[27]

8.8K 563 126
                                    

Jaemin menangis terisak di pelukan Jeno. Pemuda manis bermarga Na itu masih tak habis pikir dengan keputusan sepihak keluarganya yang tiba-tiba ingin menjodohkannya begitu saja dengan orang yang tak dia kenali.

"Jeno." lirih Jaemin. Pemuda itu menyusut ingus di kemeja si pria Lee yang tentu saja membuahkan kernyitan dari Jeno.

Hei, dia sudah mandi. Sudah wangi begini. Masa jadi penampungan ingus Jaemin. Yang benar saja.

"Na, tenanglah."

"Bagaimana aku bisa tenang kalau aku akan dijodohkan. Huwaaa Nana tidak mau Mama." ujar si manis dengan suara yang terbata-bata.

Dijodohkan? Wow.

"Mungkin itu keputusan yang paling tepat Na. Yah, siapa yang tahu." jawab Jeno.

Jeno berharap, semoga orang yang akan dijodohkan dengan Jaemin nantinya tidak nelangsa. Yah, orang Jaeminnya saja begini. 😒

"Hiks, tidak mau." tolak Jaemin. Pemuda manis itu malah meremat kemeja Jeno dengan kasar. Membuat tampilan si tampan Jeno menjadi lebih berantakan lagi.

Jeno menhembuskan napas lemah. Pria tampan itu bingung ingin memberikan respon apalagi pada si pemuda Na.

"Bukannya kau sudah memiliki kekasih ya?" seingat Jeno sih begini.

"Iya, Nana sudah punya kekasih."

Pantas saja reaksi Jaemin jadi seperti ini.

"Apa Nana bilang saja pada kekasih Nana. Kalau Nana akan dijodohkan. Huhuhu. Bagaimana ini. Nana benar-benar tak ingin dijodohkan." rengek si pemuda Na.

Pemuda manis yang baru saja menginjak usia dua puluh tahun itu kembali menangis tersedu-sedu saat teringat nasibnya nanti.

Kenapa di saat hubungan semua orang baik-baik saja? Dia harus mendapatkan cobaan seperti ini?

Dijodohkan dengan orang yang tak dia kenali. Bertemu dengan orang itu pun dia tak pernah. Kenapa nasibnya bisa semengenaskan ini sih?

"Tidak."

"Huh?"

"Saranku saja Na. Kau tidak perlu memberi tahu kekasihmu kalau kau akan dijodohkan nanti. Lebih baik kau selesaikan dengan keluargamu dulu. Barangkali mereka akan berubah pikiran nanti."

"Hmmm, kau benar juga."

Pemuda manis itu pun melepaskan pelukannya di tubuh kekar si pria Lee.

Jaemin jadi malu saat melihat jejak ingusnya di kemeja Jeno.

"Ayo, aku antar kau pulang. Kutebak, kau pasti belum mandi kan."

"Hehehe, iya."

"Pantas saja baumu aneh."



















🐰🐰


















Jeno kembali mengantarkan Jaemin sampai ke rumah. Pria tampan itu sesekali membetulkan kemejanya yang sedikit kusut efek perbuatan si pemuda Na.

"Masuk sana." suruh Jeno.

"Temani. Nana takut."

"Ck, kau ini seperti anak kecil saja."
























🐇🐰🐇

























"Oppa, tenanglah. Jaemin pasti akan kembali." Seungwan berujar lirih. Kediaman keluarga Na dilanda kepanikan karena si bungsu sudah mengetahui apa yang sebenarnya disembunyikan oleh sang Papa.

Panas? [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang