17. END OF A STORY

125 13 1
                                    

"(Name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Name)... Aku tau kau sedang duduk disana, kembalilah keatas... Tidak ada gunanya kau menemani orang tidak berguna seperti ku-"

Dari balik jeruji besi yang menjulang dengan kokoh dan ruangan kecil yang sangat gelap dengan bau anyir. Duduklah seorang pria dengan beberapa rantai batu laut yang mengikat tubuh kekarnya, laki-laki itu terlihat sangat pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.

Entah itu mati ataupun hidup dia sudah tidak terlalu memperdulikan nya... Karena sejak awal, dia sendiri tidak tahu apa tujuannya dilahirkan di dunia ini. Terus berfikir dan beranggapan bahwa dirinya adalah orang yang tidak berguna...

"Kembalilah (name).... " Lagi-lagi laki-laki itu memerintah nya untuk segera kembali keatas. Ini sudah kesekian kalinya dia memerintah gadis keras kepala itu, tapi tak satupun juga di dengarkan nya.
Semakin ia menyuruhnya nya pergi, semakin bersikeras juga gadis itu untuk tetap tinggal disana.

"Dengar (name)... Kisah ku akan segera berakhir sampai disini, lupakan tentang ku dan juga tentang kita-"

"Jangan menoleh kebelakang... Kau harus tetap maju kedepan, tinggalkan aku dengan begitu semuanya akan baik-baik saja. Kau sebentar lagi akan dipromosikan menjadi admiral muda bukan? Pergilah masa depan mu sedang menanti begitu juga dengan kehidupan yang selama ini kau impikan... " laki-laki berambut hitam itu sedikit mengangkat kepalanya.

Menaikkan sedikit sudut bibir nya keatas membentuk sebuah lengkungan yang begitu indah, meskipun dengan tatapan yang begitu sayu dia masih bisa melihatmu dengan begitu jelas.

Duduk di luar jeruji besi yang menjadi pembatas antara kalian berdua. Sambil meringkuk memeluk kedua lutut mu, membiarkan jubah putih agung mu menyentuh tanah.

"(Name)...-/DIAM ACE!" Ace langsung merapatkan kembali bibirnya.

Sedikit lega karena gadis itu mulai merespon nya kembali setelah terdiam dalam waktu yang cukup lama. Tidak masalah jika dia membentak nya seperti tadi ataupun melayangkan kata-kata kasar padanya, karena sejatinya dia sangat tahu (name) yang dia kenal adalah orang yang sangat baik dan berhati lembut.

"Jika saja kau tidak berurusan dengan kurohige saat itu... Sudah pasti kau tidak akan berdiam diri di tempat ini, kau sangat naif Ace... "(Name) mulai angkat suara.
Mengeluarkan isi hati dan pikirannya di hadapan Ace langsung.

"Kau bilang akan kembali dengan cepat untuk melamar ku setelah berurusan dengan nya. Tapi apa apaan ini! Kau bahkan tidak menepati satu dari sekian banyak nya janji mu...  Kau membuat ku sangat kecewa" (name) menundukkan kepalanya semakin dalam.

Dengan lelehan air mata yang terus mengalir jatuh, kau tetap melanjutkan kata-kata mu yang sempat terhenti.
"Berhenti berpikir kalau kau tidak berguna Ace, pikirkan kembali.... Luffy yang rela datang mempertaruhkan nyawanya kesini demi menyelamatkan mu seorang"

'DEG'

"LUFFY!! Apa maksud mu (name)? Luffy... Kau barusan menyebutnya?"
Ace bertanya kembali kepada mu.

Memastikan sekali lagi kalau dia sedang tidak salah dengar atau sedang berhalusinasi. Tidak mungkin kan seorang angkatan laut sepertinya membocorkan informasi penting seperti ini pada buronan yang akan mendapatkan hukuman eksekusi mati?

"Ya... Luffy akan datang untuk menyelamatkan mu, kakak yang sangat berharga baginya... Jadi karena itu kumohon tetaplah hidup, setidaknya demi Luffy" (name) tersenyum kecil sambil mengusap air matanya yang mulai mengering.

Gadis dengan tubuh ramping itu langsung berdiri. Menghadap langsung ke arah Ace, meskipun terhalang oleh jeruji besi di hadapan nya. Kedua tangan lentik nya tergerak untuk melepaskan jubah keadilan yang menjadi simbol kebanggaan nya.

"(Name).... Kau!" Ace membelalak tak percaya dengan apa yang (name) lakukan saat ini.

Dari tatapan mata gadis itu, Ace tau... Apa yang akan dilakukannya besok.
Benar-benar diluar batas pemikiran nya.

"Mari kita hidup bersama setelah ini... Ace" (name) tersenyum tulus kearah nya, hingga kedua matanya menyipit.

"Ya... (Name), aku tidak akan mati tenang saja-"

••••••••

'Tukk... Tukk... Tukk...'

"Ace... "

"Ace... "

"ACE!!" (name) berteriak panik setelah melihat tubuh laki-laki itu ambruk diatas tanah.

Dengan luka mengerikan yang diperolehnya dari Sakazuki tadi membuat nya tidak memiliki peluang sedikit pun untuk menyelamatkan nyawanya. Meskipun dengan semua kemampuan yang kau kerahkan tetap saja semuanya akan sia-sia.

"Semuanya organ dalamnya hancur..."
Kau bergumam dengan pupil mata yang bergetar.

Di samping tergeletak nya tubuh Ace yang sudah tidak terselamatkan lagi. Luffy juga terduduk disana dengan tatapan kosong dan terlihat begitu terguncang dengan kematian sang kakak, dia membeku di tempat tanpa bisa berkata-kata lagi.

Mengepalkan erat kedua tangan mu, kau langsung berlari menuju tempat Luffy terduduk. Membawa anak remaja itu sesegera mungkin sebelum serangan Sakazuki mulai membabi buta.

"(NAME)!! BERHENTI!! SERAHKAN DIA PADAKU" Sakazuki mulai berteriak dibelakang mu.

Dengan wajah marah dia mencoba untuk mengejar mu secepat mungkin.
"Dengar (name) tak peduli meskipun itu kau putri Sengoku ataupun calon tunangan ku sendiri... Penghianat tetaplah seorang penghianat, aku akan membunuhmu jika kau terus berlari membawa bocah itu" ucap Sakazuki.

Tepat setelah mengatakan itu Sakazuki langsung mengeluarkan tinju magma nya, dan hendak mengarahkannya kearah mu. Beruntunglah saat itu jimbei ada didekat mu, jadi kau bisa mempercayakan Luffy padanya.

"Jaga Luffy... Dia adalah harapan besar peninggalan Ace" jimbei sempat tercengang mendengar ucapan mu tadi.

Tapi dengan sigap dia langsung pergi dari sana dengan membawa Luffy, meninggalkan mu disana seorang diri. Berusaha menahan si laki-laki berjulukan 'anjing merah' itu dengan sisa-sisa tenang mu.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi, Sakazuki...." berucap dengan penuh keyakinan.

"Kau akan menyesalinya... (Name)" ucap Sakazuki dengan menaikan ujung bibir nya, membentuk sebuah seringai penuh ejekan kearah mu.

"Tidak akan sama sekali, Tuan Sakazuki-kun.... "

"Bahkan hingga buku ini selesai, aku tetap tidak bisa memiliki mu"-(name)


"Bahkan hingga buku ini selesai, aku tetap tidak bisa memiliki mu"-(name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"ARIGATOU"

"Dikehidupan selanjutnya semoga kita bisa bertemu sekali lagi, sebagai dua insan yang saling mencintai dan bisa memiliki. Dan untuk terakhir kalinya... Senang bisa mengenal mu (name)"-Ace









END

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang