Sungguh sial. Sial sekali Alena hari ini. Ketika dirinya balik dari toilet berjumpa dengan guru olahraga dan bertanya "sedang pelajaran siapa di kelasnya sekarang?"
Yang saat itu kebetulan sedang jamkos di kelasnya alhasil Alena menjawabnya "jamkos pak"
"Naah kebetulan sekali sedang jamkos. Bapak minta tolong ya nak. Tolong kamu bereskan ruang olahraga ya, kemarin bapak ngeliat banyak peralatan yang berantakan"jelasnya
Sebenarnya Alena lumayan malas jika disuruh guru. Sedikit durhaka memang. Tapi kenapa guru-guru itu senang sekali menyuruh anak muridnya si? Bukanya mereka bisa melakukannya sendiri?
Akhirnya Alena menganggukinya "baik pak, Alena segera ke ruang olahraga"katanya
"Terimakasih ya Alena, nanti saya akan kasih nilai plus ke kamu karena sudah giat membantu"satu kalimat terakhir membuat senyum Alena mengembang
"Sama-sama pak dengan senang hati"kata Alena.. Yee giliran dapet nilai tambahan aja seneng lu Na
Sesampainya Alena di ruang olahraga ia mulai membereskannya dari mulai menata bola basket ke dalam rak bola bersama bola-bola lainnya, tidak termasuk bola-bola rambutan super mie ya gais..
"Lumayan cape dah"gumamnya setelah selesai memasukkan beberapa sampah ke dalam tempat sampah.
Alena berjalan hendak keluar ruangan peralatan dan melewati lapangan olahraga dalam ruangan sekolahnya, karena tempat pembuangan sampah terletak di belakang ruangan itu.
Alena berjalan dengan santainya sampai di barisan ketiga bangku penonton Alena sedikit terpelonjak kaget..
"Astagaa...."gumamnya melihat laki-laki yang sepertinya ia kenal sedang tertidur di antara bangku penonton.
"Berisik"kata cowok itu sambil menyipitkan matanya melihat gadis yang berdiri di depannya
"Loh? Sejak kapan ada orang di sini?"gumam Alena tetapi masih bisa di dengar cowok itu
"Sejak lo belom di sini juga gue udah tidur di sini, yang ada gue yang harusnya tanya ke lo ngapain di sini?"tanya Alendra yang tentunya dengan nada yang tak santai
"Astagaa dedemit sekolah macam apa ini yatuhan"Alena membatin dalam hati. "Disuruh guru olahraga bersihin ruangan ini"jelas Alena
"Mau lo? Gue yang disuruh dari kemaren aja gak gue kerjain lah lo yang barusan disuruh langsung lo kerjain?"heran Alendra
Di tengah perdebatan antar pemimpin wilayah negara air dan api itu tiba-tiba terdengar suara kemuruh yang sepertinya berasal dari perut Alena "yatuhannn"Alena merutuki dirinya dan menahan malu
"Laper lo? Ke kantin gih daripada tambah laper kan nanti repot urusannya. Gue mau lanjut tidur sana hus hus"usir Alendra
"Tapi ini belum selesai kak"Alena sebenarnya ingin segera ke kelasnya untuk memakan bekal yang ia bawa tapi jika langsung ke kelas dan tugasnya belum selesai tidaktanggung jawab namanya.
"Lo emang cewek yang terlalu baik dah kyanya,, dah lo duduk sini jangan kemana-mana"tanpa fikir panjang Alendra berlari dengan kecepatan kilat untuk ke luar ruangan itu
"Fyuuuh"Alena hanya nurut saja dan menunggu Alendra kembali
Sekitar lima menit Alendra kembali dengan satu kantung plastik di tangannya.
Alendra duduk di sebelah Alena "nih buat lo, ini buat gue" Alendra memberikan hamburger yang dipesannya lewat aplikasi online kepada Alena
"Bu-buat Alena?"tanya Alena canggung
"Iya lah masa buat mang Udin"ujar Alendra enteng sambil melahap hamburger miliknya
Alena kemudian memakan hamburger yang diberikan oleh Alendra. "Selesai makan langsung ke kelas aja, ini biar gue yang nyelesaiin"kata Alendra tiba-tiba
"E-eh nanti kalo dim-"belum sempat Alena menyelesaikan ucapannya, Alendra langsung memotongnya dengan cepat
"Ga akan dimarahin"katanya
"Sejak kapan kak Alendra jadi baik gini? Perasaan beberapa menit lalu masih jadi dedemit deh"batin Alena
"Udahdeh gue tau kok, gue itu emang baik dari lahir ga usah kagum gitu"kata Alendra dengan sangat percaya diri
"Diih PD banget si jadi human ahaha"tawa Alena dan diikuti Alendra yang ikutan tersenyum
"Eumm ko boleh pesen gofud? Emang kenapa sama makanan di kantin sekolah?"tanya Alena sedikit bingung
"Gue bosen sama kantin"jawab Alendra dengan enteng sambil menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Sini-sini sapunya biar gue yang nyelesaiin nih kerjaan lo ke kelas aja sono"usir Alendra sambil merebut sapu yang sedari tadi dipegang Alena.
Alena akhirnya memberikan sapu dan kotak sampah yang dipegangnya tadi dan kembali ke kelasnya. "Makasih kak"ujar Alena sebelum meninggalkan ruangan olahraga.
Kini gikiran Alendra menyelesaikan pekerjaan Alena, ralat pekerjaannya yang disuruh bebera hari lalu akibat hukuman tetapi tidak dikerjakannya.
*****
Sesampainya Alena di kelas teman-temannya langsung bertanya "darimana aja lo Na? Dari toilet lama banget"ujar Salma
"Bersemedi lo?"sambung Neza
"Nggak ih apaan si kalian,,, gue tu dari ruangan olahraga''jelas Alena sambil terkekeh
"Pasti disuruh beresin kan lo"tebakan Neza seratus persen benar
"Huh mau aja disuruh beresin"ya awalnya Alena tidak mau tapi kan dapat nilai tambahan jadinya dirinya dengan senang hati membereskannya.
"Eumm habis ini jam ke 4 gurunya ada nggak?"tanya Alena
"Tadi si ada gue liat"sahut Salma
"Yhaa ga jadi jamkos lagi dong"raut wajah bak penuh penyesalan terpancar oleh Neza.
Baru selang beberapa menit mereka mengobrol soal guru yang akan masuk selanjutnya tiba-tiba yang sedang menjadi topik pun masuk kelas
"Assalamualaikum, selamat siang anak-anak"salam Bu guru memasuki kelas
"Yhaa panjang umur Bu gurunya"dengus Neza sedangkan Alena dan Salma yang mendengar keluh kesah Neza hanya terkekeh
Kelas akhirnya menjadi hening dan masing-masing dari mereka menyimak dan memperhatikan guru yang sedang mengajar termasuk Dafa dan Bisma.
Walaupaun biasanya mereka akan berisik dan berulah tetapi jika pelajaran bahasa Inggris mereka akan diam seribu bahasa daripada terkena siraman rohani dengan bahasa Inggris tambah membuatnya puyeng kata Bisma
Ya. Mata pelajaran hari ini adalah bahasa Inggris dan guru yang mengajarnya terkenal galak dan kalau marah seringkali memberi pencerahan dengan berbicara bahasa Inggris sepenuhnya tanpa memberi translate dan tanpa jeda.
Tidak dapat dibayangkan betapa puyengnya Bisma dan Dafa jika mereka sampai terkena siraman rohani ahaha...
_____________________________________
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria With Senior [•END]
Novela JuvenilPart lengkap✅ Alena, gadis yang selalu menerima keadaan yang sedang ia alami dan mengikuti begitu saja takdir semesta. Ia tinggal hanya bersama ibunya seorang dan sering bertanya-tanya dimana ayahnya? Namum tak ku Jung mendapat jawaban. Dari mulai...