13. i love you (name)

191 11 6
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


".... Portgas D Ace laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun ditangkap atas kasus pembunuhan terhadap sepuluh orang remaja"

"Peristiwa ini terjadi pada dua hari lalu dimana polisi berhasil menemukan beberapa mayat korban yang mati dalam keadaan ter mutilasi, dan beberapa mayat lain masih diteliti oleh tim forensik untuk dikenali identitasnya... "

"...Sesuai dengan keputusan hakim kriminal muda bernama Portgas D Ace akan dijatuhi hukuman mati... "

Seorang pria berambut pirang melemparkan remot TV yang ia pegang sampai hancur tak berbentuk, matanya berkaca-kaca dia sudah tak kuasa menahan tangis nya setelah mendengar kabar duka dari berita pagi yang sedang ia lihat.

"Ace... Bodoh! Kau benar-benar bodoh.. Kau selalu saja begitu! Bertindak gegabah sendirian... " sabo mengusap air matanya dengan kasar, dia mengambil jas dan kunci mobil kemudian keluar menggunakan mobilnya menuju suatu tempat.

TOKYO CITY CRIMINALIZATION PRISON.

"Selamat pagi, sabo-san. ada yang bisa saya bantu? " tanya coby.

"Tidak, antarkan aku ke sel tahanan Ace! Ada yang ingin ku bicarakan untuk terakhir kalinya dengan nya" kata sabo.

Coby mengangguk paham, dia langsung mengantarkan orang dengan pangkat yang lebih tinggi darinya itu menuju ke sebuah sel tahanan khusus yang ada dibawah tanah "beri aku waktu sepuluh menit, kau bisa berjaga di luar pintu" perintah sabo.

"Kau bisa memeriksa barang-barang yang kubawa jika merasa curiga" tegas sabo "tidak sabo-san aku akan menunggu di luar, permisi" setelah mengatakan itu Coby langsung pergi dari sana meninggalkan sabo sendirian.

"Yoo.. Ada apa kemari? Kau tidak perlu repot-repot datang untuk menjenguk ku" laki-laki berambut hitam menyapa sabo dengan senyuman dan tatapan mata yang sangat sendu.

Sabo duduk di lantai tepat dihadapan jeruji besi yang menghalangi nya dengan sang saudara "kau benar-benar membuat ku tidak habis pikir, Ace! Kau benar-benar bodoh" kata sabo, dia menundukkan kepalanya lagi lagi dia menangis, dia menunjukkan sisi lemahnya dihadapan seoarang kriminal.

"Aku tau aku memang bodoh, karena itu lah kau ada sebagai adikku. Aku minta maaf sabo... Aku sudah tidak bisa menahan nya lagi" gumam Ace.

"Kenapa kau tidak menunggu ku? Aku bisa membantu mu jika kau ingin bersabar sebentar saja" kata sabo.

"Mana mungkin aku bisa sesabar itu.. Aku tidak bisa! " Ace menyandarkan tubuhnya pada dinding sel tahanan, dia menatap langit-langit yang begitu gelap dan pengap. Besok adalah hari dimana dia tidak dapat melihat matahari lagi, hari dimana dia menemui ajalnya dan hari dimana dia meninggalkan adik kesayangannya seoarang diri.

"(Name) adalah gadis yang sangat baik dan penuh perhatian, dia selalu membuatkan ku makanan dan selalu mengajarkan ku banyak hal. Dia selalu tersenyum padaku dia juga selalu mengobati ku saat aku terluka"

"Dia juga selalu menyelamatkan ku dari amukan para ibu-ibu karena aku mencuri mangga dihalaman rumah mereka, dia selalu membantu orang-orang tanpa pandang bulu. Dia sering membantu zoro saat tersesat, dia juga sering membantu robin dan yang lain" tanpa sadar Ace ikut menangis ketika menceritakan seorang gadis bernama (name) itu.

"Tapi kenapa... Kenapa Tuhan begitu tidak adil padanya? Kenapa sabo!! Kenapa Tuhan merenggut nyawanya dengan kejam seperti itu huh! "

"Ace... " sabo tak kuasa menahan tangis nya, dia ikut merasakan penyesalan dan penderitaan yang dialami oleh Ace.

"Kenapa (name) mati dengan cara seperti itu!? Dia mati setelah dilecehkan oleh sepuluh orang remaja! Tak hanya itu mereka semua menyekap nya selama beberapa hari dan menyiksa nya dengan kejam! Kau pikir aku akan diam saja saat tahu (name) diperlakukan seperti itu? "

"Aku membunuh mereka semua dengan tangan ku sendiri, berharap mereka semua menyesalinya dan mendapatkan ganjaran yang sama berat. Tapi kau lihat.. Dunia dan Tuhan begitu tidak adil pada ku dan (name) "

"Orangtua mereka malah memenjarakan ku dan membuat alasan 'mereka masih remaja labil' aku marah! Aku juga ingin membunuh orang-orang itu! Mereka hanya memikirkan anak anak mereka saja! Mereka begitu kehilangan anak mereka yang memiliki sifat sebejat iblis"

"Lalu bagaimana dengan ku? Tidak kah mereka merasa kasihan pada (name)? (Name) terluka dia juga kehilangan sesuatu yang seharusnya menjadi kebanggaan dan masa depan nya! Tidak kah mereka memikirkan bagaimana jika salah satu dari keluarga mereka yang berada diposisi (name) " Ace terisak sambil memukuli lantai sel penjara, dia tak memperdulikan tangannya yang mengeluarkan banyak darah.

Baginya rasa sakit dan penderitaan yang ia alami tidak sebanding dengan apa yang (name) rasakan, terkurung dalam peti kecil selama beberapa hari tanpa makan dan minum. Tubuhnya yang dijamah berkali-kali oleh remaja tak berakal! Bahkan mati pun dia masih merasa menderita. Dia pasti kedinginan ditengah danau yang begitu dingin dan sepi.

"Sabo... " panggil Ace.

Sabo menatap saudara laki-lakinya dengan mata sembab "bisakah aku mendapatkan keinginan terakhir ku sebelum mati? " tanya ace dengan tersenyum lirih.

"Aku ingin mengunjungi makam (name) kemudian setelah aku mati tolong kuburkan jasad ku tepat disebelah makam miliknya" mohon Ace "ya... Aku akan melakukannya.. Keinginan mu, aku akan melakukannya" kata sabo.

KE ESOKAN HARINYA...

Portgas D Ace menjalani hukuman mati nya dengan duduk di sebuah kursi yang dialiri listrik bertegangan tinggi, dan sesuai janji nya sabo memakamkan jasadnya tepat disebelah makam milik (name)
"Semoga kalian tenang dan damai disana, aku akan selalu mendoakan kalian berdua... " doa sabo, setelah meletakkan beberapa bunga di depan batu nisan Ace dan (name) sabo akhirnya pergi dari sana dengan perasaan yang masih sedih.

Dia benar-benar kehilangan saudara laki-lakinya dan juga teman terdekat nya "meskipun kita bukan saudara yang terikat hubungan darah, tapi aku sangat menyayangi kalian berdua. Kumohon hiduplah dengan damai di alam sana Ace (name) " kata sabo.

"Aku minta maaf karena tidak bisa membantu kalian berdua"

"Aku berjanji, tidak akan kubiarkan kasus-kasus seperti ini terulang kembali di kota Indah kita" ucap sabo.

Mereka bertiga sudah hidup bersama sejak berusia lima tahu  di panti asuhan yang sama, dan sekarang Ace dan (name) sudah berpulang dipangkuan yang maha Kuasa. Meninggalkan sabo seoarang diri disini.

"semoga Tuhan menjaga dan senantiasa memberikan mu kebahagiaan sabo"

Bayangan Ace dan (name) tersenyum kecil melihat punggung sabo yang mulai menjauh dari area pemakaman.

"Kita juga harus pergi"

"Ya"




END



Portgas D Ace one-shot story. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang