"gabisa digugurin ya dok?" Ucap seorang laki laki ke dokter kandungan yang meriksa pacarnya yang baru aja dia rusak keperawanannya tepat 2 bulan lalu "kamu gila" ucap perempuan yang udah dibikin kecewa 2 kali "udah 1 bulan setengah ini umurnya" kata dokter "gugurin aja dok" ucap si laki laki tadi, seketika si perempuan yang merupakan pacarnya itu langsung nampar pipinya didepan dokter, udah gak peduli dia, sakit banget hatinya.
"Kalo kamu gak mau tanggung jawab, yaudah gapapa. Biarin aku aja yang nanggung malu daripada harus ngebunuh anak gak bersalah ini. Udah terserah kalo kamu gak mau ngakuin anak ini. Aku gak bakal minta sepeser pun dari kamu" ucap perempuan yang udah nangis gak karu karuan "tapi aku masih mau kita bareng bareng, aku gak mau kalo sampe keluarga aku tau" kata si cowok "terus? Mau kamu apa?" Ucap si perempuan "gugurin anak itu" ucap si cowok "percuma kamu di sekolah selalu dapet juara, lomba sana sini kalo punya otak dangkal" kata si perempuan terus pergi.
Panggil dia Indira, umurnya 16 tahun mau ke 17 tahun. Dia juga baru lulus SMA juga. Dia anak dari seorang pengusaha yang bisa dibilang kaya raya dia juga anak bungsu dari 3 bersaudara, punya 2 kakak perempuan.
Panggil dia Agung. Dia pacarnya Indira, sekaligus ayah dari anak yang dikandung Indira, umurnya selisih 2 tahun sama Indira. Dia mahasiswa yang bisa dibilang salah satu mahasiswa terbaik di ITB. Dan sekarang ini udah semester 5. Bentar lagi lulus dan setelah dia lulus ayahnya pengen dia jadi penerus di perusahaan ayahnya nanti. Dia anak pertama dari 2 bersaudara yang mana dia punya adek cewek seumuran Indira.
Mereka berdua baru pacaran sekitar 2 tahun yang lalu, ketemu di salah satu mall di Jakarta.
Mereka udah sama sama deket sama keluarga masing masing yang bahkan keluarganya Agung udah nganggep Indira ini kayak anak mereka sendiri.
Agung bener bener bucin sih sama Indira, begitu juga Indira, tapi seketika itu juga perasaan cinta itu jadi berubah pas Agung nyuruh gugurin anak hasil perbuatannya sendiri.
"Yah, aku udah keterima kuliah di Jogja" kata Indira "lhoh? Jauh banget dek" kata ayahnya Indira "aku cuma keterima disana yah, boleh ya" kata Indira "ayah gak tega lepas kamu jauh jauh dek" kata ayahnya Indira "aku udah gede yah, lagian dirumah ada mbak juga" kata Indira, mbak itu kakaknya "kenapa sih yah?" Itu ibunya Indira "iniloh Indira udah keterima di Jogja" kata ayahnya Indira "jauh amat, kalo jauh jauh gak boleh ah, tahun depan aja nyoba lagi" kata ibunya Indira "aku pengennya tahun ini biar bisa bareng sama temen temen" kata Indira "temen kamu ada yang sekampus sama kamu?" Tanya ayahnya Indira "banyak kok, ya, boleh ya" kata Indira.
Tentu saja dong ayah sama ibunya sangat meng eman eman Indira secara Indira anak bungsu.
Sebenernya Indira tuh gak keterima di Jogja doang, dia cuma nyari alasan biar gak ketauan kalo lagi hamil, jujur aja takut walau nanti juga bakal ketauan.
"Maafin Indira ya allah" Indira yang nangis tengah malem pas tahajud, bener bener ngerasa berdosa banget dia tu.
"Mau apa lagi mas?" Kata Indira pas Agung pengen ngajak ketemuan "aku gak mau pisah sama kamu" kata Agung "ya terus?" Tanya Indira "aku bakal tanggung jawab tapi nggak dengan cara menikah" kata Agung "maksud kamu?" Tanya Indira "aku bakal kasih uang setiap bulan buat kamu periksa, atau nanti buat lahiran" kata Agung, Indira senyum miring "nggak, aku gak mau" kata Indira "kamu tuh ribet ya, masih mending aku masih mau tanggung jawab" kata Agung "aku lebih baik nyari uang sendiri, hasil keringet aku sendiri daripada minta ke kamu, kamu tuh harusnya sadar sama perbuatan kamu sendiri mas" kata Indira "iya oke, aku salah, salahin aja terus" kata Agung "emang kamu yang salah, udahlah, gak ada gunanya ngomong sama kamu" kata Indira terus pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azila dan Bunda
HumorCuma ada 1 malaikat dihidup aku, namanya bunda ~Azila Putri Azalea