8. i'm not him (Sabo)

223 14 1
                                    

Malam yang dingin dimana ketika semua orang lebih memilih untuk berada di dalam rumah sambil bergelung hangat didalam selimut, hujan deras yang turun semenjak setengah jam lalu terus membasahi kota tanpa henti.
"Aku tidak tahu kenapa kau sampai basah kuyup begini, tapi... Ayo cepat masuk aku akan mengeringkan rambut dan pakaian mu"

Gadis berambut (h/c) sebahu itu langsung menarik seorang pria yang merupakan orang spesial baginya kedalam.
Dia langsung menutup pintu rumahnya.
Dia menyuruh laki-laki yang kebasahan itu untuk duduk diruang tamu kemudian memerintahkan nya untuk membuka pakaian atasnya.
Laki-laki itu menurut dan melepaskan kemeja putih yang ia kenakan kemudian memberikan nya pada si wanita.

Wanita itu langsung menerimanya.
"Aku akan menyiapkan air hangat setelah itu pergilah mandi ke kamar mandi lantai dua"
Wanita itu langsung pergi kebelakang untuk mengeringkan baju laki-laki tadi yang basah karena terkena hujan.
Wanita itu langsung memasukkan baju basah itu ke dalam mesin pengering dan berjalan menuju kamarnya yang kebetulan berada di lantai dua.

Tak lama kemudian wanita itu keluar dari kamarnya dengan membawa selembar handuk kering dan sebuah kaos polos berwarna merah ditangannya.
Dia mendudukkan tubuhnya di sofa tempat laki-laki tadi duduk.
Tangannya terulur untuk mengelus lembut kaos merah yang berada diatas pangkuan nya.
"Aku sudah selesai" ucap laki-laki itu singkat.

(Y/n) wanita bersurai (h/c) terdiam sejenak melihat pemandangan di hadapan nya, seorang laki-laki yang hanya mengenakan selembar handuk yang melilit di pinggangnya.
Rambut yang masih basah dan terlihat beberapa tetesan air mengalir ketubuh atletis nya.
Laki-laki itu langsung duduk di hadapan mu tanpa diperintah.
Kau pun mengerti dengan maksud laki-laki itu.
Kau pun langsung mengeringkan rambut laki-laki di hadapan mu dengan handuk yang kau bawa tadi.

"Kau mau makan daging lagi seperti biasa? " tawar mu masih dengan menyibukkan diri dengan kegiatan mengeringkan rambut.
"Ti- ah iya, aku ingin memakan masakan mu seperti biasa (name) "
Ucap laki-laki itu dengan tersenyum tulus.

"Sudah selesai, kau bisa mengenakan kaus dan celana jeans yang sudah ku siapkan. Setelah ini langsung pergi ke dapur aku akan menghangatkan makanan untuk mu sebentar"
Laki-laki itu langsung menatap kepergian wanita tadi dengan tatapan sendu.
Di mata laki-laki itu terlihat jelas kepedihan yang ia tahan.
Rasa sakit dan kehilangan yang begitu kentara di mata nya yang tak bisa ia jelaskan dengan sebuah kata-kata singkat.

"Aku tidak tahan lagi... Kumohon kembalikan dia... Aku benci situasi seperti ini" gumam laki-laki itu dengan mengacak-acak rambutnya frustasi.
Dia memegang dadanya yang terasa begitu sesak sejak tadi.
Laki-laki itu bahkan terlihat menahan tangis nya sekuat tenaga.

🥀🥀

Seperti hari hari sebelumnya kau melakukan acara makan malam mu seperti biasa, hanya berdua bersama orang yang kau cintai.
Kau tersenyum bahagia ketika laki-laki di hadapan mu itu begitu lahap memakan masakan buatan mu.
Meskipun hanya makanan sederhana tapi melihat nya tersenyum dan sebahagia itu saja sudah mampu membuat mu senang.
Tanpa sadar tangan mu mulai bergerak untuk mengelus rambut laki-laki itu yang agak berantakan.

"Uhukk... " kamu tersentak kaget saat laki-laki itu batuk, dengan sigap kamu langsung mengambil gelas dan mengisi nya dengan air putih.
"Maafkan aku, aku tidak akan melakukannya lagi saat kau sedang makan" ucap mu merasa bersalah.
Laki-laki itu langsung meminum air pemberian mu tadi.

"Tidak apa, aku hanya tersedak kok bukan masalah besar. Kau bisa mengelus rambut ku kapan pun kau mau" ucap laki-laki itu dengan mengusap rambut mu balik.
Senyum tulus laki-laki itu terlihat sangat indah dan damai.
Kamu tersenyum senang mendengar perkataan laki-laki di hadapan mu itu.

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang