11 - Ketemu ayah

161 19 9
                                    

"assalamualaikum, selamat pagi anak cantiknya bunda, mandi dulu yuk" kata Indira sambil ngelus kepala bayi yang baru umur 5 hari "aduh aduh, nangis dulu deh gapapa, sini mimik dulu" kata Indira terus ngegendong bayi yang udah mulai mau mewek.

"Pinter banget mimiknya" gumam Indira pas si bayik nyedotnya kenceng banget "dek" ayahnya Indira masuk kedalam kamarnya Indira "kenapa yah?" Tanya Indira "Agung kesini" kata ayahnya Indira "oh, iya suruh masuk aja" kata Indira "kok dia bisa tau rumah ini?" Tanya ayahnya Indira "iya aku kasih tau, lagian dia juga ayahnya Azila, dia juga masih berhak ketemu sama Azila selagi dia mau" kata Indira.
















"Ra" Agung yang langsung senyum pas lihat Indira "tuh, ada ayah" kata Indira nunjukin mukanya Azila ke Agung "cantiknya" kata Agung "kamu sendirian mas" tanya Indira "iya, bisa geger kalo Tania ikut" kata Agung "Tania belum hamil?" Tanya Indira "udah, udah 3 minggu" kata Agung "wah, alhamdulillah" kata Indira "aku boleh gendong gak?" Tanya Agung "boleh dong, digendong sama ayah ya nak" kata Indira terus ngasih Azila ke Agung. "Kamu boleh ketemu Azila kapanpun kamu mau, tapi tolong banget jangan pernah kasih tau tentang Azila ke keluarga kamu" kata Indira.

















"Biarin aja dulu" kata Indira ke ibunya yang kelihatan khawatir pas Azila digendong Agung.

"Andai aja kamu sadar dari awal mas, mungkin kita udah jadi keluarga. Dan Azila bisa dapet kasih sayang utuh dari aku dan dari kamu" batin Indira sambil ngintipin Agung yang kelihatan seneng banget natap mukanya Azila yang lagi tidur.























"Idih salting" kata Indira pas si bocil tetiba senyum pas melek dan ngelihat muka bapaknya "cantiknya" kata Agung "dia sering rewel gak Ra?" Tanya Agung "enggak, dia pinter" kata Indira.


















Setelah Agung pergi barulah Indira mandiin Azila, tadi Azila cuma ganti Pampers doang.



"Gimana dek?" Tanya ibunya Indira "ya gak gimana gimana" kata Indira "istrinya Agung udah hamil?" Tanya ibunya Indira, Indira senyum doang "udah" jawab Indira "anaknya pasti seneng banget bisa dapet kasih sayang lengkap. Tapi gapapa, Azila udah punya aku, itu udah cukup" kata Indira "selain punya kamu, dia juga punya uti, kakung sama bude budenya" kata ibunya Indira sambil ngelus kepalanya Azila "banyak yang sayang sama Azila" kata ibunya Indira.


































"Aku lapar bunda, aku pengen mimik" kata ibunya Indira pas si bayik udah nangis kenceng gara gara udah terlalu lapar "iya ini udah kelar" kata Indira terus nyusuin si bayik "ibuk jemur bajunya Azila dulu ya" kata ibunya Indira "hm iya" jawab Indira "aduh, sakit nak, santai aja dong" kata Indira pas si bayik udah kayak gak dikasih susu berhari hari.





















"Kamu pasti bakal jadi anak yang kuat sayang. Sampai kapanpun bunda bakal terus jagain kamu" kata Indira terus nyium tangan mungilnya Azila.



























"Assalamualaikum, Indira" itu si Vania "waalaikumsalam, masuk aja" jawab Indira "aaaaa, udah lahiran aja ih" kata Vania "hehe, iya bocilnya gak sabaran" kata Indira "cantik banget" kata Vania "amin, makasi ya onti" kata Indira "mau nyoba gendong?" Tanya Indira "ntar deh biar kenyang dulu" kata Vania "lucu banget aduh, moga aja anak aku keluarnya cewe juga" kata Vania "haha, moga aja ya" kata Indira, soalnya kata Vania anaknya cowok tapi USG emang gak selalu menjamin sih bakal bener 100 persen. "Gemas banget aduh, kamu cakep banget sih dek" kata Vania terus ngelus pipinya Azila "eh iya siapa namanya? Elea?" Tanya Vania "Azila Putri Azalea, iya panggil Elea juga gapapa. Panggilannya Azila" kata Indira "namanya bagus banget" kata Vania.














"Ayahnya udah tau Ra?" Tanya Vania "iya, kan aku masang sw gak di privat, kemarin temen temen SMA pada jenguk juga. Jauh jauh dari Jakarta ke Jogja, dan pagi tadi ayahnya Azila nengok" kata Indira "hah? Yang bener?" Tanya Vania, Indira senyum terus ngangguk "haha, seneng rasanya kalo Azila udah pernah ngerasain digendong sama ayahnya, walau cuma setengah jam" ucap Indira dengan matanya yang udah berkaca kaca "sabar Ra" kata Vania terus ngerangkul pundaknya Indira, Indira senyum doang terus ngelus tangannya Vania "makasih ya, udah jadi salah satu alasan biar kuat jalanin hidup" kata Indira "kalo butuh apa apa bilang aja, kita saudara" kata Vania.












Azila dan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang