A.K 25

126 10 0
                                    

'Dinding yang tinggi suatu saat akan runtuh jika konstruksi nya sudah rapuh. sama hal nya dengan hati jika tidak di minati akan hancur dan sakit.'
- Aldian Kaverro

'- Aldian Kaverro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

08.30

Hari ini adalah hari di mana Verro akan bertunangan dengan Vanya. Michelle hanya tersenyum sendu dalam sebuah ruangan dengan jendela yang begitu besar yang menghadap ke arah dekorasi dimana Verro akan memasangkan sebuah emas kepada jari lentik Vanya.

Michelle menghela nafas panjang lalu ia mengendalikan emosi nya yang begitu membara, senyum yang miris kini terkukir begitu pedih di bibir nya yang begitu pucat, ingin sekali ia berkata lirih. Akan tetapi fikir nya itu tidak akan berguna saat ini.

"Gimana cantik? Masih mau berharap sama pecundang itu?" Ucap Ryan yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan itu.

"Jika dia pecundang, lantas bagaimana dengan kamu? Yang menyekap seorang gadis lugu dan bodoh dalam sebuah ruangan tertutup dan terus di siksa, apakah itu tidak sama dengan pecundang di bawah Tuan?" Timpal Michelle sambil menoleh dan tersenyum.

"Oh ya, jika saja malam itu dan waktu itu aku tidak menyukai dia, saat ini mungkin aku bisa tidur di rumah dengan nyenyak tanpa ada gangguan pecundang seperti Tuan. Aku tidak menyesal akan tetapi aku terlalu bodoh untuk di permainkan seperti ini. Sangat bodoh sekali." Sambung Michelle lagi lalu memandang Ryan di sisi kanan nya yang sudah menahan amarah sedari tadi.

Slap!

Tangan Ryan yang enteng dan bergerak ingin menampar pipi Michelle yang masih ada luka kini tertahan. Ntah ada kekuatan dari mana Michelle bisa menahan tangan Ryan yang begitu kuat.

"Ah Tuan come on saya belum selesai berbicara, jangan bermain fisik dahulu." Lirih Michelle sambil bersenyum miring.

"SIALAN! CEWE GILA!" Bentak Ryan sambil berusaha melepaskan tangan nya, tetapi nihil. Tahanan tangan Michelle yang begitu kuat hanya membuat nya meringis kesakitan.

"Sttt.. Berisik! Saya gak suka kebisingan. Jangan sampai Tuan saya bunuh di sini." Ucap Michelle lagi lalu menaikan alis nya dan tersenyum. "Jadi sekarang siapa yang lebih kejam?"

Aldian KaverroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang