A.K 05

188 14 2
                                    

'Berdiri menatap kabut sama saja memeluk bayangan yang di penuhi luka.'
- Aldian Kaverro

'- Aldian Kaverro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

"Lo gak balik ke kelas Kak?" Tanya Michelle yang masih memandang wajah Verro lekat.

"Sumpek." Balas Verro sangat singkat dan jelas.

"Gue mau bolos pelajaran, Gue juga sumpek di kelas." Ujar Michelle sambil sesekali tersenyum. Namum Verro masih tetap dingin sekali.

"Kak lo pernah suka sama seseorang?" Tanya Michelle yang mencairkan suasananya menjadi sangat hangat.

"Gak." Jawab nya sangat singkat.

"Serius? Tapi gue gak percaya Lo gak pernah jatuh cinta." Timpal Michelle lagi tetapu Verro hanya menghembuskan nafas nya kasar.

"Bawel." Semat Verro. Perkataan yang begitu sederhana mampu membuat Michelle tersenyum begitu bahagia. Tanpa memikirkan masalah nya lagi kini tak terasa waktu yang tadinya masih menunjukan pukul 11.00 kini sudah menunjukan pukul 03.00.

Verro yang membolos karena ia malas sekali terus dekat dengan Ryan yang benar-benar membuat nya tidak mood.

"Gue pernah deket sama seseorang yang katanya dia suka sama Gue, tapi dia cuman jadiin Gue bahan taruhan sama Ryan." Ucap Verro yang kini sedikit lebar.

"Ryan? Ryan siapa kak?" Tanya Michelle yang masih keheranan.

"Ryan, dia anak SMA Nagaswara yang pindah ke sekolah ini, dulu dia sekongkol sama cewe yang suka sama Gue cuman buat ngehancurin perushaan nyokap Gue." Ucap nya lagi panjang.

Michelle tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun karena ia memang tidak bisa menjawab apapun dari cerita Verro.

"Cewe itu akhirnya pindah ke luar negeri dan Ryan masih bertingkah sampe sekarang, semalem Gue tauran sama dia." Sambung nya lagi.

Aldian KaverroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang