08 - Girls talk

117 16 15
                                    

"Ra, jalan jalan yuk" ajak Vania "yuklah bosen" kata Indira "tapi aku bawa mobil sendiri sih hari ini" kata Vania "yaudah, ngemall yuk" ajak Indira "e jangan, street food aja" kata Vania "ide bagus tu, siang siang gini enaknya makan seblak" kata Indira.




















"Udah beli perlengkapan bayi Ra?" Tanya Vania "udah dibeliin sama nenek kakeknya, tau deh padahal masih 5 bulan, jenis kelaminnya aja belom kelihatan" kata Indira "lhoh? Udah tau?" Tanya Vania, Indira ngangguk semangat "wah, seneng deh kalo responnya positif" kata Vania "hm, gak nyangka, kirain mereka bakal marah besar" kata Indira "mereka seneng banget tau" kata Indira lagi "Alhamdulillah dong ya, rezekinya adek" kata Vania "haha iya, Alhamdulillah banget" kata Indira terus ngelus perutnya "kamu nanti pas udah hamil tua bakal pulang ya ke Jakarta?" Tanya Indira "kayaknya sih, kalo gak gitu ya mama sama papa yang kesini" kata Vania "kamu?" Tanya Vania "disini sih kayaknya, males aja boyong ke Jakarta, semua barang adek udah ditaruh disini semua" kata Indira "wah wah, kayaknya bakal jadi cucu kesayangan nih" kata Vania "ahahaha, iya lah, cucu pertamanya. Beh saingan sama anak sendiri. Cucu pertama sama anak terakhir" kata Indira "berat ya bun saingannya" kata Vania "hooh" kata Indira, saking asiknya ngobrol sampe gak kerasa seblak yang mereka pesen udah dateng.




























"Bentar bentar, duduk sini dulu" Vania yang kakinya mendadak keram "kenapa?" Tanya Indira "biasalah, keram" kata Vania, Indira duduk disebelahnya Vania terus minum thai tea yang tadi dibeli.

Indira sama Vania mendadak gagal fokus pas ngelihat sepasang anak muda yang mungkin seumuran mereka, jalan ngelewatin 2 bumil tanpa suami itu dengan santuy nya dan si cowok yang manjain cewek yang mungkin istrinya soalnya perutnya juga gede sama kayak Indira sama Vania "duh kenapa tiba tiba panas gini" kata Vania "sabar sabar" kata Indira terus ngelus pundaknya Vania.























"Kasian amat kalian berdua" kata Vania sambil ngelus perutnya sama perutnya Indira "dah ntar cari sugar dady aja ya nak" kata Indira "sedih amat si Ra ya allah" kata Vania.



Haha yang tadinya niat mau jalan jalan biar bahagia malah jadi bete banget.






















"Van, temenin dirumah yuk" ajak Indira "boleh deh" kata Vania "e tapi gabawa baju" kata Vania "halah, ukuran baju kita kayaknya sama" kata Indira "yaudahlah" kata Vania.






















"Iiii lucu banget" Vania pas ngelihat printilan buat perlengkapan bayi di rumahnya Indira "haha, itu nenek kakeknya semua yang beli, aku gak ikut campur tangan apa lah itu yang dibeli" kata Indira "ih mana warnanya pink semua haha, gak kebayang kalo yang brojol cowok" kata Vania "nah, gak ngerti lagi sih" kata Indira "emang belum kelihatan ya? Harusnya sih udah ya, anak aku nih kata dokter cewek" kata Vania "belum, tau deh, bodoamat mau cewek cowok mah" kata Indira terus ngelipatin baju baju yang barud dicuci "gak kesepian Ra? Tinggal sendirian?" Tanya Vania yang notabene anak kos an "ya kesepian cuma karena ada si bocil ini jadi gak pernah ngerasa kesepian" kata Indira.




















"Ra, ntar kalo kita lulus masih bisa ketemuan gak?" Kata Vania "yaelah, lulus masih lama, ngelahirin bocil aja cuti nya 40 hari" kata Indira "iyasih, cuma takut aja gitu kalo kita gak bisa ketemuan lagi" kata Vania "haha, semoga aja masih bisa ketemuan, dan masih temenan, kita bakal tetep temenan sampe ke anak cucu kita nanti" kata Indira "makasi yak, udah mau temenan ya walau masih 3 bulan kita temenan hehe" kata Vania "haha, insyaallah gak cuma sampe 3 bulan tapi 3 abad" kata Indira "buset" kata Vania.





Dan malem ini mereka akhiri sambil curcol curcol sampe mereka tidur.

Azila dan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang