Sebelum membaca budayakan vote dan coment terlebih dahulu ya
H
A
P
Y
Y
Reading
_______________
_____Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku mengambil peranBun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisaSedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyumSeperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala kar'na denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah matiSeperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala kar'na denganmuBun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semua nya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tau tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanyaSedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau
Keras kepala ku sama denganmu
Cara ku marah cara ku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertautNyawaku nyala karna denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertautNyawaku nyala karna denganmu
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmuBERTAUT||• Nadin Amizah
Terlahir di keluarga sederhana nan pas-pasan bukanlah suatu penyesalan untuk seorang Alena Adisti.
Terlahir dengan keluarga yang sederhana membuatnya tumbuh menjadi seorang yang mandiri nan sederhana serta menerima apa adanya yang telah ia miliki.
Tetapi terlahir dengan keadaan keluarga yang menurutnya tak seperti teman-teman dan keluarga normal lainnya membuatnya terkadang ingin pergi saja dari dunia ini. Tetapi betapa bodohnya ia jika melakukan hal itu. Ia masih memiliki akal dan pikiran yang masih digunakan dengan baik dan dengan lapang dada dan bersabar ia berusaha menerimanya.
Tak ada yang tau ayahnya kemana, dan sang ibu hanya bekerja sebagai tukang cuci gosok dan seringkali ia harus menerima semua cacian dan olok-olok dari tetangganya yang menjelek-jelekkannya dan keluarga.
Ia pun hanya bisa tersenyum miris ketika mendapat cacian dan olokan itu. Dan kini ia sudah tumbuh menjadi gadis yang mulai beranjak menjadi gadis remaja yang dewasa. Kini ia sudah duduk di bangku kelas 10.
Hari ini adalah hari pertama Alena Adisti bersekolah di sekolah menengah atas.
Hari ini adalah masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS di sekolahnya atau lebih tepatnya SMA Garuda. Ketika kakak ketua OSIS membacakan nama masing-masing siswa dan kelasnya kebetulan Alena masuk ke kelas 10 ipa 3.
Di kelas 10 ipa 3 Alena masuk ke dalam kelasnya dan ia menemukan bangku yang kosong dan langsung menuju ke bangku itu.
Tak seperti di SMP dulu karena kini Alena duduk sendiri sebab bangku dan mejanya yang disusun masing-masing hanya untuk satu orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria With Senior [•END]
Fiksi RemajaPart lengkap✅ Alena, gadis yang selalu menerima keadaan yang sedang ia alami dan mengikuti begitu saja takdir semesta. Ia tinggal hanya bersama ibunya seorang dan sering bertanya-tanya dimana ayahnya? Namum tak ku Jung mendapat jawaban. Dari mulai...