19 - Tentang Bundanya Azila

103 18 17
                                    

"bunda, kita mau kemana" kata Azila pas Indira pakein baju ke Azila "mau main ke rumahnya Raina" kata Indira "yeeeeey" Azila seneng dong tentunya. Lagi nyisir rambut panjangnya Azila tetiba perutnya Indira bunyi "ih perutnya bunda bunyi hihi" kata Azila "bunda belom maem ya" kata Azila "bentar lagi bunda makan kok sayang" kata Indira. Azila nangkup pipinya Indira "bunda cantik deh" kata Azila "iyadong, kan bundanya Azila" kata Indira "duuuh digombalin anak sendiri rasanya waw sekali" batin Indira.






























"Assalamualaikum, Raina, main yuk" Azila pas udah sampe dirumahnya Vania "waalaikumsalam, Azila" si bocil yang namanya Raina itu keluar dan langsung ngajak Azila main "eh, mama ada dirumah gak?" Tanya Indira "ada tante, bentar ya" kata Raina.

"Eh udah dateng" kata Vania "duh, maaf ya van, cape ya?" Kata Indira pas ngelihat Vania udah ngos ngosan, abis masak dia tu "haha gapapa" kata Vania "titip Azila ya, jangan bilang kalo bundanya pergi ke rumah sakit" kata Indira "iya, bakal aku jagain kok" kata Vania "maaf ya sekali lagi" kata Indira "gapapa Indira, lagian dia juga anak aku" kata Vania "yaudah, aku pergi dulu ya" kata Indira "cepet sehat ya" kata Vania terus meluk Indira, rada susah ye meluknya soalnya perutnya Vania mengembang lagi, ya dia lagi bunting anak keduanya jadi ya emang udah mulai cape tapi kalo Indira minta tolong buat titip Azila pasti dengan senang hati Vania bantuin karena Azila anaknya anteng.
































"Yah, buk maafin aku" kata Indira "jangan minta maaf sayang, kamu loh gak salah apa apa" kata ibunya Indira terus ngelus kepalanya Indira.

Tetiba pas mau masuk ruang tindakan hp nya Indira bunyi, itu dari Vania "pasti nyariin" gumam Indira, awalnya Indira gak mau ngangkat karena gak enak sama dokter sama perawatnya tapi kata dokternya Indira boleh angkat telponnya sebentar.

"Halo, kenapa Van?"

"Azila nyariin"

"Iya, kasihin aja ke Azila"

"Bunda kok ninggalin aku sih"

Nada bicaranya Azila marah tapi juga nangis

"Kan katanya mau main sama Raina, nanti bunda balik lagi kok"

"Beneran ya, bunda gak mau buang aku kan?"

Seketika semua orang yang ada di ruangan ketawa denger omongan anak umur 3 tahun setengah itu

"Siapa sih yang mau buang kamu, gemes deh"

"Bunda jangan lama lama"

"Iya sayang, gak lama kok"

Setelah telponan sama si bocil, Indira pun masuk buat terapi buat yang pertama kali setelah terakhir dia terapi di umur 6 tahun.





















Jadi Indira ini dulunya lahir prematur, dulu dia lahir pas umur kandungan ibunya baru 6 bulan jalan ke bulan. Dulu dia lahir tuh badannya kecil banget, beratnya aja gak sampe sekilo. Dia lahir prematur karena emang dari awal ibunya hamil tuh kondisi janinnya emang gak baik. Dokter sempet nyaranin biar janinnya digugurin aja daripada hidupnya menderita gara gara sakit sakitan. Iya dokter emang udah memprediksi sebelum Indira lahir. Di suatu hari tiba tiba aja tu ibunya Indira pendarahan parah banget padahal sebelumnya baik baik aja. Gak ada jatuh atau apapun dan tiba tiba pendarahan kan panik yekan.

Indira lahir di jalan karena emang Indira udah ngebet pengen keluar tapi pas keluar dia gak nangis.

Sampe dirumah sakit, badannya Indira udah biru dan dingin, gak nafas juga. Dicek dokter detak jantungnya masih ada sih waktu itu, tapi gak normal dan lemah banget.

5 jam dinyatakan meninggal tetiba aja Indira nangis. Haha dokternya aja kaget.

Dan 2 bulan setelah Indira lahir Indira diperiksa dan ternyata dia ada kebutaan di mata kirinya tapi di umur 7 bulan, Indira udah di operasi dan matanya normal sampe sekarang.

Ada beberapa kelainan, dan penyakit yang gak bisa dijelasin karena ribet juga mau jelasin.

Karena itu juga Indira harus terapi dari bayi sampe di umurnya yang ke 6 tahun, dokter bilang kondisinya Indira udah baik dan normal kayak anak anak lainnya.

Tapi ya dokter bilang Indira harus minum obat dan vitamin di sepanjang hidupnya, karena cuma dengan itu dia bisa bertahan hidup kayak orang orang normal yang lainnya.

Di umurnya Indira yang ke 14 mau ke 15 tahun, dia ketemu Agung, atau ayahnya Azila.

Agung gak pernah tau sih tentang gimana Indira. Dia gak pernah tau kalo Indira punya kondisi fisik yang lemah karena selama pacaran pun Indira kelihatan sehat kayak biasanya.























1 tahun ini kondisinya Indira lemah lagi, dan itu yang bikin Azila dewasa sebelum waktunya. Dia bener bener kepikiran sama bundanya, tiap sekolah mesti takut kalo dia pulang dan bundanya sakit.

Indira selalu minta maaf ke ayah dan ibunya karena gak pernah bisa bikin ayah sama ibunya bangga, terlebih setelah dia hamil diluar nikah, dan berhenti kuliah.
































"Tante, aku kok gak dijemput jemput sih, kan udah malem" kata Azila "sabar ya sayang. Bunda mungkin lagi sibuk" kata Vania tetiba bel rumah bunyi, itu ibunya Indira yang dateng buat jemput Azila "bunda" Azila langsung lari buat bukain pintu tapi dia langsung diem pas dia cuma lihat neneknya "bunda mana?" Tanya Azila "bunda lagi capek, jadi Azila dijemputnya sama uti" kata ibunya Indira "eh tante" kata Vania "aduh, udah gede ya perutnya, cape ya pasti" kata ibunya Indira "haha enggak kok" kata Vania "oh iya, ini ada susu jahe, tadi dari mama suruh ngasih ke Indira" kata Vania "ah iya, repot repot" kata ibunya Indira "gak repot kok tante" kata Vania "Azila bawa ini ke mobil ya sayang" kata ibunya Indira ngasih botol isi susu jahe tadi ke Azila.

"Gimana tante?" Tanya Vania ke ibunya Indira "Indira belum boleh pulang sih, soalnya dia demam setelah di tindak" kata ibunya Indira "lhoh? Terus kenapa Azila dijemput? Biar disini aja gapapa" kata Vania "gapapa, kasian kamunya. Lagian kakaknya Indira juga ada dirumah barusan pulang, jadi bisa jagain Azila" kata ibunya Indira "ah gitu, yaudah, kalo ada apa apa kabarin aja ya tante" kata Vania "iya, kamu kalo mau jenguk, ada di ruang VVIP nomor 10 ya. Tapi baru bisa dijenguk besok, ini ayahnya Indira ada disana juga jagain. Kata dokternya emang gak boleh ditemenin dikamar dulu buat malam ini" kata ibunya Indira "oh gitu, iya tante" kata Vania "yaudah, tante pulang dulu ya, makasih loh udah jagain Azila" kata ibunya Indira "iya gapapa tante, hati hati ya" kata Vania.





























"Bunda" Azila pas turun dari mobil dan langsung semangat saking kangennya sama bundanya. Sementara ibunya Indira cuma bisa mandang sedih aja.

"Bunda mana" Azila yang langsung terdiam pas lihat tante nya sama omnya dan sepupunya. Tapi disana gak ada bundanya "eh kaka Azila udah pulang' kakaknya Indira bawa Azila masuk "bunda mana bude?" Tanya Azila, kakaknya Indira gak jawab.


















"Bunda?" Azila masuk ke kamar tapi dia gak nemuin ibunya "bunda? Bunda main petak umpet ya?" Kata Azila, pas mau buka kamar mandi tetiba ada yang nepuk pundaknya Azila "bunda?" Azila langsung nengok ke belakang tapi dia langsung nunduk pas tau siapa yang nepuk pundaknya "sayang, udah malem. Bobok yuk" kata ibunya Indira "bunda mana? Aku mau bunda" kata Azila "bunda masih ada urusan diluar. Azila bobok sama uti ya" kata ibunya Indira.

Karena Azila cape dan pas digendong pun langsung tidur.

















"Moga aja besok Indira bisa pulang" batin ibunya Indira sambil ngelus kepalanya Azila.

Azila dan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang