Start💫

4.5K 302 42
                                    

"aku peringatkan padamu kim jisoo ! Kau hanya milikku seorang. Tidak ada yang boleh mendekati atau merayumu, aku tidak suka membagi miliku dengan orang lain !"

Suasana pagi yang sangat cerah, teriknya mentari pagi menyinari hampir setiap ruangan di apartement milik kim jisoo ini.

Karena merasa penglihatannya terusik, jisoo mulai membuka matanya secara perlahan "Ahh aku lupa menutup gordennya semalam" pikirnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena merasa penglihatannya terusik, jisoo mulai membuka matanya secara perlahan "Ahh aku lupa menutup gordennya semalam" pikirnya dalam hati

Beberapa menit kemudian, setelah sadar sepenuhnya ia mulai memusatkan pandangannya kepada wajah seokjin yang nampaknya masih berada di alam bawah sadar. Wajahnya terlihat begitu tampan dan damai jika sedang tertidur seperti ini.

"Menatap sebentar tidak masalahkan ?" Pikirnya "astaga aku lupa jika belum menyiapkan sarapan" ucapnya lalu beranjak melepaskan pelukan seokjin dari tubuhnya.
Bukannya berhasil melepaskan diri, jisoo malah semakin terkurung dalam pelukan seokjin. Ya seokjin menyadari jika perempuannya tengah ingin melepaskan diri, tapi karena jiwanya masih mengantuk tentu saja dia malas untuk membuka matanya. "Berani kau beranjak pergi, akan aku pastikan kau kehilangan nafasmu !" Ucapnya dengan mata tertutup dan suara redup

"Se..seokjin " panggil jisoo "A..ku harus menyiapkan sarapan" ucapnya pelan

"NO !" Tegas seokjin

Mendengar perkataan seokjin barusan membuat jisoo terdiam dan hanya pasrah saat ini.

...

Di sebuah ruangan mewah yang minim pencahayaan terdapat sosok dua orang yang tengah mengamati sesuatu.

Sebuah rekaman vidieo di layar monitor tengah mereka pantau. Mereka juga terlihat menandai beberapa lembar foto yang tertempel di dinding tembok. Sambil tersenyum miring, salah satu orang tersebut tengah menggunting-gunting beberapa bagian foto tersebut.
"Sepertinya kita harus membuat rencana baru"ucap salah satu pria yang tengah duduk di kursi santai

"Aku tidak bisa terima ! Beraninya dia merebut milikku " mulai menyunggingkan senyumnya "sama artinya siap kehilangan nyawanya" ucap seorang pria yang sedang berjalan menuju kursi kebesarannya.

"Apa rencanamu selanjutnya ?" Tanya seseorang yang baru saja bangkit dari kursi santainya

"Rencana yang sangat perfect ! Aku yakin kali ini rencana kita tidak akan gagal !" Ucap pria itu.

...

Jam menunjukan pukul dua belas siang, itu berarti sudah waktunya jam makan siang. Seokjin masih enggan melepaskan pelukannya pada tubuh jisoo. Pelukan yang terbilang sangat nyaman bagi jisoo. Tidak hanya berpelukan, sedari tadi seokjin juga sengaja meletakan kepalanya di leher putih milik kim jisoo dan sesekali menghirup sisa parfum yang masih menempel disana.

Jisoo yang merasa sudah tidak tahan lagi karena sekarang dirinya sudah sangat kelaparan, terpaksa mau tidak mau harus membangunkan seokjin.

"Jin ayo makan, aku sudah lapar" ucap jisoo sedikit lirih

SORRY •|| JINSOO ||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang