A.K 04

192 14 0
                                    

'Bergerak seperti mimpi dan diam seperti kabut.'
- Michelle Syifa

'- Michelle Syifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

"Verro udah dateng belom?" Tanya Tomy dengan luka lebam di wajah nya.

"Belom, tungguin aja dia pasti datang bentar lagi." Jawab Alfi dengan mata yang berfokus ke arah ponsel.

"Lo nggak bareng sama Verro pi? Biasanya lo bareng dia." Ucap Ardan memandang wajah Alfi.

"Dia belom bangun tadi makanya Gue duluan ke sekolah, lo jangan natap gue gitu deh Dan kalo Gue salting gimana. Akh!" Lenguh Alfi menirukan gaya waria.

"Jijik Gue iuhhh." Timpal Ardan kegelian.

Di satu sisi Verro sudah muag dengan semuanya  tetapi di sisi lain Verro juga mempunyai banyak dendam kepada SMA Nagaswara.

"Pagi kawan-kawan!" Ucap seseorang memasuki pintu 12 IPS 1, siswa dan siswi di sana heran karena kelas mereka kedatangan murid baru yang bisa di bilang pindahan dari sekolah SMA Nagaswara.

Kenalin nama Gue Ryantio Ganasya, Gue pindahan dari sekolah Nagaswara. Motivasi pindah kesini karena Gue sumpek di sana." Ucap nya dengan lantang tanpa sedikit jeda.

Kini Ardan , Alfian , Tomy dan Vino hanya menatap Ryan dengan tatapan sangat dingin.

Ryantio Ganasya. Bujang yang kerap di sapa Ryan itu adalah anak licik dan bisa di bilang musuh bebuyutan Verro. Karena ada masalah masa lalu yang belum pernah Verro maaf kan sampai kala ini.

"Halo Kakak-Kakak senior." Sapa Ryan dengan muka songong nya kepada Ardan dan yang lain nya. Tetapi tidak lama dari itu Verro datang dengan Jacket hitam dan handset yang menutupi kuping nya.

"Eh Verro, gimana semalem? Gak bonyok kan?" Ledek Ryan sambil muka nya menghadap langsung muka Verro, Verro tidak menghiraukan Ryan akan tetapi tangan nya kini mengepal sangat kuat. Menyebalkan itu mungkin pertama kali kata yang akan ia keluarkan dari mulut nya saat ini.

"Minggir." Pinta Verro dengan menghembuskan nafas kasar, Ryan tersenyum miring ke arah mereka sambil sesekali membuat Verro ingin membogem nya di kelas itu. Tetapi Verro tidak peduli dengan itu semua.

'Gue sengaja Verr pindah ke sekolah ini buat bikin Lo terus ingat kejadian itu.' Batin Ryan sambil menatap wajah datar Verro yang sesekali melontarkan tatapan dingin kepada nya.

'Sekali lagi Lo berulah di sekolah ini sampe bikin trauma Gue bangkit, Gue gabakal segan-segan buat bikin Lo babak belur.' Batin Verro sambil menghembuskan nafas nya dengan lembut lalu mengusap rambut nya dan keluar dari kelas itu.

Aldian KaverroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang