9. i'am sorry (name)

225 16 10
                                    

#ace pov#

Seperti biasa malam ini dan malam-malam sebelumnya aku selalu berada dikamar adikku, memperhatikan wajah nya yang imut dan manis, memperhatikan cara bernafas nya dan bagaimana ia tertidur, memang agak keterlaluan tapi jujur saja aku tidak bisa tertidur sebelum melihat wajahnya terlebih dahulu.

Padahal kami tinggal serumah tapi anehnya aku selalu merasa kalau hubungan kami terlihat sangat kaku, adik perempuan ku satu-satunya setelah luffy dan sabo, dia begitu dingin dan susah untuk didekati, mungkin kah karena aku menyebalkan baginya? Ataukah dia tidak pernah menginginkan ku untuk menjadi kakaknya?

Setiap memikirkan hal ini entah mengapa hatiku sedikit sakit seperti ada sesuatu yang menekannya dengan kuat, sangat sakit dan itu hampir membuat ku gila, ku arahkan tangan ku untuk menyentuh pipi ranum nya, wajahnya begitu damai dalam tidurnya sempat terpikirkan oleh ku, apakah ia tidak pernah terganggu dengan kedatangan ku di setiap malamnya?

"(Name) kau benar-benar memuakkan! Bagaimana bisa kau melakukan hal ini terhadap kakakmu huh? Bukankah ini sangat tidak adil? Aku selalu memikirkan mu disetiap waktu sedangkan dirimu? Pernahkah kau memikirkan ku untuk sekali saja (name)? " lirih Ace.

Ace sedikit tersentak kaget ketika (name) melakukan sedikit gerakan dalam tidurnya "astaga (name) kupikir kau akan bangun" gumam Ace sedikit lega karena adiknya masih terlelap dalam tidurnya, " malam ini begitu tenang ya (name) , biasanya sabo atau Luffy selalu datang untuk mengacaukan waktu kita berdua "

Entah karena hal apa tiba-tiba saja Ace tertawa dengan sendirinya, dia mengacak-acak rambutnya yang sedikit panjang, "wahhh rambut ku sedikit lebih panjang dari sebelumnya ternyata, terakhir kali kau menjambak rambut ku bulan lalu, kalau tidak salah. Kau benar-benar marah saat itu" Ace tertawa sekali lagi, kali ini tawanya cukup keras bahkan sesekali Ace sempat memegang perutnya dan meringis kesakitan.

"Ughhh.... (Name) " Ace langsung merangkak keatas tubuh adiknya yang terbaring lemah kemudian dia langsung membaringkan tubuh kekar nya disamping (name) sambil memelukmu erat, "(name) tubuhmu dingin.... Aku jadi ikut kedinginan nihhh" gumam Ace.

"Ace! Apa yang kau lakukan disini!"
Ace tersentak kaget bersamaan dengan keluarnya decakan sebal dari mulut nya, "sudah kubilang kan... Dia selalu saja datang mengganggu kita"

#ace pov end#

"Ace! Apa yang kau lakukan disini!"

Laki-laki berambut pirang dengan bekas luka bakar di matanya datang dengan membawa beberapa Buku-buku tebal ditangan nya, dia menghampiri laki-laki yang sedikit lebih tua darinya, Ace atau kakak laki-laki nya itu kini tengah berbaring sendirian di ranjang (name).

"Ace hentikan kebiasaan buruk mu itu, ingat... (Name) sudah mati... Adik kita mati.. Berhenti berhalusinasi tentang nya lagi" laki-laki bernama sabo itu duduk di tepi ranjang setelah meletakkan beberapa buku yang ia bawa diatas meja belajar disudut ruang.

"Hentikan sabo bercanda mu tidak lucu sama sekali... Kau tidak lihat... Aku sedang memeluknya sekarang.. Tubuhnya sangat dingin cepat ambilkan selimut sekarang! Aku tidak mau (name) kesayangan ku masuk angin nantinya" perintah Ace.

Sabo melihat keadaan Ace yang sedikit acak-acakan, ia sudah tahu semuanya sejak awal, Ace menyukai adik perempuan nya (name) sudah lama perasaan itu timbul tapi Ace tidak pernah mengatakan nya pada siapapun, lalu bagaimana sabo tahu? Tentu saja dia tahu karena dia tidak sengaja melihat Ace sedang mastrub*si dengan menyebut nama (name) berulang kali, tak hanya itu Ace selalu pergi diam-diam kekamar (name) setiap tengah malam.

Kemudian saat bulan lalu dimana Ace menyatakan perasaannya pada adik perempuan mereka satu-satunya, (name) malah kabur dari rumah sambil menangis dia menghilang selama dua hari, kami pun akhirnya mencari nya kemana-mana dan akhirnya kami menemukannya...

(Name) ditemukan diatas bukit di dalam rumah kosong tak berpenghuni, dia menjadi korban pembunuhan, tubuhnya ditemukan dalam keadaan ter mutilasi dan sebagian tubuhnya hilang entah kemana, saat polisi menyelidiki kasus pembunuhan (name) diduga pelakunya adalah seorang pria paruh baya yang merupakan mantan pasien rumah sakit jiwa.

Kini laki-laki itu sudah mati... Untuk menebus semua kesalahan nya, dia mati beberapa detik setelah dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan (name) pria itu mati bukan karena mendapatkan hukuman dari pengadilan melainkan Ace sendiri yang membunuh nya.

Dan semenjak itu Ace dinyatakan 'sakit' karena setelah kematian (name) dia selalu melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, Ace juga selalu berhalusinasi kalau (name) masih hidup bersama mereka semua, sekeras apapun sabo dan yang lainnya memperingati Ace tidak akan pernah mendengarnya.

Dan Ace... Kini sedang dalam pengawasan sabo, sebagai seorang psikiater dan juga seorang adik kini ia Harus menjalankan tugasnya dengan baik untuk menjaga dan menyembuhkan mental Ace, selama ia masih bisa ia tidak akan pernah menyerahkan Ace pada rumah sakit jiwa, apapun yang terjadi ia akan menyembuhkan kakaknya seorang diri dengan cara apapun!


End....

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang