17 - Boyong

90 12 20
                                    

"kalo aku pulang ke Jakarta terus rumah ini gimana dong?" Tanya Indira "di sewain aja dek, kalo di jual kan sayang, nanti kalo sewaktu-waktu ada keluarga yang ke Jogja biar nginep disini" kata ibunya Indira "bunda kita mau kemana? Kok semuanya beres beres?" Tanya Azila "kita mau ke Jakarta, kita nanti tinggal sama uti sama kakung" kata Indira "horeeeee" Azila seneng dong ya soalnya di Jakarta sana mainannya ada banyak daripada yang di Jogja soalnya di Jogja kan rumahnya gak begitu luas jadi mainannya Azila banyak yang ada di Jakarta.















Besok lusa Indira dan tentu saja sama Azila mau pindahan, sebagian besar barang udah diangkut dan udah di kirim ke Jakarta lewat travel sementara Indira sama Azila dan ibunya Indira berangkat ke Jakarta nya masih besok lusa soalnya masih ada barang barang yang diberesin.


















Rasanya rada berat sih bakal ninggalin Jogja, soalnya Jogja tempat Azila lahir, tempat Indira ketemu sama Vania yang sekarang udah tinggal di Jakarta soalnya dia udah nikah sama ayahnya Raina setelah lulus kuliah 4 bulan yang lalu. Vania juga masih sering main sih ke Jogja cuma gak pernah ajak suaminya soalnya suaminya emang sibuk kerja.
































"Ngantuk ya? Sini bobok" kata Indira terus mangku Azila yang matanya udah terlihat lengket tapi berusaha buat tetep melek lihat jalan.

"Ininya bunda jedag jedug" kata Azila pas denger detak jantung ibunya "iya itu namanya detak jantung" kata Indira "uti juga gitu?" Tanya Azila "iya dong" kata ibunya Indira yang lagi nyetir "jangan diganggu ya, uti lagi nyetir" kata Indira.





"Buk, kalo capek gantian ya" kata Indira "iya, santai aja" kata ibunya Indira.




























Perjalanan dari Jogja ke Jakarta lewat tol berjalan selama kurang lebih 6 jam, Indira gak di bolehin nyetir sama ibunya jadi ya kalo capek berhenti dulu di rest area.









Dan ini udah sampe Jakarta jam 7 malem, tapi berhubung udah laper jadi makan dulu di restoran, Indira juga harus minum obat jadi gak bisa telat makan sedikitpun.

















"Bunda, pengen pipis" kata Azila "yuk" kata Indira terus nganter Azila ke kamar mandi "bunda tungguin" kata Azila "iya kalo selesai bilang ya" kata Indira karena Azila belom bisa cebok sendiri. "Bunda" Azila udah manggil "iya" Indira masuk ke kamar mandi.

"Gendong" kata Azila, Indira ngegendong si bayik yang udah gak bayik lagi terus balik ke tempat makan.

"Abis darimana?" Tanya ibunya Indira yang baru beres pesen makanan "Azila abis beser" kata Indira.

"Makanannya kok lama banget" kata Azila "heeeh jangan kenceng kenceng" kata Indira.




















Setelah beres makan malem mereka pun menuju ke rumah.












"Horeeeee, cucunya kakung udah sampe" seperti biasa sejak ada Azila, Azila doang yang disambut tiap ke Jakarta haha. Ya maklum, cucu perempuan satu satunya, btw kakak kakaknya Indira udah pada nikah dan anaknya pada cowok semua jadi Azila masih jadi pemenang hatinya ayahnya Indira "hmmm, iya tau, kita gak dianggap ya buk" kata Indira "haha iya, tau gitu gak usah balik ke Jakarta" kata ibunya Indira "becanda doang" kata ayahnya Indira terus meluk istri saja anaknya "sekarang aku sama bunda bobok disini terus" kata Azila "iya, Azila juga bakal punya temen baru di Jakarta" kata ayahnya Indira "bunda, aku bisa ketemu Raina lagi kan? Kan Raina di Jakarta" kata Azila "iya sayang" kata Indira.










































Azila dan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang