Kegiatan kelas 12 yang banyak sekali ujian dan praktik membuat Alendra, Marchel, dan teman-teman lainnya yang satu angkatan dengannya jarang sekali kumpul bersama.
Sudah beberapa Minggu belakangan mereka sibuk dengan urusan masing-masing alhasil basecamp biasanya hanya ada Bisma, Dafa atau sesekali teman mereka yang kelas 12 ikutan berkunjung namun hanya sekedar mampir. Tidak full member.
Karena besok hari Minggu dan hari Senin adalah hari jadi SMA Garuda yang ke 37 yang diselenggarakan dengan penuh acara-acara yang menyenangkan tentunya, jadi Bisma berniat mengajak teman-temannya untuk sekedar berkumpul bersama menikmati waktu senggang sejenak mereka.
Sontoloyo
Bisma
Woi, kumpul ayok
Udah lama ini basecamp sepiMarchel
Sini kerumah gue
Gue lagi mager kemana-manaDapa bonnn
Buru woi jam 8 sampe rumah bang Marchel. H A R U S.Mendapat notifikasi dari ponselnya, akhirnya Devan membuat panggilan video grub. Namun ada satu orang yang tidak mengangkat panggilan grub itu.
Layar ponsel menampakkan masing-masing wajah dari teman-temannya. Ada Marchel, Axel, Dafa dan juga Devan
"Gimana mau dikasih apaan di rumah Lo Chel, kalo dikasih nasi uduk yang kayak di warungnya mbak Tuti si gue langsung otw nih"suara Axel dari seberang sana.
"Udah Lo orang sini aja, nanti gue kasih nasi uduk yang kayak dikantin mbak Tuti deh"Marchel sedikit terkikik karena teman-temannya sangat suka dengan nasi uduk itu
"Yodah bentaran gue ngeluarin motor dulu"muka Devan di layar ponsel seketika berubah menjadi plafon rumah. Sepertinya Devan benar-benar sedang mengeluarkan motor.
"Yoi gue juga" tak lama layar ponsel Marchel berubah menjadi video call bersama dengan atap semua kecuali Dafa dan dirinya.
"Lah lo ga ikutan naro kamera ke atap juga Daf"
"Lo kan tau gue kagak ngelurin motor, Kep calm gue tinggal nunggu babang Devan atau babang Bisma ngampirin gue dah hehehe"seperti biasa, Dafa si tukang minta jemputan.
"Si Alendra mana? Tumbenan dia"kini layar ponsel satu persatu sudah kembali dengan gambar wajah mereka masing-masing
"Lah iyayak si Alendra tumbenan bener"semua pada bertanya-tanya karena Alendra yang biasanya selalu menambah suasana kini malah tidak nampak batang hidungnya
"Lagi sibuk kali dia, ntar deh coba gue chat"Axel berujar disetujui oleh yang lainnya.
Setelah membahas beberapa rencana yang akan mereka lakukan di rumah Marchel, panggilan pun dimatikan.
***
Di sisi lain, Alendra sedang berada diambang kebingungan dan kesal sendiri karena beberapa pesannya yang di kirim kepada mba crush-nya tak kunjung mendapat balasan.
Tidak dipungkiri lagi, kini sudah mantap Alendra mengetahui perasaannya kepada Alena yang sesungguhnya walaupun dirinya lebih didominasi rasa gengsi dan overthingking sendiri ketika bertemu dan membahas soal Alena.
Alendra duduk di ayunan di halaman belakang rumahnya sambil memandangi ponselnya. Ia mendapat banyak sekali notifikasi dari grub, Dafa dan Marchel, ada juga beberapa teman kelasnya yang lainnya. Namum, ia tak berniat sama sekali untuk membalas pesan tersebut karena satu chat yang ia tunggu tak ada di antara mereka.
Sampai pada akhirnya ada panggilan dari grub "CK... Ngapain si"dengan badmood Alendra menolak panggilan itu dan melanjutkan jadwal overthingkingnya.
Sampai entah apa yang teman-temannya lakukan malam ini, akhirnya Marchel menelfonnya beberapakali
"Halo Ndra, mau ikut gabung makan-makan di rumah gue nggak Lo? Rame nih daritadi ga muncul grub kemana aja Lo"baru saja memencet tombol hijau di layar ponselnya, Alendra sudah mendapat pertanyaan demikian dari Marchel
Alendra memutar bola matanya, ia memikirkan beberapa kata yang mau ia gunakan untuk menjawab pertanyaan Marchel karena sejujurnya ia merasa memiliki rasa kesal sendiri kepada Marchelino.
"Sorry, kita bisa ketemu dulu diluar nggak Chel? Berdua doang"Alendra tidak menjelaskan dan menjawab pertanyaan satupun dari Marchel
"Ada yang mau dibahaskah? Kok kayaknya penting banget Ndra, Lo aja kesini langsung deh udah rame sama anak-anak nih rumah gue"Marchel berusaha mengajak Alendra
"Ketemu di jalan Loana, Deket komplek perumahan Lo, sekarang." Sebelum terdengar suara panggilan dimatikan sepihak oleh Alendra dan ia langsung otw ke tempat pertemuan antara ia dan Marchel.
Rasa kesalnya entah karena apa, tapi yang pasti berhubungan dengan Alena itu lebih mendominasi dan sudah di ubun-ubun Alendra. Ia sangat ingin bertemu langsung dengan Marchel tanpa ada rahasia dan satu hal yang mengganjal di antara mereka
Alendra melesat dengan kecepatan lumayan tinggi menembus jalanan yang lumayan lenggang.
Sampai akhirnya ia sampai di jalan Loana dan langsung melihat Marchel dengan sepedah lipatnya karena tempat itu tak jauh dari rumah Marchel.
"Woi bro, kenapa nggak langsung kerumah aja si"Marchel menyambut dan ingin mengajak Alendra ber-tos ala-ala mereka seperti biasanya tapi Alendra tak menyahuti apa-apa dan tak membalasnya sama sekali melainkan langsung turun dari motornya dan
Buuugh
Buuugh
Tanpa aba-aba apapun Alendra langsung memberi bogem mentah ke wajah Marchel yang mengenai sudut bibir kirinya dan bagian perutnya, dan karena kaget Marchel terhuyung ke belakang dan membuat sepedanya roboh
"Wee Wee,, apaan Ndra? Jelasin dulu bro"Marchel yang tak tau apa-apa langsung mengangkat kedua tangannya bak hendak ditangkap polisi, lalu ia perlahan mundur karena Alendra terlihat sedang menahan emosi yang memuncak dan maju bak hendak menerkamnya
"Kayaknya lo tau kalo gue suka sama Alena, tapi kenapa di depan gue lo terang-terangan deketin Alena di depan gue"akhirnya kalimat itu terucap dari mulut Alendra yang mengepalkan jemarinya kuat
"Oooh ini soal Alena ya? Hahaha"Marchel malah tertawa membuat emosi Alendra melonjak
"Kenapa Lo terang-terangan pergi bareng Alena, makan bareng di cafe, sering berangkat pulang bareng sama Alena si depan gue MARCHEL!"Alendra benar-benar sudah diujung emosi kali ini dengan wajahnya yang sudah merah padam karena menahannya agar tak menghabisi sahabatnya yang tak melawan sama sekali
"Ahahah ini salah paham Ndra, mungkin yang ada di fikiran lo sekarang berbanding terbalik sama fakta yang sebenernya terjadi di antara hubungan gue sama Alena"dengan entengnya Marchel tertawa renyah karena ia tak menduga sama sekali kalau Alendra akan melakukan hal begitu kepadanya karena Alena
Berarti dugaan Marchel selama ini benar. Alendra ada rasa terhadap Alena, dan soal sifat isengnya terang-terangan melakukan satu hal yang membuat Alendra cemburu itu berhasil. Tapi, Marchel menyesali hal itu karena akibatnya ia mendadak mendapat bogem mentah sekarang
___________________________________
Next....🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria With Senior [•END]
Novela JuvenilPart lengkap✅ Alena, gadis yang selalu menerima keadaan yang sedang ia alami dan mengikuti begitu saja takdir semesta. Ia tinggal hanya bersama ibunya seorang dan sering bertanya-tanya dimana ayahnya? Namum tak ku Jung mendapat jawaban. Dari mulai...