5. LIBURAN (PT.2)

183 20 9
                                    


Reiju memanggil semua teman-teman nya dan menyuruh mereka semua berkumpul di ruang tamu, alasan reiju memanggil mereka semua adalah... Karena kejadian yang menimpa y/n baru saja.
Reiju berpikir kejadian malam ini benar-benar harus ditanggapi dengan serius.

Dia juga memperingatkan yang lainnya untuk berhati-hati mulai sekarang, meskipun tak banyak yang bisa dia ceritakan pada teman-teman nya tapi dengan melihat Kondisi y/n sendiri ini sudah lebih dari cukup untuk menjadikannya sebuah peringatan bagi mereka semua.

"Dia kabur lewat jendela ya? Memang kalian tidak mengunci jendela kalian saat malam? Bagaimana bisa dia lewat situ? " tanya usopp.

"Kami sudah menguncinya, aku juga tidak tau bagaimana cara orang itu masuk kedalam kamar kami" kata mu sambil menatap teman-teman nya satu persatu.

"Hei hei ada apa ini? Kenapa kalian terbangun ditengah malam begini? " sabo baru saja Datang bersama Ace, wajah mereka berdua seperti orang yang baru saja bangun tidur.
Kusut dan berantakan.

Ace yang melihat mu seperti habis menangis langsung menghampiri mu dan memeluk mu begitu saja.     
"Ada apa? Apa sesuatu terjadi padamu? Kenapa kau menangis" tanya Ace dengan wajah panik cemas dan khawatir.

Kau tidak langsung menjawab pertanyaan Ace,  pandangan mu malah terpaku pada sosok sabo di sana.
Tidak ada yang aneh dia hanya berdiri mematung di sana sambil beberapa kali menguap karena mengantuk, ohh tidak! Dia memakai hoodie!
Entah mengapa kamu begitu curiga pada mantan ketua OSIS itu.
Kamu langsung menatap sabo marah dan langsung beranggapan kalau sabo lah orang yang sudah menyusup ke kamar nya tadi.

Selain memakai hoodie.. Sabo juga akhir-akhir ini sedikit bersikap aneh, dia sering menghilang begitu saja bahkan saat mereka sedang menghabiskan waktu bersama seperti menonton film ataupun saat waktu makan tiba.
Alasannya juga terbilang cukup aneh, terkadang sabo tiba-tiba pergi karena harus mengecek mobilnya atau bahkan dompet nya yang tiba-tiba ketinggalan dibelakang.
Jadi wajar saja kalau y/n langsung menaruh rasa curiga besar padanya.

Sabo yang merasa di tatap tajam olehmu langsung terdiam dan menatap mu penuh heran.
"Sudah sudah... Orang itu tidak akan datang lagi kok, selama ada aku disini tidak akan ada orang yang berani mendekat padamu" kata Ace mencoba menenangkan mu.

Kamu hanya mengangguk pasrah mendengar kalimat nya yang begitu menenangkan, kamu membalas pelukan Ace dan menenggelamkan wajahmu dalam dada bidang nya.
"Intinya kita semua harus hati-hati, jangan sampai kejadian ini sampai terulang lagi. Periksa kembali kamar kalian sebelum tidur" kata brook menasihati.

"Tapi tidak apa kalau dia datang lagi kita tinggal hajar saja dia yakan? Dia hanya seorang diri sedangkan kita ramai-ramai" kata Franky.

"Bisa saja dia bersenjata kan? Bagaimana kalau dia lebih kejam dari yang kita pikir kan" kata sabo.

"Hei hei jangan membuat lelucon seperti itu dong! Mengerikan ihh" kata nojiko dengan memasang wajah ketakutan.

"Bukankah tempat ini aman? Disini juga dekat kantor polisi jadi kalau ada apa-apa kita tinggal telfon polisi saja" kata nami.

Mata Ace melirik ke bawah, tepatnya kearah y/n.
"Tidak apa-apa, pamanku kebetulan bertugas disekitar sini. Aku akan menyuruhnya untuk berkunjung besok mungkin dia bisa membantu kita menangkap orang itu" usul Ace.

"Ace.. Kau tidak takut? Seperti kata sabo mungkin saja dia orang yang berbahaya. Kenapa kau masih bisa bersikap sesantai itu" tanya reiju bingung.

"Aku kan punya adik yang bisa diandalkan haha... Dia akan melindungi ku apapun yang terjadi, yakan sabo" kata Ace dengan tersenyum lebar ke arah sabo.

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang