𝓐𝓵𝓭𝓲𝓪𝓷 𝓚𝓪𝓿𝓮𝓻𝓻𝓸
"berkala sebuah mimpi , berputar seperti waktu sampai kamu mengerti arti perjalanan dari sebuah perjuangan."
- itsmemichiyss
'MY FAVORITE CHARACTER.' - aku Aldian Kaverro
...
"Kak boleh kenalan ?"
"Minggir!"
...
"Kak Lo...
'Bumi itu bulat , yang datar itu isi dompet ku.' - Ardan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
"El, lo kemarin kenapa gak sekolah?" Tanya Uci memandang Michelle dengan wajah yang begitu ceria pagi ini.
Michelle tersenyum lalu ia menjawab "Gue emm enggak." Ucap Michelle sambil tersenyum dan sedikit tertawa.
"Gak jelas deh lo, senyum-senyum dari tadi. Kesambet lo?" Timpal Jamal baru saja datang dengan tas merah delima nya.
"YEEE SI JAMBUL, BARU DATENG LO UDAH NYAHUT AJA. GAGAK LO?" Sebal Ila lalu meledek jamal dengan delikan mata nya yang memperlihat kan ke bencian, Jamal tidak membalas lagi akan tetapi ia mengikuti ocehan Ila dengan mulut yang menyebalkan.
"Tapi Gue denger-denger dari Kak Alfi, Kak Verro nginep di apart lo?" Celetuk Ara lalu taut wajah Michelle langsung saja berubah menjadi keheranan , karena dari siapa Ara tahu jika kemarin malam Verro menginap.
"Wah Ra lo suka sama Kak Alfi ya?" Timpal Uci menyenggol tubuh Ara pelan.
"SEMBARANGAN LO! GAK YA." Jawab Ara sedikit berteriak.
"Ra Gue mau bilang sesuatu." Tiba-tiba saja Tegar mendekati diri nya lalu berkata pelan sambil mengajak Ara untuk mengikuti diri nya, ntah kemana yang pasti Ara juga sedikit heran dengan Tegar yang tiba-tiba mengajak nya untuk pergi dan berbicara 4 mata.
"Eh kemana?" Tanya Ara dengan polos nya.
"Ikut aja, Gue mau ngomong sesuatu." Ucap Tegar lagi sambil berjalan.
"Gue ke luat dulu, kalian lanjut aja ngobrol nya." Ujar Ara lalu pergi mengejar Tegar yang sudah dulu pergi.
"Yauda sana, BY THE WAY LANCAR YA BUK!" Teriak Uci dari dalam kelas lalu tertawa.
Michelle terus saja membaca Novel sambil mendengarkan music lewat handset nya, ia terus saja tersenyum sambil sesekali mengusap muka nya yang memanas karena merah.
Uci dan Ila terus saja mengobrol dengan Jamal walaupun menyebalkan percaya lah Jamal orang nya asik untuk di ajak berghibah. Percaya aja.
"El, lo di cariin Kak Verro di luar." Ucap salah satu siswi yang datang sambil membawa bunga mawar yang begitu merah dan wangi. "Ini buat lo dari Kak Verro." Lanjut nya lagi.
