'Pekerjaan akan terasa ringan jika tidak di kerjakan.'
- Tomy...
"Kak?"
"Hm?"
"Mona siapa?" Tanya Michelle menoleh.
"Bukan siapa-siapa, Gak penting." Balas Verro, Michelle hanya mengangguk saja padahal kini rasa penasaran nya begitu lekat ingin sekali ia bertanya banyak tapi mungkin itu akan membuat Verro merasa risih dan terganggu ketenangan nya.
"Indah." Gumam Verro sambil menatap langit yang kini berubah menjadi warna jingga dengan kuning ke emasan dan matahari kini mulai tenggelam.
"Terkadang manusia sama kaya matahari . . " Gantung Michelle dengan tangan dilipat dan kepala yang sedikit memiring mengikuti bulatan matahari yang begitu indah. Verro manatap Michelle dengan harapan cepat melanjutkan ucapan yang di gantung nya.
"Terkadang di siang hari dirinya merasa bahagia, tetapu di malam hari merasa suram bagaikan malam yang gelap tanpa di terangi rembulan." Lanjut nya lalu tersenyum megah.
Michelle menoleh ke arah Verro dan tatapan mereka kini saling bertemu, tatapan yang begitu dalam manik mata keduanya yang begitu indah dan senyuman Verro kini terukir lembut di bibir nya yang tipis.
Ntah mengapa di satu sisi Michelle melihat senyuman itu merasakan ada hal yang belum usai dalam hidup nya, akan tetapi di sisi lain ia sangat bahagia melihat orang yang di sebut es itu kini mulai mencair. Ntah hanya padanya atau Gadis yang di maksud oleh Verro tadi.
'Cantik.' Batin Verro yang menatap Michelle penuh arti dengan sedikit hembusan nafas yang begitu hangat. Matahari kini sudah tenggelam tak terasa kini langit sudah mulai menghitam dengan suara deguman air pantai yang mulai pasang.
"Kak? Pulang yuk, Gue takut di cariin Teh Firya." Ujar Michelle memecahkan lamunan Verro yang sedari tadi menatap Michelle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldian Kaverro
Teen Fiction𝓐𝓵𝓭𝓲𝓪𝓷 𝓚𝓪𝓿𝓮𝓻𝓻𝓸 "berkala sebuah mimpi , berputar seperti waktu sampai kamu mengerti arti perjalanan dari sebuah perjuangan." - itsmemichiyss 'MY FAVORITE CHARACTER.' - aku Aldian Kaverro ... "Kak boleh kenalan ?" "Minggir!" ... "Kak Lo...