|19|

20.2K 1.5K 105
                                    

Mark tahu kalau Jeno marah padanya.
Sangat tahu malah.

"Haah."

Mark tidak habis pikir kenapa Jeno bisa menyukai Renjun? Dan kapan mereka berdua bertemu?

"Sial, aku tidak bisa membiarkan ini." desisnya. Pemuda itu antara masih percaya dan tidak percaya.

Tidak percaya, kenapa harus pemuda Huang itu, orang yang disukai Jeno? Kenapa harus pemuda itu? Tidak adakah orang lain yang menarik di hati Jeno, selain pemuda Huang itu?

"Maaf, Jeno. Aku tidak akan membiarkan kalian saling menjalin hubungan."

Niat Mark sudah bulat. Dia akan menggagalkan rencana Jeno yang ingin mendekati Renjun. Apapun itu. Tak peduli kalau Jeno masih saudaranya sendiri.

"Maaf Jen."




🐰🐰











"Berengsek!"

Prang!

Pemuda tampan bermarga Lee itu melempar vas bunga yang tergeletak di atas meja begitu saja.

"Mark berengsek!" desisnya berbahaya.

Mark pikir dia siapa melarangnya untuk tidak mendekati Renjun lagi.

"Arghh!"

Jeno meringis melihat kamarnya yang super berantakan.

Cih. Aku jadi harus membereskannya lagi."











🐰🐇🐰

















Sudah dua harian ini Mark dan Jeno bermusuhan. Pemuda yang sama-sama kerasa kepala itu masih kukuh pada pendiriannya. Jeno dengan keinginannya mendekati Renjun. Dan Mark yang masih berkeinginan untuk menjauhkan mereka berdua.

Banyak yang bingung melihat dua sepupu yang sangat akur itu saling berjauhan. Bahkan sampai ada yang bertanya-tanya. Ada apa yang sebenarnya terjadi pada mereka hingga terlihat saling membenci seperti ini.

"Kau kenapa Mark?" tanya Renjun pada pemuda tampan yang duduk di hadapannya itu.

Pemuda manis bermarga Huang itu menatap kasihan wajah lesu Mark.

"Aku tidak apa-apa, Jun-ah." lirih Mark. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada Renjun. Bisa-bisa pemuda manis di depannya malah ikut menjauhinya.

"Katakan saja. Aku akan mendengarkan. Kau tenang saja, aku tidak akan marah padamu kok."

Yakin tidak Renjun tidak marah? Yang benar saja.

"Lain kali saja. Cepat habiskan makananmu." suruh Mark pada si pemuda mungil.

"Tanpa kau suruhpun aku akan memakannya Mark."

Mark memang sengaja mengajak Renjun bertemu di sebuah yang cukup terkenal di Kota Seoul untuk membahas kolaborasi mereka bulan depan nanti. Di mana si tampan Lee itu meminta Renjun untuk menjadi penyanyi utama di video klip yang akan dia buat nanti

"Kau yakin tidak akan marah?" tanya Mark. Pemuda itu sungguh bingung dengan situasi yang sedang dialaminya saat ini. Mark tidak ingin permusuhan dengan Jeno terus berlarut.

"Tentu saja? Memangnya apa yang bisa membuatku marah. Kau aneh."

"Baiklah. Kalau itu maumu."

Sudah Mark putuskan kalau dia akan mengatakan hal yang sebenarnya pada Renjun. Mau Renjun suka atau tidak. Dia tetap akan mengatakannya.

Panas? [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang