Pagi yang cerah di kediaman keluarga Na. Hari ini Jaemin libur. Lebih tepatnya meliburkan diri. Capek dia disuruh-suruh mulu. Peduli setan kalau pemuda dingin itu marah padanya.
Hari ini pemuda berambut hitam. Iya, hitam. Bosan dia warna rambutnya itu-itu mulu. Tidak kreatif, katanya.
"Jaem?" panggil Lucas pada adik bungsunya.
"Hm." gumam Jaemin acuh tak acuh. Siaran yang ditontonnya membuatnya tertarik. "Yah, yah, ketangkap 'kan." pekik Jaemin saat sang tokoh utama tertangkap oleh musuh.
-_- , Lucas.
Lucas yang melihat kelakuan sang adik hanya memasang wajah datar andalannya. Heran dia. Dulu Mamanya mengidam apa, hingga dia punya adik seperti ini. Sudah aneh. Usil lagi.
"Na?" panggil Lucas. Tidak lupa dicoleknya bahu sempit milik sang adik. Lucas sudah seperti om-om hidung belang yang menggoda anak sekolahan di pinggir jalan.
"Ish, Kak, jangan colek-colek. Emangnya Jaemin apaan. Dikira Nana sabun colek apa." geram Jaemin saat aktivitas menontonnya terganggu karena ulah sang kakak.
"Kau dipanggil Mama tuh." ujar Lucas.
"Hah?"
"Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan." ujarnya lagi. Memang benar Lucas datang ke kamar Jaemin karena permintaan sang Ibu.
"......"
"Sudah sana. Cepetan. Nanti Mama marah tahu rasa kamu."
"Iya, iya, bawel banget sih." kesal Jaemin.
Beda Jaemin, beda Lucas. Lucas hanya dapat mengelus dada saat melihat kelakuan sang adik.
"Sabar Luke, sabar. Orang sabar disayang pacar." gumamnya.
🌸🌸🌸
"Jen, woy, Jen. Bangun!" teriak Mark membangunkan si kebo Jeno. Pagi-pagi bukannya bahagia, Mark malah merasa kesal. Pasalnya sepupunya yang dingin ini sangatlah susah untuk dibangunkan. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 9.00 pagi.
"Dasar kebo. Cepetan bangun." kesalnya. Ditendangnya tubuh Jeno kasar. Hingga....
Brukh
"Aduduh, akh sakit woy!" teriak Jeno kesakitan. Ditepuknya bagian pantatnya yang sakit efek terjatuh karena tendangan kuat Mark.
"Kau keterlaluan, Mark ssshh." desis Jeno.
"Bangun, makanya. Heran aku. Mamamu ngidam apa sih, sampai kebo begini." dumel Mark tak kalah kesal.
"Ini masih pagi, Mark."
"Peduli amat. Mau pagi, mau siang. Yang penting kau bangun. Cepat mandi."
"Ck."
"Kutunggu lima belas menit. Kalau tidak," ancam Mark tidak segan-segan.
"Ck, iya. Sudah sana pergi." usir Jeno. Masih kesal dia sama sepupu bawelnya ini. Pantatnya juga sangat sakit.
"Sebaiknya aku harus cepat, jika tidak ingin ditendang lagi oleh Mark." gumam Jeno.
Dengan tertatih pemuda tampan itu menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Bermaksud ingin membersihkan badannya.
🌸
"Mama? Kok ada di sini?" heran Jeno saat melihat mama cantiknya datang ke rumah Mark. Tidak sia-sia dia mandi secepat kilat, jika tahu sang Mama yang datang menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panas? [Nomin]
أدب الهواةJaemin panas. Udah itu aja. Warning! AU! Boyxboy! Bl Baku! Nonbaku!