"Kau lupa kita sedang marahan ?"
Suasana pagi yang cukup dingin. Kim jisoo, wanita cantik itu tengah duduk sendiri di pinggiran jendela sembari memandangi bulir-buliran salju yang jatuh menemani paginya hari ini.
Memandang ke arah luar, tidak ada siapun yang berkeliaran karena dirinya sendiri menyuruh semua para bodyguard dan maid untuk tetap berdiam didalam, karena hari ini akan diperkirakan terjadi badai salju.
Jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, berati sudah hampir satu jam lamanya dia berdiam diri disana. Banyak pikiran yang sedang ia pikirkan sedari tadi, mulai dari bagaimana karirnya nanti, apa yang harus ia lakukan kedepannya dan masih banyak lagi.
Untuk menyiapkan makan pagi ? Tentu saja sudah ia lakukan. Meskipun ia masih terbilang cukup kesal dengan perlakuan seokjin kemaren tapi tugasnya sebagai seorang istri selalu ia kerjakan yakni menyiapkan suaminya sarapan dan menyuruh song ajuma salah satu maid disini untuk melayaninya nanti.
Tuk .. tuk.. tuk.. telunjuknya mengetuk kaca dihadapannya. Tiba-tiba ingatan kemaren malam terlintas kembali dalam pikirannya.
"Huhh.... ck ! Menyebalkan sekali !" Gumannya
"Apa susahnya sih minta maaf secara langsung, ck ! Dasar" gumannya lagi sambil tersenyum malu
Setelah pertengkarannya kemaren malam dengan sang suami, jisoo memilih pergi ke rooftop yang seokjin buatkan khusus katanya untuk dirinya untuk menenangkan diri sejenak. Seokjin tidak panik karena melihat istrinya pergi kesana ia membiarkan saja pikirnya dia tidak akan bisa kabur karena akses masuk dan keluar hanya berada di kamarnya saat ini.
Jisoo naik keatas tanpa membawa baju ganti dan pikirnya tidak mungkin ia akan tertidur dengan gaun seperti ini. Dengan terpaksa, mau tidak mau ia harus turun lagi ke kamar utama untuk mengambil beberapa pakaian dan perlengkapan mandi.
Ting ~ pintu lift terbuka, menampakan pemandangan seokjin yang tengah bersandar sambil memejamkan mata ditemani sebotol wine dimeja dan diiringi dengan lantunan musik klasik yang sudah menjadi favoritenya jika sedang banyak masalah karena hanya hal ini yang biasa ia lakukan agar pikirannya menjadi tenang.
Melihat sosok pria itu tengah kembali dalam mode tenang membuat jisoo terpesona saat memandangnya. Tidak bisa dipungkiri jika dilihat ketampanan suaminya saat ini jauh bekali lipat sangat tampan dari biasanya. Untung cepat tersadar jisoo langsung menggerutuki dirinya karena hampir saja ia mulai tergoda dan melupakan marahnya.
"Aishh kim jisoo , please calm down !" Gumannya dalam hati lalu segera berlari kecil menuju wardrobe. Selesai mengemasi sedikit barang-barangnya yang hanya membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit itu dirinya langsung berlari menuju bathroom untuk membersihkan diri.
Jisoo mandi dengan tenang tanpa gangguan seperti biasanya, lalu dilanjutkan dengan skincare malam untuk tetap menjaga kesehatan kulitnya. Setelah itu langsung memasuki semua alat² kecantikannya kedalam box untuk ia bawa naik.
"Aishh merepotkan diri sendiri" gumannya kecil lalu berjalan keluar
Ceklek ! Pintu terbuka
"OMO !" Jisoo yang terkejut refleks melepaskan mini box yang berisi beberapa skincare dan perlengkapan mandi hingga terjatuh dan berserakan di lantai.
"Yakk !!" Pekiknya sambil melempar tatapan tajam kearah pelaku
Disana sudah ada seokjin yang tengah berdiri santai sambil bersidekap dada menatap aneh kearah jisoo "Apa ?!" Ucapnya dingin
Tidak menyaut, jisoo segera memungut peralatannya yang berserakan itu.
Seokjin ikutan berjongkok sembari membantu jisoo memungut perlengkapannya "kau memang hobby merepotkan diri sendiri" gumannya kecil "sungguh menyusahkan !"
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY •|| JINSOO ||•
RomanceKim Jisoo Seorang mahasiswi jurusan fashion designer yang terpaksa harus menikah muda dengan seorang CEO sekaligus BOSS MAFIA. "Tidak semua orang memiliki hidup yang mudah. Meski sudah berusaha, ada kalanya dunia tidak mengizinkanmu untuk bahagia"...