpukat Devan

"Kan, kan nggak si Dafa nggak si Marchel seringnya main embat aja makanan sama minuman orang"Devan tak terima sebab setengah gelas ludes sudah jusnya

"Kakak ini nasi uduknya udah Mateng nih udah ibu siapin di lesehan depan tv aja ya makan-makannya"tutur Rahayu dari ambang pintu taman belakang diangguki Marchel

Dan melihat sosok wanita tengah baya itu tentu saja tidak asing lagi di mata Alendra, pun sama di mata Rahayu menangkap sosok cowok yang wkatu mengantar Alena pulang 

"Loh, kamu yang waktu itu nganterin Alena pulang kan ya? Ohya terimakasih ya waktu itu kamu sudah ngebuat anak saya senyum-senyum sendiri setelah kamu pulang"Rahayu terkikik sendiri mengingat malam itu. Tepat ketika mereka masuk ke dalam rumah Alena tak berhenti-hentinya memancarkan semburat senyumnya dengan pipinya yang merona. Bahkan Rahayu beberapa kali menggoda anak gadinya itu membuat pipinya tambah merona

"E-eh iya Tante. Salam kenal saya Alendra temannya Marchel juga hehehe"Alendra menyalami tangan Rahayu dan tersenyum malu sendiri mendengar penuturan Rahayu

Ternyata tanpa disadarinya reaksi Alena malam itu tak jauh berbeda dengan Alendra yang juga tak henti-hentinya tersenyum sepanjang jalan menuju rumah sehabis dari rumah Alena.

"Ibuu, ishh ngomong apa coba sama Alendra"Alena yang baru saja mengambilkan es batu untuk Marchel dapat mendengar beberapa kalimat dari ibunya yang membicarakan tentangnya dengan Alendra

"Nggak kok, ibu nggak ada bilang apa-apa, yaudah ibu mau ke masuk dulu. Kalian sok masuk juga yuk mumpung masih hangat semuanya jadi tambah nikmat makannya"peringat Rahayu meninggalkan segerombolan teman-teman anaknya itu

"Eh iya makasih Tante"Bisma berterimakasih mewakili yang lainnya.

"Ayok masuk, katanya pengen nasi uduk super spesial"Alena menyuruh yang lainnya masuk duluan dipimpin Marchel dan Alendra yang jalan terakhir lengannya di tarik oleh Alena

"Apaan"tutur Alendra yang terduduk di gazebo samping Alena

"Duduk sini dulu ngobrol sama gue. Toh Lo udah gue bawain nasi uduk super duper spesial kemarin"pernyataan Alena memang benar adanya. Dan akhirnya Alendra dan Alena mengobrol berdua di taman belakang sambil melihat kelap-kelip bintang malam yang tak tertutup awan.

"Lo darimana ko kesininya nggak bareng yang lain?"tanya Alena

"Tadi ada urusan dulu, Oya btw, next time ke toko buku yuk temenin gue nyari buku yuk"Alendra membuka topik kali ini yang ditanggapi dengan antusias oleh Alena sebab mereka berdua kebetulan suka hal-hal berbau buku. Jadi, toko buku adalah salah satu topik yang sangat Alena sukai.

____________________________________

Next.....

Euphoria With Senior [•END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang