"Eungh!" lenguh Jaemin.
Pemuda manis itu tersadar dari pingsannya. Matanya menatap tak fokus tempat di mana dia berada sekarang.
Eh?
"Kau sudah sadar Sayang?" sapa June. Pria tampan itu berjalan menghampiri Jaemin yang terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang miliknya.
"J-June." panggil Jaemin lirih. Pemuda manis itu menatap tak percaya pada kekasihnya.
"K-Kau? K-Kenapa aku ada di sini?"
"Tentu saja karena kita akan bersenang-senang."
"Apa?!"
🐇🐰🐇
Pria manis bermarga Huang itu terbangun saat merasa haus yang tiba-tiba menderanya. Pria itu pun dengan pelan berjalan melewati kamar Jaemin yang tepat berada di sebelah kamarnya.
Pria Huang itu memang masih menginap di rumah milik Jaemin selama beberapa hari ini.
"Huh?"
Melihat kamar Jaemin yang dia lewati sedikit terbuka. Membuatnya sedikit penasaran.
"Tumben Nana tak mengunci pintu kamar." gumam Renjun. Pria manis itu lebih memilih menutup pintu kamar Jaemin kembali tanpa melihat isi kamar lalu berlalu pergi menuju dapur di lantai bawah.
🐇🐰🐇
"T-Tidak! J-Jangan mendekat!" teriak Jaemin.
Pemuda manis itu menangis terisak. Dia tak tahu kalau nasib buruk masih terus mengikutinya.
"Kau ini terlalu bodoh Sayangku. Mana mungkin Ayahmu yang sialan itu mengizinkanmu untuk bertemu denganku malam ini. Hahaha." tawa mengejek itu membuat Jaemin muak. Terlebih lagi saat dia harus mendengar hinaan June untuk sang Papa.
"K-Kau pembohong!"
"Dan kau malah lebih percaya pada si pembohong ini, Na Jaemin."
"Ungh!" desah Jaemin saat tubuhnya yang lemas itu tiba-tiba merasa panas.
"Sepertinya obat itu sudah mulai bekerja." ujar June. Pria tampan itu mengelus pipi gembul Jaemin yang memerah.
Dalam perjalanannya membawa kabur Jaemin tadi. June memang sengaja menyuntikkan obat perangsang ke tubuh si pemuda Na.
"Jangan khawatir Sayang. Malam ini adalah malam paling indah untuk kita berdua."
"T-Tidak!"
"Jangan!""Aaarrggghhhh!!"
🐇🐰🐇
"Jen, ayo minum lagi." suruh salah satu temannya yang mengajaknya berkumpul malam ini.
"Tidak, kalian saja." tolak Jeno halus. Pasalnya malam ini pria tampan itu menyetir sendiri untuk sampai ke tempat pertemuan.
Pria tampan berusia dua puluh tiga tahun itu kembali menenggak minuman tanpa alkohol yang dia pesan.
"Ayolah. Kau pasti suka ini, huk." suruh temannya. Pria berbadan tinggi besar itu malah mencekoki Jeno dengan wine yang ada di gelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panas? [Nomin]
FanfictionJaemin panas. Udah itu aja. Warning! AU! Boyxboy! Bl Baku! Nonbaku!