7. MINE (SABO)

375 20 14
                                    

🔞 ⚠WARNING⚠ 🔞

" wahh (Name) hari ini kau terlihat sangat cantik dengan dress berwarna biru muda itu, jadi... Kita akan pergi kemana dulu? Mau makan di restoran atau kita ke taman dulu? " pria berambut pirang bergelombang dengan bekas luka di mata kirinya itu tersenyum kearah mu.

Senyuman yang begitu tulus dan bisa menghanyutkan siapapun yang melihat nya, terkecuali untuk mu.
Laki-laki bernama sabo itu terdiam kecewa karena tidak mendapatkan respon sedikit pun dari mu.
"(Name) aku sedang bertanya padamu lohh, kalau aku bertanya kau harus menjawab nya" ucapnya diiringi dengan tatapan mengancam.

Kamu langsung mengalihkan pandangan mu kearah lain dan berusaha untuk tetap tenang di hadapan nya.
"Terserah mu saja" ucap mu tanpa menoleh sedikit pun kearah sabo.

Sabo yang mendapatkan jawaban seperti itu hanya bisa menghela nafas pasrah, dia langsung mengangkat tubuhmu dari kursi roda dan menggendong mu ala bridal style.
"Kalau begitu kita ke taman dulu ya"
Ujar sabo bersemangat.

Sabo menggendong mu dan membawa mu menuju ke sebuah mobil mewah berwarna hitam, dia membukakan pintu bagian depan dengan sebelah tangannya dan langsung mendudukkan mu di kursi penumpang yang ada di samping kursi mengemudi.
"Diam disini dan jangan macam-macam ya.. Atau kalau tidak aku akan menghukum mu nanti"
Sabo berujar pelan tepat disamping telinga mu, dia mengusap (h/c) mu dengan gemas dan memberikan sebuah ciuman singkat di bibir mu.

Sabo menutup pintu mobilnya dengan sedikit kasar dan langsung menuju ke kursi mengemudi, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan mansion tua yang sudah mereka tinggali selama sebulan belakangan ini.
.
.

Sesampainya di taman...
Sabo langsung membukakan pintu untuk mu dan menggendong mu keluar.
"Sepertinya kursi disebelah sana cukup nyaman untuk kita duduki"

Tanpa persetujuan darimu sabo langsung membawa mu ke sebuah kursi yang terletak cukup jauh dari area taman utama, dia langsung menurunkan mu kesebuah kursi panjang yang kebetulan terletak di bawah pohon bunga sakura yang rindang.
"Kita duduk di sini saja" kata sabo.

Sabo berjongkok dihadapan mu dan langsung merapikan rok mu yang sedikit tersingkap tadi.
"Jangan kemana-mana, aku akan kesana sebentar untuk membelikan mu es krim" ucap sabo, tanpa diduga sabo memberikan mu sebuah ciuman di kedua kakimu.

Kamu reflek mendorong bahu sabo menggunakan kedua tangan mu dan menatap nya dengan mata bergetar menahan takut.
"Aku ti-tidak akan kabur, lagipula bagaimana caraku kabur nanti setelah kedua kakiku kau lumpuhkan" ucap mu kesal,
Sabo terkekeh gemas dan mengusap surai (h/c) mu lagi sebelum akhirnya pergi meninggalkan mu sendiri untuk membeli es krim.

Kamu memaki-maki sabo dan menarik-narik rambut panjang mu karena frustasi, berkali-kali kamu memaki-maki nya dengan kata-kata kasar dan kotor tapi masih tetap saja perasaan benci mu belum menghilang.
"Aku akan membunuhmu suatu saat nanti... Aku akan membunuh mu" ucap (name) dengan mata dipenuhi kabut kemarahan dan rasa ingin balas dendam pada pria yang bernama sabo tadi.

(F/n) (L/n) gadis berusia sembilan belas tahun, gadis sederhana dengan paras cantik dan rupawan.
Dia bekerja di sebuah restoran sebagai barista, kehidupan nya bisa dibilang cukup baik sampai akhirnya....

Kembali pada beberapa minggu lalu...

Saat itu (name) pulang dari restoran sekitar jam sembilan malam, dia berjalan pulang menuju apartemen nya yang tak jauh dari tempatnya bekerja.
Jalan menuju apartemen mu cukup sepi terlebih malam itu agak mendung, kau berjalan ditengah dinginnya malam hanya disinari oleh lampu jalanan.
Saat sampai di halaman depan apartemen kamu melihat seorang pria berambut pirang dengan bekas luka mengerikan di wajahnya, pria itu berdiri di hadapan vending machine
Kamu bersikap acuh dan tak menghiraukan nya sama sekali.

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang