To Be Hated

860 169 263
                                    

"Oh iya" ucap Kim.

"Kenalin, gua Mark Lee. Sodaranya Aaron" ucap Mark.

"Ah, Kimberly Quen"

"Gua tau, gua baca semua novel lu dan gua suka"

"Thanks"

"Cerita lu, seakan-akan sebuah penyampaian tentang hidup lu"

Kim terkejut dan melihat Mark menatapnya sambil tersenyum.

"Ini cuma perasaan gua aja, tapi cerita lu bener-bener hidup sampe gua bisa ngerasain sulitnya si tokoh utama yang namanya Estel"

"Ah.. Gitu ya?"

Mark mengangguk dan entah kenapa senyuman Mark membuat Kim semakin risih, ditambah ia memperhatikan Kim sangat dalam sampai Kim tidak bisa mengabaikan pandangannya.

"Lu sendirian?" tanyanya.

"Gua-"

"Kalo sendirian" Mark menggenggam tangan Kim secara tiba-tiba. "Ikut gua kesana aja, disini terlalu mojok."

"Lepas"

Kim berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Mark namun kekuatan Mark lebih besar darinya ditambah ia mendapatkan serangan panik.

"Kenapa? Gua cuma mau ngajak lu ketengah kok, bukan kemana-mana" ucap Mark.

Mark menarik secara paksa dan tiba-tiba seseorang datang dan menggenggam pundak Mark.

"Jangan maksa, dia gamau" ucap Heeseung.

"Lu siapa? Tau darimana kalo Kim gamau?" tanya Mark.

"Gausah sok deket sama Kim" Heeseung menatap tajam kearah Mark. "Lepasin tangan lo."

Mark merasa Heeseung menggenggam kuat pundaknya sampai ia merasa kesakitan dan ia melepaskan genggamannya pada Kim.

"Jangan buat anak orang takut" ucap Heeseung.

"Kim? Takut? Dia biasa aja" ucap Mark yang melirik sekilas ke Kim.

"Emang dia harus nunjukin?" Heeseung menarik tangan Kim dan berjalan menjauhi Mark. "Ayo pergi."

Tiba-tiba Mark kembali menggenggam tangan Kim.

"Apa bedanya lo sama gua?" ucap Mark yang membuat Heeseung berhenti berjalan. "Lo juga bawa anak orang kabur tanpa ada jawaban darinya."

Heeseung menoleh ke Mark dan tersenyum meledek.

"Karna gua pacarnya, bukan kayak lo yang baru kenalan tadi"

Mark langsung melepaskan tangan Kim dan Heeseung menggenggam erat tangan Kim kemudian berjalan menuju luar gedung. Sampai sana, tubuh Kim semakin bergetar hebat, Heeseung panik dan merasa bersalah. Heeseung berniat mengambil obat milik Kim namun Kim menolak dan berusaha mengontrol dirinya sendiri.

'Sial.. Sial..' batin Kim.

Heeseung melepaskan jas nya dan memakaikan di punggung Kim.

"Tunggu sini"

Heeseung langsung berlari meninggalkan Kim, sementara Kim semakin tidak bisa mengontrol dirinya dan terduduk. Kim diam, menunggu Heeseung sampai Heeseung datang membawakan obat milik Kim dan air putih.

"Thanks" ucap Kim setelah meminum obat itu.

"Sorry, gua memperparah ya?" tanya Heeseung.

"Iya"

"Haha.. Maaf, maaf juga kalo gua harus bilang gua pacar lu" Heeseung sedikit panik disaat Kim menatapnya tajam. "Biar dia lepasin tangan lu."

Kim mengangguk kemudian ia melepaskan jas milik Heeseung namun Heeseung menahannya.

"Jangan, pake aja. Gua tau lu risih sama dress lu" ucap Heeseung.

"Oke, pinjem"

"Mau keluar? Gua males ke dalem, tapi kalo gamau juga gapapa"

"Ayo, gua gamau ketemu ama cowo freak itu"

Kim dan Heeseung berlari keluar dari gedung sampai mereka berada di trotoar jalan raya yang ramai orang berlalu lalang. Cukup banyak orang yang memperhatikan Kim dan Heeseung karena mereka sangat terlihat mencolok.

"Salah ya" ucap Heeseung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah terlanjur"

"Mau kemana? Kesana aja yuk?"

Kim mengangguk disaat Heeseung menunjuk toko eskrim yang ada di sebrang jalan. Mereka berjalan disaat lampu hijau tanda pejalan boleh menyebrang. Kim dan Heeseung berbincang-bincabg sampai Kim tidak sengaja menabrak seseorang sesampainya ia di trotoar sebrang.

"Maaf saya-"

"Punya mata kan? Kalo punya, dipake yang bener"

Kim langsung menoleh dengan ekspresi tidak senang dan tentunya ia mengenal suara ini.

"Jangan mentang-mentang gua gapunya mata, lu seenaknya nyenggol-nyenggol. Lu mau gua mati ketabrak?" ucap Sunghoon.

"Apa? Omongan lu bisa di saring ga? Gua gasengaja!" seru Kim.

"Hei, jaga omongan anda" ucap Heeseung.

"Ah, pantes mata lo ga digunain.. Ada cowo" ucap Sunghoon.

"Lu apa-apaan sih?!" seru Kim.

"Gua bilang bisa jaga omongan ga?!" ucap Heeseung dengan penuh tekanan.

"Gausah ikut campur, ini urusan gua sama Kim"

"Lu.. Kenal?" tanya Heeseung.

"Kenal" ucap Kim.

"Apa liat-liat?" tanya Sunghoon.

Heeseung sedikit terkejut karena ia terpegok tengah memperhatikan Sunghoon yang buta itu. Entah bagaimana caranya Sunghoon mengetahuinya namun ia tetap saja tidak suka dengan sifat Sunghoon.

"Tau gitu gua ga keluar, malah ketemu lagi" ucap Sunghoon.

"Apa?"

Kim melihat Sunghoon ingin menyebrang disaat lampu kembali berwarna merah. Kim langsung menarik tangan Sunghoon dengan kencang sampai Sunghoon hendak terjatuh jika Kim tidak menggenggam erat kedua tangannya.

"LO GILA?! GALIAT ITU LAMPUNYA UDAH MERAH?!" bentak Kim.

"Lo yang gila, galiat gua gapunya mata?"

Kim terkejut, ia langsung membantu Sunghoon berdiri tegap dan mengambil tongkatnya.

"Gatau terima kasih ya lu" ucap Kim.

"Ngapain? Gua ga minta di tolongin atau dikasihanin sama orang kayak lu"

Ucapan Sunghoon benar-benar membuat Kim sakit hati. Dadanya amat sakit sampai ia tidak bisa menggerakan tangannya untuk memberikan tongkat milik Sunghoon.

"Mau ngapain? Gua mau pulang, lo mau larang gua?" tanya Sunghoon.

Kim langsung memberikan tongkat itu dengan kasar sampai Sunghoon sedikit terdorong kebelakang.

"Denger ya, gua gapernah kasian sama lu dan emang gua orangnya kayak gimana sampe lu gamau gua kasianin atau berterima kasih?!" seru Kim.

Kim sudah tidak peduli bahwa orang disekitarnya tengah memperhatikan mereka.

"Dasar gatau diri" umpat Kim.

Kim sengaja menyenggol bahu Sunghoon dan berjalan menjauh tanpa peduli Sunghoon hanya diam dan memperhatikannya.

"Kim!" seru Heeseung yang menyusul Kim.

"Hyung" panggil Jeongwoo yang menghampirinya. "Kenapa hyung kayak gitu? Kim noona udah baik nolongin hyung."

"Bukan urusan lu" ucap Sunghoon. "Karna lu, gua jadi sering ketemu Kim. Mending lu diem gausah tanya-tanya kenapa gua kayak gitu."

"Hyung, yang seharusnya benci itu Kim ke hyung, bukan hyung ke Kim-"

"Karna itu, gua harus lakuin ini biar dia benci gua"

🌹🌹🌹

tbc.

[✔] 3. Come Back || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang