[✔] 3. Come Back || Park Sunghoon

Jeongwoo

Lampu operasi sudah mati. Kim, Jay, Sunghoon dan Haruto menunggu dokter keluar didepan pintu ruang operasi, dan tidak lama dokter pun keluar.

"Dok gimana adik saya?! Dia gapapa kan?!" seru Sunghoon.

"Anda keluarganya?" tanya dokter tersebut.

"Iya saya keluarganya!"

"Baik.. Operasi ini berhasil dan Park Jeongwoo tidak apa-apa." Ucapan sang dokter membuat mereka merasa cukup lega. "Tapi untuk waktu kedepan dia harus melakukan beberapa terapi untuk memperlambat dan membunuh sisa sel kanker yang sudah menyebar."

"Apapun itu, tolong lakuin. Saya mohon tolong sembuhkan Jeongwoo." ucap Sunghoon.

"...Saya usahakan."

Sunghoon terkejut mendengar respon sang dokter. Respon tersebut bagaikan pesan tersirat yang harus Sunghoon pahami bahwa Jeongwoo tidak akan bisa hidup lama dan normal seperti manusia pada umumnya.

"Bisa saya bicara dengan anda?" tanya dokter.

"Bisa." ucap Sunghoon.

Sunghoon dan dokter itu pergi sementara Kim, Jay dan Haruto mengikuti Jeongwoo ke ruangan VVIP yang Jay pesan.

"Emang dia punya duit buat di VVIP?" tanya Haruto.

"Gua yang nanggung." ucap Jay.

"Dia gabakalan mau."

"Kalo gamau, gua paksa."

Setibanya di ruang VVIP itu, mereka beristirahat di sofa kecuali Kim yang duduk disamping Jeongwoo sambil terus mengusap tangannya.

"Eomma appa udah tau." ucap Jay.

"Siapa?" tanya Kim.

"Ortu kita lah."

"Kalo ortunya mereka gimana?"

"Eomma appa mau coba hubungin keluarganya, bentar lagi mereka kesini."

Kim hanya mengangguk singkat.

"Kasian juga si Sunghoon." ucap Jay.

"Kenapa?" tanya Haruto.

"Pake nanya kenapa lagi."

"Oh.. Iya."

"Karma."

"Ya!" bentak Kim.

"Apa?! Gua cuma ngomong fakta!"

"Diem atau gua usir lu."

"Oke maaf."

"Mampus." ucap Haruto.

"Tapi kok lu ga kena karma sih?"

"Nyari ribut lu?"

"Iya ayo, gua mah gatakut ama lu."

Haruto hanya menyeringai membuat Jay merinding dan menendang tubuh Haruto.

"Sakit!" seru Haruto.

"Jangan gitu goblok, lu gaada niat bunuh gua kan?!" bentak Jay.

"Kaga anjing! Gua emang ngapain?!"

"Gausah nyengir, lu serem bego!"

Haruto menatap sinis dan memalingkan wajahnya.

Cklek.

Sunghoon masuk dan langsung menghampiri Jeongwoo.

"Gimana kata dokter?" tanya Kim.

"Hidup Jeongwoo gaakan lama, dan gaakan normal lagi." ucap Sunghoon.