16. Miss you....

135 11 0
                                        

"Heyy! Tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heyy! Tunggu..... "

"(Name) apa kau mendengarkan ku? Berhenti, aku ingin berbicara dengan mu" berjalan melintasi trotoar dan jembatan desa yang terbuat dari jejeran jejeran kayu yang sedikit rapuh, seorang laki-laki berambut hitam bergelombang dengan sebuah tato besar di punggung nya.

Terlihat sedang mengejar seorang gadis berambut (h/c) yang tengah berjalan jauh didepan nya. Gadis itu sama sekali tidak menoleh kebelakang, jangan kan menoleh dia saja tidak mengidah kan panggilannya sejak tadi.

Sekuat apapun laki-laki itu Berteriak untuk memanggilnya, dia tetap tidak akan menoleh.

"Nona cantik... Apa kau ingin membeli beberapa bunga dari toko ku? Aku baru saja memetiknya dari kebun, ini masih sangat segar dan juga aromanya begitu wangi... " tiba-tiba saja seorang pria tua berkumis datang menghadang jalan gadis itu.

Memberikan senyuman terbaik dan teramah nya pada sang calon pelanggan.

Karena merasa penasaran dan juga tertarik dengan apa yang pria tua itu tawarkan. Gadis itu langsung pergi ke toko nya dan terlihat sedang sibuk memilih bunga apa yang akan ia beli.

Ikut merasa penasaran, laki-laki muda berambut hitam bergelombang dengan tato tengkorak berkumis tadi. Berjalan menyusul nya dan terdiam di sebelah gadis bernama (name) itu.
Dia mengerutkan wajahnya sambil memangku dagunya, memasang pose berfikir diwajah polosnya.

"Bunga nya memang sangat cantik dan segar... -''

"Aku jadi ingin merangkai bunga-bunga ini dan meletakkannya diatas surai indah mu, (name)" Ace menundukkan kepalanya untuk melihat dengan lebih teliti lagi kearah bunga itu.

"Aku ambil bunga lily putih nya... Tolong ikat dengan baik, karena aku akan memberikannya pada orang yang sangat spesial" (name) akhirnya mulai angkat bicara.

Dia memberikan beberapa lembar uang kepada pemilik toko bunga itu, setelahnya menerima bunga nya dia langsung pergi dengan wajah yang sedikit bersemu merah.

"O-orang... Yang sangat spesial?" Ace tiba-tiba saja berdiri dengan terburu-buru. Dia langsung berjalan lagi mengekori (name) dengan wajah yang ikut memerah.

"Ekehm.... A-aku tidak tahu.. Kalau kau sangat menganggap ku begitu spesial, aku... Senang mendengarnya"
Ace tersenyum kecil dibalik telapak tangannya yang menutupi mulutnya dan berkali-kali dia sengaja terbatuk pelan untuk menetralisir rasa gugupnya yang menyerang.

"Ahhh (name) ya? Lama tak berjumpa... "Seorang pria berambut pirang dengan bekas luka bakar disebelah matanya datang menghampiri.

Laki-laki itu melepaskan topi hitam yang ia kenakan dan mengulurkan salah satu tangannya untuk menggandeng mu.

"YAKK! SABO! KAU MERUSAK KENCAN KU DENGAN (NAME) DASAR KAU..... AKU TAK AKAN MEMAAFKAN MU!"Berteriak kesal, Ace langsung berpindah ke samping saudaranya yang bersama Sabo.

Menatap nya dengan penuh kesal karena sang gadis pujaan hatinya direbut begitu saja olehnya. Tidak tahukah dia kalau Ace begitu menantikan waktu berdua bersama (name)? Tch....

"Hahaha..... Sabo-kun ya? Uhmm ya lama tidak berjumpa" (name) membalas sapaan Sabo dengan memberikan senyuman terbaiknya.

"Tak ku sangka aku bisa bertemu dengan mu kembali, ditempat ini... Sabo-kun" senyuman (name) langsung memudar dengan perlahan.

Gadis itu langsung memutuskan kontak matanya dengan Sabo, dan beralih menatap ke jalan yang dilalui nya dengan tatapan kosong dan gelap.
"(Name).... Sebegitu sukanya kau berbicara dengan adikku? Sampai-sampai kau mengacuhkan ku terus sejak tadi, Aku sedih lohhh" Ace langsung melayangkan sebuah protesan kearah (name), walaupun ia tau kalau (name) tidak akan menggubris nya sama sekali.

"Haha.... Entah mengapa itu terdengar seperti kau sama sekali tidak ingin bertemu dengan ku, (name)" Sabo membalas perkataan mu dengan tertawa canggung.

"Sebenarnya aku sudah datang sejak kemarin, aku ingin mengunjunginya terlebih dahulu sebelum pergi ke desa foosha. Dan kebetulan... Tadi aku tak sengaja melihat mu menuju kemari dengan membawa beberapa bunga...-"

"Aku sangat tau pasti tujuan tempat mu pergi, maka dari itu aku datang untuk menemani mu (name)" Sabo menoleh ke samping.

Tepat menatap langsung kearah wajah ayu gadis yang sedang digenggaman nya itu. Terpesona dengan makhluk indah yang Tuhan ciptakan, meskipun tidak sempurna tapi gadis ini mampu memikat hati semua pria termasuk dirinya sendiri.

Sabo tidak terlalu ingat dengan pasti, sejak kapan dirinya mulai jatuh ke dalam pesona sang gadis? Apakah sejak pertemuan pertamanya dengan gadis ini atau bahkan.... Jauh sebelum dirinya bertemu dengan (name)?

"Sabo-kun kita sudah sampai, bisa kau lepaskan tangan ku? Maaf kalau merepotkan mu tapi aku masih bisa berjalan dengan bantuan tongkat ku...." lamunan Sabo langsung buyar seketika setelah mendengar suara (name).

Dia langsung buru-buru melepaskan genggaman nya dari tangan mungil (name), dengan setengah hati Sabo membiarkan gadis itu mendudukkan dirinya di atas rerumputan hijau yang sedikit meninggi.

Sabo ikut mendudukkan dirinya disebelah (name), menatap lekat kedua tangannya yang sibuk meraba-raba kotak kayu didepan nya.
Dengan sengaja Sabo mengambil vas bunga yang menjadi tujuan utama gadis itu cari.

"Terima kasih" (name) tersenyum kecil setelah menerima bantuan dari Sabo. Dengan penuh hati-hati dia mengambil bunga layu dari vas itu dan mengganti nya dengan bunga segar yang dibeli nya tadi.

"Aku datang, Ace... "(Name) berucap pelan. Dengan kedua mata indahnya dia menatap ke depan, walau hanya bayangan gelap saja yang dapat ia lihat saat ini.

"Ya... Aku tau, selamat datang (name)" Ace menyahuti perkataan sang pujaan hati. Ace ikut duduk di hadapan (name) sambil menyenderkan tubuh nya di sebuah batu  yang bertuliskan..

'Portgas D Ace'














END

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang