A.K 20

137 11 0
                                    

'Tiga tahun saya sekolah di SMA Raspati, saya ngambil hikmah nya aja.'
- Alfian.

'- Alfian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Kenapa lo pulang? Pembunuh harus nya diem dalam sel." Ucap Firya seakan-akan mengetahui semuanya.

"Teh ini bukan salah Gu-" Ucapan Michelle terpitong karena seseorang telah keluar dari dalam apartemen nya itu.

"Lo? Oh jadi dia teh yang bilang kalo Gue yang nusuk Vanya? Gak habis fikir Gue sama orang-orang yang percaya sama mereka tapi sama sodara nya sendiri aja gak percaya." Celetuk Michelle yang membuat Gisha menampar diri nya.

Plak!

"Lo gak usah macem macem. Lo hampir bunuh Vanya dengan tusukan lo itu!" Ucap Gisha lagi lalu ia tertegun melihat Michelle dengan badan di penuhi memar.

Firya hanya diam terpaku melihat begitu banyak memar di pipi Michelle dengan darah di bagian kening dan luka gores di bagian tangan dan pipi.

"Lagi. Tampar lagi Sha! LAGI AYO TAMPAR LAGI! TAMPAR SHA TAMPAR. GUE GAK PEDULI LAGI SAMA BADAN GUE, LO BILANG KAN GUE HAMPIR AMBIL NYAWA VANYA? CIH! Padahal anak nya sendiri yang bikin masalah.!" Bentak Michelle dengan suara yang begitu lantang dan terdengar sampai ujung lorong apartement yang sepi.

"Lo gak usah khawatir Sha. Vanya bakalan baik-baik aja because itu ulah nya sendiri, you know game? Ya ini game yang peran nya dia sendiri." Sambung Michelle dengan tatapan datar nya.

"Dan lo Teh, Lo percaya sama dia bukan sama sepupu lo sendiri?" Ucap nya lagi lalu Firya hanya terdiam saja sambil menatap sesama datar.

"Lucu." Ucap Michelle yang membuat Firya terdiam sambil sesekali menatap Gadis yang mempunyai banyak memar di wajah nya itu sampai di tubuh nya.

Ntah berapa rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Michelle masuk dengan mendorong pelan badan Firya dan Gisha yang menghalangi jalan nya.

Aldian KaverroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang