Ace sejak tadi hanya bisa mondar-mandir didalam kamarnya, menggigit ujung kukunya sambil menggerutu sebal. Wajahnya terlihat gelisah sejak tadi pagi. Sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan sampai gelisah seperti ini?
Setelah cukup lama dia mondar-mandir didalam kamarnya, akhirnya Ace memutuskan untuk kembali ke ruang tamu. Menemui adik-adiknya disana yang sedang menunggu.
Baru satu langkah ia memasuki ruang tamu. Wajahnya kembali tertekuk kesal dan kedua tangannya terkepal erat. Dia langsung mengambil langkah lebar dan cepat, menarik tangan seorang gadis muda yang tengah duduk diantara Sabo dan Luffy.
"Ace! Kau kenapa sih?" gadis itu bertanya dengan kesal. Merasa jika sikap kekasihnya hari ini anehh sekali.
Ace cemberut, menatap (name) dengan wajah memelas layaknya seekor anak anjing. Dia langsung memeluk tubuh (name) yang lebih pendek darinya. Menenggelamkan wajahnya di perpotongan lehermu.
"Dasar budak cinta, setidaknya kalau bermesraan ditempat lain saja sana" Sabo langsung sigap menutup kedua mata Luffy menggunakan bantal.
Melarang anak bontot itu untuk melihat adegan tak senonoh yang dilakukan oleh kakaknya didepan mata."Ehhh? Sabo kenapa menutup mataku? Ada apa? Apa kita sedang bermain petak umpet?" Luffy bertanya dengan penasaran, tak mengerti akan situasi yang tengah terjadi dihadapannya.
Seakan tuli, Ace menutup kedua telinganya rapat-rapat tak menghiraukan protesan Sabo.
Dia malah semakin mempererat pelukannya pada (name), menikmati aroma wangi dari tubuh gadis mungil itu."Ace! Kau ini kenapa sih? Tiba-tiba saja marah tiba-tiba manja? Kau datang bulan?" (name) bertanya dengan wajah tak berdosanya.
"Aku tidak mau kau bermain seharian bersama mereka berdua!" jawab Ace dengan nada merengek.
"Ha? Kenapa? Apa kau mau bermain bersama Sabo dan Luffy hari ini? Bukannya kau lebih suka bermalas-malasan dikamar ya?" (name) bertanya dengan wajah bingungnya, masih tidak mengerti dengan maksud laki-laki ber-freckles ini.
"Tidak bukan seperti itu maksud ku!!" Ace mengerang frustasi.
"Ha? Lalu?" (name) kembali bertanya.
"Aku menginginkan mu! Aku ingin seharian ini kau menghabiskan waktu bersamaku! Bukan mereka!" akhirnya setelah sekian lama, dia bisa mengungkapkan perasaan mengganjal nya.
Ucapan tegas Ace berhasil menyadarkan (name). Gadis itu langsung termenung beberapa detik sebelum akhirnya tersipu malu.
Wajahnya memerah bak kepiting rebus. Ia langsung mengalihkan pandangannya tak sanggup menatap wajah sang kekasih."Uhmm- ekhemm... Begitu ya... " (name) menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali.
"Sialan.... Drama macama apalagi ini?" Sabo terdiam dengan wajah membatu, menatap aneh kearah dua orang yang sedang kasmaran.
"Aku ingin menghilang dari bumi" ucap Sabo, lelah melihat drama dadakan didepan matanya.
"Sabo.... Sudah belum? Aku juga ingin melihat, kenapa mataku ditutup?" protes Luffy.
"Kau masih kecil, tidak boleh melihat adegan seperti ini! Nanti matamu bisa muntah" balas Sabo tegas.
"Sejak kapan mata bisa muntah? Apa mereka punya mulut?" tanya Luffy dengan tampang polosnya.
"Ya.... Pokoknya tidak boleh!" tegas Sabo.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan sore sebentar lagi?" tawar mu.
Ace yang mendengarnya langsung tersenyum sumringah, dia langsung mengangguk senang.
"Ya ayo" jawabnya dengan wajah berbinar."Aku ikuttt!-TIDAK BOLEHHHH!!"
Luffy langsung mengerucutkan bibirnya, tak suka mendengar penolakan keras dari sang kakak.
"Ace jahat! Aku benci Ace, dibanding Ace Sabo adalah kakak paling baik" ucap Luffy kesal."Ha? Yaudah sana, (name) punya ku! Jangan harap kau bisa menemuinya dan meminta untuk dimasakkan lagi"
Ace membalas perkataan Luffy dengan tegas.Tak lupa kedua tangannya yang memeluk tubuh kecil (name) dengan erat. Dengan wajah yang terlihat jelas seperti sedang mengejek. Dari kedua matanya dia terlihat seperti mengatakan "(name) punyaku sekarang, kau mau apa?"
Luffy langsung cemberut, menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Tak Terima dengan kekalahan yang dia alami.
Dia ingin mengadu tapi tidak tau mau mengadu pada siapa."Cih awas saja, aku pasti juga akan mencarinya" gumam Luffy masih merasa sebal.
"Mencari apa?"tanya Ace penasaran.
"Pacar lah, memang apalagi?'' ucap Luffy enteng.
/DHUAKKK/
"Sekolah dulu yang bener, baru boleh pacaran. Nilai matematika aja masih merah sok-sokan mau cari pacar" ucap Sabo.
"Uaaaa Sabo sakit huhuuuu kenapa kau memukul ku? Sakitt hueee" Luffy meringis kesakitan sambil menggosok kepalanya yang benjol karena ulah sang kakak pirangnya.
"Anggap aja pembelajaran berharga dariku"
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Portgas D Ace one-shot story.
Kurzgeschichtenkumpulan cerita pendek Portgas D Ace. author gamon berbulan-bulan gara-gara dia jadi donat;) buat menghibur diri dan mengenang babang Ace author putuskan buat cerita ini aja dahh ehehehe. teruntuk semua istri Ace semangat gamonnya ya:) #hiatus#