20

106 9 0
                                    

Setelah Jeno dan Jaemin menyelesaikan ronde panas mereka lalu membersihkan diri dan beristirahat sebentar. Jaemin meminta Jeno untuk membawanya membesuk Sungchan karena ia agak khawatir dengan calon adik ipar itu dan terlebih lagi bukan kah ini terjadi karenanya secara tidak langsung.

Andai saja ia tak serakah memulai bisnis perlayaran dan andai saja saat itu ia tak kalut memikirkan Jeno mungkin anak itu akan bisa melakukan semua hal dengan kondisi sehat.

"Apa yang Baby pikirkan?"tanya Jeno lembut sambil membawakan setelan baju rawat yang ia ambil dari lemari karena Jaemin masih mengunakan bathrobe.

"Hmm, Tidak ada"sahut Jaemin tak ingin membuat Jeno khawatir akan pemikiran tunangan ini pikir Jaemin.

"Tidak ada gunanya berbohong Baby"ucap Jeno sambil menyentil hidung mancung milik tunangan itu.

"Ini semua karena aku Jeno, Adik mu terluka dan aku membuat semua orang jadi khawatir"jelas Jaemin lirih.

"Baby ini semua adalah takdir tidak ada yang patut disalahkan semuanya masih memiliki alasan yang logis Sayang"tenang Jeno pada sang tunangan.

"Hikss hikss"Jaemin mulai terisak. Jeno dengan sigap memeluk Jaemin membawanya ke kehangatan yang nyaman dan hangat.

Dance『❈❈❈』Floor


Setelah Jaemin sedikit tenang Jeno mulai membantu sang tunangan mengunakan pakaiannya lalu setelah keduanya pergi berkeliling dengan Jaemin duduk dikursi roda lalu Jeno mendorongnya.

Mereka tak langsung keruangan rawat Sungchan melainkan singah dulu ditaman untuk mehirup udara segar dan memakan sisa kimbab yang diolah pagi tadi yang sempat terlupakan akibat sesi bercinta mereka.

Jeno mengambil wadah yang berada dipaha Jaemin lalu membukanya posisi mereka sekarang duduk berhadapan dengan Jaemin duduk dikursi roda dan Jeno duduk dikursi taman.

Jeno menyumpit satu kimbab lalu menyuapkannya pada Jaemin lalu menyuapkan satu untuk dirinya dan dilakukan berulang sambil berbicara ringan dengan sang tunangan.

Dance『❈❈❈』Floor


Setelah menyelesaikan sesi makan keduanya beranjak menuju kamar rawat Sungchan. Mereka cukup terkejut dengan keberadaan Jaehyun dan juga Taeyong disana.

"Mom Tiway?"

"Mommy and Daddy?"kaget keduanya melihat kehadiran orang tua mereka disana.

"Hmm, Hay Nana bagaimana kabar mu sekarang?"tanya Taeyong agak kaku karena ia agak merasa bersalah sebelumnya sempat menyalahkan Jaemin atas semua kejadian yang menimpa si bungsu padahal jika dilihat kondisi Jaemin lebih parah!.

"Baik Mom, Jeno selalu menemani Nana"sahut Jaemin dengan seyum merekah menoleh ke pendorong kursi rodanya yang tak lain adalah Jeno.Jung Jeno tunangannya.

"Syukurlah, Ouh ya Jen"

"Iya Mom"sahut Jeno menatap bingung sang Mommy sepertinya ada suatu hal yang peting.

"Sungchan akan berhenti jadi pilot dan bekerja diperusahaan"final Taeyong tiba tiba.

Sungchan yang tadinya tersenyum mendadak menjadi datar dengan mata membola ia benar benar kaget ini semua tanpa persetujuan.

Dari situ situasi mulai tak nyaman mulai tercipta. Jaehyun yang merasakan hal yang sama berinisiatif membawa Jaemin keluar dari ruangan rawat Sungchan. Jaemin yamg duduk di kursi roda hanya pasrah ketika kursi rodanya didorong mejauh dari ruangan oleh Unclenya dan Jaemin sesekali juga menoleh kebelakang melihat apakah kondisinya baik baik saja.

Dance floor [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang