Heal

813 170 220
                                    

Brak!

"HUAAAA!" seru Jake setelah membuka pintu rumah Jay dengan kasar.

"Apaan si lu? Dateng-dateng teriak" ucap Jay yang datang dari dapur sambil membawa segelas kopi. "Tutup lagi."

"GUA MAU KE KOREA!" seru Jake sambil menutup pintu.

"Terus?"

"Dinas kesana, lama lagi anying"

"Bye tetangga sialan"

"NGAJAK BETUMBUK LU?!"

"SINI!"

BRAK!!!

Jay terkejut sampai kopinya sedikit tumpah sementara Jake terkejut sampai terjatuh.

"OI SANTAI– eh?" Jake memperhatikan Kim dengan tatapan mempesona dan ia menghiraukan tatapan tajam Kim kearahnya. "CANTIK!"

"Potong rambut?" tanya Jay melihat Kim memotong rambutnya sampai seatas bahu.

"Iya" ucap Kim.

"Biasanya, cewe kalo ganti model rambut itu.. Lagi sakit hati atau patah hati" ucap Jake.

"Lu abis ngapain emang?" tanya Jay.

Jay menotice Kim berusaha setengah mati menahan tangisnya, Jay langsung menghampiri dan memeluk kemudian disaat itu juga Kim menangis kencang sambil meremat baju Jay.

"Eh kenapa?!" seru Jake.

Pertanyaan Jake membuat Kim semakin menangis entah karena apa. Mereka pun menunggu Kim selesai menangis namun Kim tidak bicara apapun dan pergi menuju kamarnya.

Cklek.

"Jay? Eh ada Jake" ucap Tzuyu setelah pulang dari belanja bersama Jun.

"Halo tante" ucap Jake.

"Kim mana?"

"Di kamar, kenapa?" tanya Jay.

"Jay, ada yang mau mom bicarain sama kamu. Ayo ke kamar mom"

"Lu ke kamar Kim aja, tanyain kenapa" ucap Jay kemudian ia bangkit dan berjalan menuju kamar kedua orang tuanya.

Jake langsung menuju kamar Kim, ia mengetuk dan masuk disaat Kim sudah memberi izin. Jake melihat Kim hanya duduk melamun di tengah kasurnya.

"Kenapa? Lu beneran sakit hati? Patah hati? SAMA SIAPA?! WAH KOK LU GA BILANG-BILANG!" ucap Jake.

"Lu sendiri?"

"Oh.. Hehehe" Jake tersenyum polos membuat Kim ingin menonjoknya saat ini. "Iya ada, tapi di Korea. Namanya Minjeong, nih liat."

Jake menujukan foto Minjeong pada Kim.

"Dikenalin Ryujin gua" ucap Jake.

"Cakep"

"Iya lah! Tapi cakepan lo" Jake tersenyum melihat Kim sudah bisa diajak bercanda disaat ia mendapatkan tatapan tajam dari Kim. "Btw lu kenapa? Tiba-tiba banget potong rambut terus nangis."

Kim menceritakan semuanya dari awal ia didekati oleh Mark sampai ia bertemu dengan Sunghoon didekat gedung pernikahan Sara dan berdebatan antara keduanya.

"Tunggu!!! STOP STOP!" seru Jake.

"Hah?"

"LU BILANG APA?! MEGANG TANGAN SUNGHOON?!"

"Iya– hah.."

Kim menyadari sesuatu, ia sempat memegang kedua tangan Sunghoon namun ia tidak mendapatkan serangan panik. Kim terkejut disaat itu juga Jake tertawa girang.

"LO JUGA ABIS DIPELUK JAY TADI! LO BIASA AJA!" seru Jake.

"Oiya.."

"LO UDAH SEMBUH KIM!!! seru Jake.

Jake langsung memeluk Kim sampai mereka terjatuh dan Jake berada diatas tubuh Kim.

Cklek.

"WOI ANJING LO MAU NGAPAIN KEMBARAN GUA!!!!!" Jay berlari dan menarik Jake sampai Jake melepaskan pelukannya pada Kim. "LO NGAPAIN BANGSAT DASAR BIADAB! GUA NYURUH LO KESINI BUKAN BUAT NG*W*!"

"ASTAGA GA ANJING GUA MELUK KIM DOANG! KIM UDAH SEMBUH!!!"

Jay langsung melepaskan kerah baju Jake dan menoleh ke Kim yang bangun sambil merapihkan poninya.

"Lu bilang apa? Kim sembuh?" tanya Jay.

"Lu gasadar? Lu tadi meluk Kim pas Kim nangis.. Tapi Kim biasa aja! Coba liat sekarang!" seru Jake.

Kim hanya diam sambil mengangkat kedua bahunya.

"Gua gatau tapi– eh lo kenapa?" tanya Kim melihat Jay yang menangis secara tiba-tiba. "Kok jadi lo yang nangis sih?"

"HUAAA KIM!" seru Jay kemudian ia memeluk Kim dan menenggelamkan wajahnya di leher Kim.

Kim membalas pelukannya dan berusaha menenangkan Jay, ia juga mencari dimana dan kapan serangan panik itu muncul tapi sampai Jay selesai menangis pun Kim tidak merasakan serangan panik itu lagi.

"Kim.. Lu beneran?" tanya Jay sambil mengusap air matanya.

"Iya, lu galiat gua biasa aja?" tanya Kim.

"Karna apa? Kok bisa?"

"Gua gatau, emang semakin lama trauma gua udah berkurang dan sekarang bener-bener udah gangerasa apa-apa lagi"

Jake langsung menatap Kim dengan tatapan seakan-akan Jake menyuruhnya untuk jujur namun Kim tidak mau.

"Bagus deh. Gua ada kabar bagus juga buat lu" ucap Jay. "Lusa dad nyuruh gua dinas ke Korea dan sekeluarga ikut kesana."

"H-hah?" ucap Kim.

Jake terkejut, ia cukup senang karena Kim ikut dengannya ke Korea namun ia juga memikirkan bahwa Sunghoon lah yang membuat Kim terlepas dari traumanya.

"Dad udah bilang sama Wonwoo kalo lu pindah ke Korea dan dia izinin, termasuk editor lu si Heeseung" ucap Jay.

"Semudah itu?" tanya Kim.

"Lu tau kan dad sama Wonwoo temenan, lagi pula lu penulis bukan pekerja yang harus terus tiap hari ke kantor"

"Ah.. Iya lupa"

"Cara ini, yang paling baik buat ngindari dari Sunghoon. Gua gamau lu terus ketemu dia, gua gamau trauma lu muncul lagi karna dia"

"Jay tapi–"

"Oke, gua ikut" ucap Kim yang memotong ucapan Jake.

"Oke, gua bilang mom sama dad dulu"

Jay pun keluar kamar Kim.

"Lo yakin?" tanya Jake.

"Gua belum selesai cerita kan?" tanya Kim.

Jake pun kembali duduk dihadapan Kim dan mendengarkan kelanjutan ceritanya. Jake mengerti kenapa Kim menangis dan merasa kesal pada Sunghoon.

"Gua gamau ketemu dia lagi" ucap Kim.

🌹🌹🌹

tbc.

[✔] 3. Come Back || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang