PROLOG

112 29 10
                                    

Hai kenalin aku Amora dan ini adik aku Yasa, hahaha udah kayak upin ipin aja perkenalannya.

Ok ini perkenalan yang bener, aku Amora Geitsa, kalian bisa panggil aku Ara. Ya, aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku punya adik yang gantengnya 11 12 sama manurios, tapi sayangnya sikapnya kadang kadang emang bikin orang mau menggal kepalanya. Namanya Yasa Maridipta. 

Jadi disini gue cuma mau cerita tentang kehidupan gue, adik gue, keluarga gue, dan sahabat serta perjalanan cinta gue dan adik gue. Gue dan adik gue beda 1 tahun tapi karena gue telat masuk sekolah jadi ya gue satu angkatan deh sama ade gue. Gue kelas 12 IPA 1 sedangkan adik gue kelas 12 IPS 3

⁂---------------------⁂

Pagi ini, tepat pukul 05.00 wib aku bangun dari tempat tidurku lalu berjalan kekamar mandi dan membersihkan muka serta mengambil air wudhu. Setelah selesai menunaikan kewajiban ku aku turun ke bawah melihat kedua orang tuaku sedang bermesraan, huh dasar tidak tau umur padahal sudah berkepala 4 tapi kenapa masih seperti abg yang sedang berpacaran?

Aku berjalan ke arah sofa lalu mendudukkan pantat ku tepat ditengah tengah kedua orang tuaku, lalu bundaku bertanya apakah aku sudah menjalankan ibadah aku pun hanya menjawabnya dengan anggukan. Bundaku beranjak dari sofa menuju ke arah dapur, ya disofa tersisa aku dan ayahku, ayahku bertanya dimana keberadaan adikku aku hanya menjawab dengan menganggkat kedua bahuku. Oh iya apakah aku sudah memberitahu kalian jika aku memiliki adik? Ya aku memiliki adik bernama Yasa, adik satu satu nya yang aku miliki.

Aku ingin mengambil remote televisi dan menyalakan nya, namun belum sampai aku mengambil remote tv ayahku menyuruhku untuk memanggil adikku, menyebalkan. Lantas aku pun hanya menggangguk dan berjalan ke atas tempat kamar aku dan adikku berada, aku langsung membuka kamar adikku, betapa terkejutnya aku saat melihat keadaan kamar adikku, huh seperti terkena badai, bayangkan saja kaus kaki berada di atas meja, sampah makanan berada di sepanjang jalan bahkan piring bekas makan kemarin malam pun masih berada di samping kasurnya.

Aku pun langsung menarik selimut milik adikku dan melihat adikku yang tertidur pulas sambil memeluk guling tanpa menggunakan kaus atasan, ya sudah menjadi hal biasa bagi ku, karena adikku ini susah sekali diatur tapi juga cengeng dasar. Aku pun mengguncangkan badan adikku tapi reaksi dia hanya menggumam dan tidak membuka matanya sama sekali, aku yang sudah lelah menunggu dia untuk bangun pun memiliki ide jahil. Aku berjalan ke arah kamar mandi, lalu mengisi gelas yang biasa dipakai untuk adikku sikat gigi menggunakan air. Lalu aku berjalan kembali keluar dan menumpahkan semua isi air tersebut tepat diatas muka adikku, lalu aku terbahak melihatnya kaget serta gelagapan.

 ⁂----------------⁂

Pov author

"makanya, kalo dibangunin tuh bangun, jangan kebo jadi orang apalagi tidur abis subuh" kata Ara sambil meredakan tawanya yang masih berlanjut.

"KAKAAAA, KAN JADI BASAH SEMUA KASUR GUE" marah Yasa kepada kakanya, sambil bangkit dan melihat keadaan kasur kesyangannya tersebut.

Ara pun yang tidak mau kena amukan sang adik langsung berlari menuruni tangga dan bersembunyi di belakang tubuh besar ayahnya. Sang adik pun berlari mengejar Ara, melihat kakanya yang bersembunyi di belakang sang ayah pun dia berlari ke arah bundanya dan mengadu kepada bundanya. Bunda serta ayahnya pun hanya menggelengkan kepala melihat pertengkaran kedua anaknya tersebut.

"heh, kalian ini ada apa sih? Kenapa pagi pagi udah berantem aja?" tanya bunda kepada kedua kakak beradik tersebut. Yasa hanya membuang muka lalu menunjuk ke arah Ara sambil memajukan bibir nya.

Ara yang ditunjuk pun, hanya menampilkan deretan giginya. "kaka ngapain ade nya sampe barantem kayak gini?" tanya ayah kepada sang anak pertama.

"hehehe, tadi Ara nyiram ade pake air, abisnya salah ade sendiri siapa suruh dibangunin susah, dasar kebo." adu Ara kepada kedua orang tuanya sambil mengejek sang ade. Sang bunda pun hanya menggelengkan kepala

"ya udah sekarang kaka minta maaf sama ade, terus bantuin ade nya buat bersihin kamarnya. Ade juga lain kali kalo dibangunin tuh jangan susah susah." sang adik dan kakak pun hanya mengangguk lalu bersalaman.

Akhirnya kedua insan ini berjalan ke arah kamar sang adik lalu mulai membereskan serta merapihkan kamar sang adik. "kak, gue mau nanya" Yasa memulai pembicaraan, Ara pun hanya berdehem sambil melanjutkan aktivitasnya.

"lu pernah jatuh cinta ga?" tanya Yasa ragu ragu sambil membersihkan lantai. Ara pun memberhentikan aktivitasnya lalu menoleh kearah Yasa sambil mengerutkan keningnya

"pernahlah, kenapa nanya gitu?" belum sempat Yasa menjawab, Ara sudah terlebih dahulu menjentikkan jarinya lalu tersenyum ke arah Yasa

"LU LAGI JATUH CINTA YA?" Ara berteriak, sedangkan Yasa yang mendengar teriakan cempreng dari kakaknya itu, hanya membelakkan matanya dan menutup mulut kakaknya menggunakan tangannya dan memberi isyarat kepada kakaknya untuk diam dan tidak berbicara dengan keras, Ara pun hanya tersenyum lalu melepaskan tangan Yasa dari mulutnya.

"ga tau kak, gw lagi nyaman aja sama seseorang tapi gw ga tau dia nyaman sama gw juga atau engga, dia orang nya gampang deket sama orang lain kak" Yasa bercerita sambil mendudukkan pantatnya di pinggiran kasur. Ara yang penasaran dengan cerita adiknya, pun ikut mendudukkan pantatnya disamping adiknya.

Ara mengangguk paham lalu menepuk bahu Yasa "de gini ya, walaupun kakak ini selalu gagal dalam percintaan maupun pacaran, tapi kakak tau kok dilema nya lu. Gini ya menurut gw cewe tuh justru lebih jarang interaksi kalo sama cowo yang dia suka, secara cewe itu gampang salting jadi dia susah buat berani ngobrol atau interaksi sama cowo yang dia suka, gitu" jelas Ara dengan tersenyum jahil ke arah Yasa.

Yasa yang mendengar penjelasan Ara pun hanya menghela nafas berat. "ga tau kak gue bingung, dia kadang keliatan nyaman terus salting sama sikap gue tapi kadang juga dia kayak ga peduli sama gue." jawab Yasa dengan suara memelas.

Ara yang melihat muka memelas dari sang adik pun bukannya merasa kasihan malah menimpuk muka adiknya menggunakan guling yang sudah selesai dia ganti sarung nya.

"ululu kasian banget sih ade gue satu ini, lagi galau gara gara satu cewe" ledek Ara sambil menertawakan adiknya. Ya begitulah mereka, kadang akur, kadang saling ejek, tapi sebenarnya mereka saling peduli satu sama lain. 





hai, ini cerita pertama aku semoga kalian suka ya, jangan lupa vote coment sama sarannya. 

dilarang tinggal tanpa rasa nyaman, jadi kalau tidak nyaman silakan pergi.

- Amora & Yasa. 

AMORA & YASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang