Malam berpacu lara. Begitulah acara ini dinamai. Entah siapa yang memberi ide untuk nama itu, tapi yang pasti suasana malam ini benar-benar cocok dengan namanya.
Para bintang sekolah yang notabennya anak remaja menyumbangkan lagu-lagu yang sedang trend belakangan yang tentu saja mewakili perasaan teman-teman sekalian.
Dari lagu hati-hati di jalan by Tulus yang dinyanyikan oleh kak Safiq untuk kak Rena yang ternyata selama ini mereka menjalin hubungan dan akan dipisahkan oleh masa depan mereka untuk melangkah dengan jalan yang dipilih masing-masing menuju proses pendewasaan dan pendidikan. Di akhir alunan lagu, kak Safiq berdialog dengan kak Rena dengan mengucapkan kata "hati-hati di jalan ya Rena, sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir dan semoga saja ketika hari itu terjadi kita masih dengan perasaan yang sama" sungguh sangat menyentuh ucapan dari kak Safiq. Membuat semuanya bertepuk tangan terpukau.
Kemudian lagu to the Bone yang kenangannya tak akan bisa tergantikan walaupun orangnya telah pergi, dan lagu bertaut yang dinyanyikan oleh salah satu siswi yang ibundanya diberitahukan telah pergi beberapa Minggu lalu membuat para pendengar ikut meneteskan air mata.
Sampai kini giliran Alena menyumbangkan lagu yang ingin ia nyanyikan. Alena sudah duduk dengan menaikkan satu kakinya di garis kaki bangku sebagai menyangga gitarnya dan lampu panggung kini redup, menyorot ke arahnya.
Alendra dan teman-temannya tentu saja mengambil barisan paling depan sebagai teman sekaligus pendukung Alena yang hendak menyanyikan sebuah lagu yang sudah dipersiapkannya di atas panggung.
"Gilaaaa oh may god Alena keliatan keren banget udah kayak Febi Putri konser"celetuk Neza yang pundaknya dirangkul oleh Dafa
"Iya ya beb, mungkin taun depan Alena bakal ngadain konser tunggal hihihi"Dafa ngikik sendiri
"Lohh kalian udah main rangkul-rangkulan aja"Sontak mendengar pernyataan Axel membuat teman-temannya berbarengan menengok ke arah dua sejoli itu
"Yee gue sama Neza kan udah pacaran kali"sontak membuat teman-temannya kaget mendengar pernyataan Dafa
"Sudah gue dugong"Bisma memang sudah peka sejak beberapa hari lalu yang sering menangkap kedekatan Neza dan Dafa.
"Eeeh sssuuustt Alena udah mau nyanyi"Marchel mengintruksi teman-teman agar tak heboh. Sedangkan Alendra menatap ke atas panggung tanpa kedip sedetik pun
Alena mulai memetik senar gitar yang ia pinjam kepada kakaknya itu. Gitar yang sama dengan yang waktu itu ia gunakan ketika sedang praktik seni budaya di kelas.
Alena membawakan lagu milik Yura Yunita yang berjudul BERAWAL DARI TATAP.
Alena mulai menyanyikan penggalan lirik lagu itu
Berawal dari tatap
Indah senyummu memikat
Memikat hatiku yang hampa lara"Huuuwuuuuuh..... Prok prok...prok...."gemuruh tepuk tangan terdengar begitu riuh. Alena memejamkan matanya sejenak sambil memetik gitarnya meresapi lirik lagu
Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikku
Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kitaAlena melanjutkan lagunya dan ketika itu matanya bertemu pandang dengan mata elang milik Alendra yang menatapnya hangat lalu tersenyum. Alena ikut tersenyum karena Alendra.
Terkadang kuragu
Kadang tak percaya
Tapi kuyakin kau milikku
Kau membuatku bahagia
Di saat hati ini terluka
Kau membuatku tertawa
Di saat hati ini terbawa
Terbawa oleh cintamu untukku
Untuk kitaAlena kembali melanjutkan lirik lagunya. Hanyut dalam suasana yang kini bak dikuasai oleh dirinya. Semua mata dan entensitas tertuju padanya sekarang.
Belum rampung lagu yang ia bawakan tapi Alena menghentikan lagunya.
"Sebelumnya gue mau minta maaf buat beehentiin lagu ini sebelum selesai, bolehkah gue minta waktunya sebentar?"suara Alena dengan mic yang sudah ia pegang
Alena sebenarnya sedikit gugup sekatang. Ia akan melakukan satu niatnya yang sudah ia rencanakan sendiri dari jauh-jauh hari. Perlu diketahui Alena menyiapkan mental bajanya untuk memberanikan diri tampil di panggung ini.
"Boleeeeehhh"jawaban dari penonton membuat Alena tersenyum
"Terimakasih teman-teman semuanya karena udah mengizinkan gue buat berhentiin lagu sebelum rampung" Alena masih dengan posisi duduknya dan ia kembali menatap Alendra.
"Weh wehh eeeh adek lo mau ngapain Chel"Devian bertanya pada Marchel yang berada di sampingnya
"Gue juga nggak tau, liat aja dia mau ngapain"marchel mengedikkan bahunya dan juga sama penasarannya dengan yang lain
Alendra menatap manik Alena dengan lekat-lekat dari bawah panggung.
"Gue udah nyiapin semuanya jauh-jauh hari sebelum hari ini... Fyuuuh.... kalian tau gue sekarang deg-degan banget hehehe"Alena terkekeh membuat penonton ikutan tertawa karenanya
"Kalian tau nggak kenapa gue bawain lagu yang judulnya berawal dari tatap dari kak Yura Yunita?"Alena kembali memegang mic-nya dan bertanya kepada penonton
"Nggaaak"sebagian ada yang menjawab tidak
Dan ada juga yang menjawab "pasti karena lo suka gue yaaa"salah satu gerombolan cowok lain sekolah sepertinya menyeletuk begitu membuat yang lainnya tertawa
Alendra menggeleng dan pandangannya kembali bertemu dengan manik milik Alena
"Oke oke,,, sebenernya gue juga nggak tau kenapa bisa suka sama lagu ini. Waktu pertama kali gue menemukan lagu ini, gue ngerasa langsung suka begitu aja"Alena menjeda ucapannya dengan sountrack musik yang tadi ia nyanyikan terdengar dari belakang panggung. Alena kini benar-benar terlihat bak sedang melangsungan konser tunggalnya. Ia nampak menguasai panggung. "Tanpa alasan apapun"sambung Alena
"Dari mulai judulnya aja gue langsung suka. Sama seperti ketika gue bertemu dengan seorang kakak kelas yang menurut gue sangat menyebalkan." Alena menghentikan monolognya karena suara gemuruh dari penonton
"Huwuuwuuuu..."
"Aaaaa... Tuhan gue ikut deg-degaaaan"
Begitulah suara gemuruh itu membuat Alena kembali tersenyum dan memantapkan hatinya serta mengontrol suaranya agar tak gemetar setengah mati menahan rasa malunya
"Tapi, tapiii,,, ketika gue melihat dia bahkan dari jarak lima ratus meter sekalipun, jantung gue seketika berdegup lebih kencang dari biasanya"Alena berdiri dari posisi duduknya dan meletakkan kembali mic-nya pada stiand mic.
Alena kembali memetikkan gitarnya dan merampungkan lirik lagunya yang belum selesai
Dari barisan penonton ada Alendra dengan beberapa cuplikan ketika ia bersama Alena terngiang di benak bak telah si setting sebelumnya. Alendra ikut hanyut dan deg-degan sendiri dengan melihat Alena di atas panggung sana.
_________________________________
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria With Senior [•END]
Ficção AdolescentePart lengkap✅ Alena, gadis yang selalu menerima keadaan yang sedang ia alami dan mengikuti begitu saja takdir semesta. Ia tinggal hanya bersama ibunya seorang dan sering bertanya-tanya dimana ayahnya? Namum tak ku Jung mendapat jawaban. Dari mulai...