"Kak?" panggil Jaemin pada si pemuda tampan yang sedang berbaring di sebelahnya. Bibir merah mudanya mengerucut imut.
"Ya, Sayang." jawab si tampan. Pemuda tampan yang merupakan kekasih Na Jaemin tersebut hanya terkekeh saat melihat kadar kemanisan sang kekasih yang makin hari makin meningkat saja.
"Ada apa?" tanyanya."Tidak jadi Kak." rengutnya saat kata apa yang ingin Jaemin ucapkan malah menguap entah ke mana.
"Dasar." kekeh si tampan. Kemudian disentilnya hidung mungil Jaemin pelan.
"Akh, sakit Kaak." rengek Jaemin.
"Mana yang sakit, Sayang." dielusnya kembali hidung mungil Jaemin dengan sayang. Sedikit memerah ternyata. Pantas saja Jaemin memekik kesakitan tadi. Lha wong sampai memerah kaya gini.
"....." 😑
"Nana, kok Kakak dicuekin sih?" poutan kakak kedua Nana yang juga kebetulan berada di kamar Jaemin. Hayo loh Na, katanya tadi kangen sama Kakakmu. Kok sekarang malah....
"Hehehe maaf Kak."
"Kakak marah looo." ujarnya dengan nada bercanda. Mana mungkin Dia marah beneran pada adiknya. Mana kalau beneran marah nanti uang buat jajan Dia selama satu bulan nanti dipotong dong sama sang Ibu. 'Kan si kakak nggak mau.
"Jangaaaan. Kakak jangan marah, yaaaa."
"Iya deh, iya, Kakak nggak jadi marah sama Nana kok." dengus si Kakak. Kemudian si kakak terkekeh geli saat membayangkan rengekan sang adik. Adiknya benar-benar imut. Pantas saja banyak yang suka.
"Kakak kenapa?" tanya Jaemin heran.
"Oh nggak kenapa-napa kok Nana Sayang." jawab si kakak masih dengan kekehannya.
"Huuh."
"Sudah. Sudah. Sekarang Nana bobok lagi ya." suruh si tampan pada sang kekasih.
"Iyaaaaa Kak. Nana bobok nih." cemberutnya.
Tidak butuh waktu lama bagi seorang Na Jaemin untuk tidur. Baru memejamkan saja Dia sudah tertidur apalagi ditambah dengan tepukan di pantat seksi turunan sang Mama.
"Nana sudah tidur?" tanya si Kakak tengah Jaemin.
"Sudah."
Na Hyungseob atau kakak tengah Na Jaemin adalah seorang pemuda manis kelewat imut dan juga cantik, turunan dari sang Mama sedang terkikik geli saat melihat pesan di ponsel pintar miliknya.
"Kenapa Kak?" tanya si tampan heran.
"Tidak apa-apa kok." jawabnya masih dengan kekehan geli.
"....."
"Ini kalau mau lihat." disodorkannya ponsel berwarna hitam tersebut pada si tampan.
"Astaga. Apa ini? Haha." tawa si tampan menggelegar di kamar mewah milik Na Jaemin itu. Beruntung bagi mereka kalau Na Jaemin yang sedang tertidur itu susah untuk dibangunkan. Apalagi dengan suara keras sekalipun. Kalau pun ada yang ingin membangunkannya harus dengan tepukan pelan di pantat seksi miliknya. Ini bukan mesum loh ya, tetapi memang dasarnya hal tersebut sudah menjadi kebiasaan makanya sulit untuk dihilangkan.
"Nah 'kan. Aku saja heran."
"Sumpah Kak. Geli tahu nggak. Aku saja sampai merinding nih."
"Kau saja yang baru baca sudah seperti itu. Apalagi aku yang setiap hari dikirimi pesan seperti ini."
"Hiiii."
"Haha June wajahmu lucu haha."
"Kok jadi aku sih Kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Panas? [Nomin]
FanfictionJaemin panas. Udah itu aja. Warning! AU! Boyxboy! Bl Baku! Nonbaku!