AMORA & YASA

6. GARA GARA ROKOK

"Ara, lo udah ngerjain fisika belum?" Ara mengangguk menjawab pertanyaan Lala, ia mengeluarkan buku dari tas nya.

"gue nyontek dong, no 9 sampai 12 gue belum" pinta Lala dan ketiga teman nya, Ara merotasikan matanya, "kebiasaan banget lo pada demennya nyontek" Ara menyerahkan bukunya pada tiga teman nya, mereka bertiga hanya menampilkan deretan giginya dan mulai menyalin jawaban milik Ara.

Kring...

Kring...

Kring...

15 menit setelah mereka menyalin jawaban milik Ara terdengar bel berbunyi yang membuat mereka kembali duduk di tempat masing masing. Mereka langsung membuka kitab nya masing masing, setiap hari sebelum pelajaran dimulai memang ada kebiasaan membaca al quran dan kitab masing masing, bagi yang non muslim sudah disediakan tempat khusus untuk ber ibadah.

"Ra, temenin gue ke toilet dong, kebelet nih" ajak Keana teman sebangku nya, Ara hanya mengangguk lalu mengangkat tangan untuk meminta izin kepada guru yang sedang mengajar dan berjalan keluar kelas.

Toilet wanita di lantainya berada di paling pojok, mereka melewati kelas XII IPS 3 yaitu kelas Yasa dan teman temannya. Saat melewati kelas Yasa, Ara tidak melihat dimana Yasa dan teman temannya, mungkin sedang ke toilet juga? Ara tidak mau memikirkan nya.

Kring....

Kring....

Kring....

Terdengar bunyi bel sekolah yang menandakan bahwa sudah waktunya istirahat, memang saat Ara dan keana izin tadi waktu sudah menunjukan pukul 09.50 artinya 10 menit lagi jam pelajaran ke enam selesai.

Bertepatan saat bel, Keana keluar dari toilet, "udah selesai na?" tanya Ara saat melihat Keana keluar dari toilet, Keana mengangguk ia merapihkan baju serta rambutnya di depan kaca, "udah, mau langsung ke kelas?" tanya balik Keana pada Ara.

Ara yang tadinya ingin mengangguk mengurungkan niatnya saat melihat perempuan yang masuk ke dalam toilet, "tunggu, lo anak IPS 3 kan?" tanya Ara pada perempuan itu, "iya, kenapa?" tanya balik si perempuan, "gapapa, gue cuma mau nanya Yasa kemana? Soalnya tadi pas gue liat dia ga ada di kelas nya" dari tadi Ara memikirkan itu, ia penasaran kemana perginya sang adik. "gue juga kurang tau sih, tapi emang jam pelajaran terakhir sebelum istirahat ini dia sama temen temen nya ga ikut" jelas perempuan tersebut, Ara langsung mengucapkan terimakasih lalu menarik tangan Keana untuk keluar toilet.

Keana melihat Ara dalam keadaan tidak baik pun memberhentikan Ara, ia tau Ara sedang marah mendengar adik nya bolos, ia memberhentikan Ara di tangga sebelum menuju ke arah rooftop, "Ra, lo harus tenang. Gue tau Yasa salah dan lo marah, tapi lo tau sendiri kalau Yasa ga bisa dikasarin" Ara mengangguk dan mulai mengatur nafas serta emosinya, ia dan Keana melanjutkan jalannya ke arah rooftop.

"bagus, kelas 12 makin pinter bolos. Nge rokok lagi, gue bilangin bunda sama ayah lo" badan Yasa menegang mendengar suara tersebut, ia langsung membalikkan badan melihat sang kakak berada di depan pintu bersama Keana, "kak, gue bisa jelasin, gue ga nge rokok kok. Baron sama yang lain yang nge rokok gue mah engga" jawab Yasa dengan gugup, "masa sih lo sendiri yang ga nge rokok?" Yasa menggeleng kaku, ia tidak tau harus melakukan apa "berdiri lo semua, terus push up 20 kali" keempat lelaki itu langsung melaksanakan apa yang Ara perintahkan.

"gue ga peduli sama lo ber empat, mau lo ikut judi, bolos, main ke club, tapi lo Yasa, lo itu adik gue satu satu nya. Lo tau gue ga suka sama asap Sa, apalagi asap rokok nyium bau nya aja gue enek." marah Ara pada Yasa dan yang lainnya saat mereka selesai push up, "maafin gue" hanya kata itu yang bisa Yasa ucapkan.

"berapa batang?" sekarang giliran Keana yang mengintrogasi mereka berlima, mereka saling pandang "dua" mereka menjawab serentak Ara dan Keana saling berpandangan dan membuang nafas nya, "sisa rokoknya mana?" tanya Ara, Adrian langsung memberikan kotak yang berisi rokok yang belum mereka pakai, Ara langsung mengambil semua rokok tersebut lalu mengambil plastik dan menghancurkan rokok tersebut dan ia buang ke tong sampah.