11. see you in the next life (pt.2)

97 13 1
                                    


(Name) masuk kedalam kamarnya, dia langsung mengambil kotak obat-obatan dan mendudukkan tubuhnya diatas sofa panjang, kau meletakkan kotak obat tersebut diatas pangkuan mu dan langsung membuka nya untuk mengambil beberapa kain kapas dan obat untuk membersihkan luka.

Mata dan perhatian mu begitu fokus pada luka-luka ditangan mu sampai kau tidak menyadari jika ada seseorang yang tengah melihat mu sejak tadi, orang itu duduk santai di jendela kamar mu dengan memakan buah apel ditangan nya, "wahhh kau pandai juga ya, balutan kain luka mu sangat rapi"

Kau langsung tersentak kaget dan langsung menoleh dengan cepat ke asal suara tersebut, "Ace! Sedang apa kau disini! Kenapa kau bisa masuk kedalam? " tanya mu sedikit panik, "terlebih bagaimana cara mu menghindari penjagaan didepan sana" tanya mu penasaran.

"Penjagaan? Kau sebut mereka semua penjaga? Mereka saja tidak menyadari pergerakan ku sama sekali. Kau membutuhkan prajurit yang lebih hebat lagi (name) " ucap Ace sedikit mengejek, "lupakan saja! Sekarang kenapa kau datang kemari? Terlebih bagaimana kau bisa tau kalau ini adalah kamar ku? Kau mengikuti ku ya? " tuduh mu.

Ace hendak marah karena tuduhan yang (name) lontarkan tapi bagaimanapun juga perkataan (name) juga ada benarnya, ia datang kemari setelah mengikuti nya tadi.
"Tidak juga sihh aku hanya kebetulan berada dibelakang mu" ucap Ace.

Kau mendengus kesal dan entah dapat keberanian dari mana kau malah mencubit kedua pipi Ace dengan kuat sampai pipinya benar-benar merah, "adududuhhhh sakit! (Name) hentikan... " ringis Ace kesakitan.

(Name) langsung mendorong Ace untuk keluar dari jendela kamarnya "kau mengusir ku (name)? Aku baru saja datang lohhh aku lelah setidaknya berikan aku makanan yang tadi" ucap Ace.

Kau menghela nafas lesu dan akhirnya terpaksa membiarkan Ace masuk dan membuat kan nya secangkir teh " setelah kau menghabiskan makanan mu pulanglah, ayahku akan segera pulang aku tidak ingin ayahku Curiga padaku nanti " ucap mu memperingati Ace.

Ace hanya mengacuhkan nya dan tetap asik makan desert yang kau berikan tadi, kau menghela nafas pasrah kemudian pergi meninggalkan nya menuju meja belajar, kau langsung mengambil sebuah buku dan membacanya dengan tenang.

Cukup lama kau membaca buku tersebut sampai kau baru menyadari sesuatu, kau tidak sendirian dikamar (name) Ace masih ada disini , dan benar saja setelah melihat kebelakang Ace tengah tertidur di sofa panjang tempat ia duduk tadi, dengan santai nya ia tidur di sembarangan tempat! (Name) ingin marah tapi wajah Ace begitu lucu saat tertidur.

(Name) berjalan mendekat kearah Ace, kau mendudukkan tubuh mu di lantai dan mendekati wajah Ace "bagaimana bisa kau punya hidung seindah itu dan bulu mata mu sangat indah, aku iri" ucap mu dengan mengerucut kan Bibir.

"Kenapa kau iri? Bukankah wajah mu saja sudah sangat cantik? " ucap Ace, kau langsung tersentak kaget dan reflek mundur kebelakang dan punggung mu menabrak meja cukup keras "awh.. " ringis mu kesakitan, Ace langsung bangun dan membantu mu duduk di sofa kemudian dia tertawa karena tingkah mu yang menurutnya sangat lucu.

"Aku rasa waktu bersantai ku sudah habis, aku Harus pulang atau kakak ku akan benar-benar marah , nanti kalau ada waktu luang lagi aku akan datang kemari jadi selama itu juga kau siapkan banyak makanan untuk ku ya " Ace mengusap surai mu dengan gemas sebelum akhirnya dia pergi lewat jendela seperti cara nya dia masuk tadi.
"Ihhh dia sangat menyebalkan" Gumam mu.

🔥🔥

"Sialan dimana si bocah kurang ajar itu, baru juga sampai di pelabuhan dia sudah menghilang! " kesal laki-laki berambut kuning dan memiliki model seperti buah nanas, panggil saja dia marco pria tinggi dengan burung Phoenix yang selalu bertengger di pundak nya.

Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang