'Kadang pilihan bertahan adalah pergi.'
-Aldian Kaverro...
Tring!
Kak Verro
Gue gak jadi nganterin buku lo.
Loh kenapa Kak?
Besok di skolah.
Ah oke Kak
Read.
Verro memberi pesan lewat Telegram, Michelle sudah mengganti namanya dengan Kak Verro. Jadi tidak heran karena Verro kini sudah terhubung dengan telegram Michelle.
"Di tanya kenapa gak di jawab!" Gumam Michelle sebal lalu tersenyum sambil sesekali menghela nafas nya pelan.
"Kenapa lo senyum-senyum, kerasukan lo ya?" Timpal Firya sambil memberi ice cream yang tadi ia beli sepulang sekolah.
"Buat Gue teh?"
"Buat setan." Ujar Firya lalu pergi sambil menenteng sepati di tangan kiri nya.
"HIHS! Nyebelin lo!, LOH KOK RASA STOBERY?" Teriak Michelle sambil memegang ice cream nya.
"LO GAK USAH NAWAR, SUKUR-SUKUR GUE BELIIN!" Sahut Firya di ruang tamu sambil rebahan.
Michelle tidak menjawab nya lagi melainkan ia memakan nya sambil tersenyum terbayang Verro dengan tatapan tajam nya di UKS.
Flashback on.
"Kamu pergi dari sini lebih baik anak-anak sama saya dan besok saya usahakan surat cerai sudah di tanda tangani." Ucap Muna dengan muka yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldian Kaverro
Teen Fiction𝓐𝓵𝓭𝓲𝓪𝓷 𝓚𝓪𝓿𝓮𝓻𝓻𝓸 "berkala sebuah mimpi , berputar seperti waktu sampai kamu mengerti arti perjalanan dari sebuah perjuangan." - itsmemichiyss 'MY FAVORITE CHARACTER.' - aku Aldian Kaverro ... "Kak boleh kenalan ?" "Minggir!" ... "Kak Lo...