17. Bangun

144 10 0
                                    

Lisa kembali kedalam ruangannya setelah 2 jam lamanya berkeliling rumah sakit mengecek keadaan para pasien,Begitulah kehidupan seorang Dokter padat,Sibuk dan harus penuh kosentrasi membuat badannya selalu terasa letih.

"Hufftt, cukup nyaman"ucap Lisa ketika pantatnya dan juga pungungnya sudah menempel dibantalan kursi kerjanya.

"Permisi, Dokter boleh saya masuk?"tanya seorang suster yang kepalanya sudah menyembul dipintu Lisa.

"Silahkan,Ada apa?"

"Ini hasil MRI Tuan Muda Na dan juga Jung "jawab Suster seraya menyodorkan amplop putih yang lumayan besar itu pada Lisa.

"Ahh,Sudah selesai rupanya.Baiklah terima kasih"ucap Lisa sambil mengambil alih hasil MRI milik Jaemin dan Sungchan tak baik jika berada ditangan orang yang latar belakangnya antah berantah.

"Baiklah saya permisi Dokter"yang hanya dibalas senyuman disertai anggukan dari Lisa.

Lisa segera mengecek keaslian isi amplop putih besar itu.Netranya menyelidik kepada 2 kertas dihadapannya.

"Na Jaemin dan Jung Sungchan,Bukan kah aku menyelamatkan kalian?"batin Lisa lalu sebelah bibirnya meyunging.

Senja sudah tiba netra Lisa menangkap cahaya jingga memenuhi ruangannya.Suasana yang menenangkan pikirnya tapi ia harus segera pulang menemui gadisnya.

Dance『❈❈❈』Floor

"Tokk... .Tokkk... .Tokk"

"Silahkan masuk"

"Dokter Manoban?"

"Ehh,Selamat malam Tuan Jung"

"Malam,Aku kesini hanya ingin menanyakan tentang Tuan Muda Na"

"Sejauh ini lukanya sudah mulai mengering dan kondisinya terus membaik"

"How about Sungchan?"

"Keadaanya kurang lebih sama dengan Tuan Muda Jaemin lukanya mulai mengering dan bersyukurlah luka tusukan itu tidak terlalu fatal"

"Lalu kenapa keduanya belum sadar?"

"Seperti yang Tuan Muda tau mereka mengalami kecelakaan yang tidak bisa dibilang ringan dan itu menyebabkan shock hingga keduanya terlelap hingga sekarang"

"Baiklah,Terimakasih Dokter"ucap Jeno lalu menjabat tangan Lisa sebagai tanda terima kasihnya yang secara tidak langsung membuat dirinya menerima secarih kertas yang sepertinya penting dari Lisa.

Dance『❈❈❈』Floor

Jeno kembali ke kamar rawat Jaemin netranya menangkap tunangannya masih setia terlelap tapi pemandangan kali membuat Jeno khawatir.

Jaemin bergerak gelisah,Keringat mengucur dari setiap bagian tubuhnya yang bisa Jeno simpulkan kalau Jaemin kemungkinan sedang bermimpi buruk.

"Tenang Sayang"tenang Jeno sambil membelai halus surai silver milik tunangannya dan tak berhenti disitu Jeno mengambil tangan Jaemin untuk digengam.

Setelah beberapa menit terlewati Jaemin sudah mulai tenang lalu terlelap tak gelisah umum seperti orang kebayakan.

"Cup"Jeno mengecup kening Jaemin tak kala ia merasa tunangannya itu sangat mengemaskan.

"Jen,Waktunya makan malam"ucap Yeji yang baru memasuki ruangan rawat Jaemin,Si pemilik nama pun memindahkan entensi kepada wanita yang baru masuk.

"Taruh saja disitu"perintah Jeno pada seketarisnya dengan telunjuknya mengarah ke arah nakas samping tempat tidur.

Dance floor [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang